"Lo kenapa sih? Ngejarak dari gue mulu. " Samuel menahan tangan Allysya
Allysa menepis tangan Kenan, "Apapun itu, bukan urusan lo. "
Allysya berjalan menjauh dari koridor kelas XIIa IPS itu. Ia tak mengira akan bertemu Samuel disini.
"ALLYSYA!! " teriak Samuel memanggil nama gadis itu, namun ia tak juga berhenti
"Lebih baik gue nge jauh dari lo. Sebaliknya lo pun harus begitu. " batin Allysya
Disisi lain Samuel menggepal tangannya. "Lo gak bisa gini Sya. "
"Gue ga bisa jauh dari lo sekarang. Gue gak sanggup. Gue marah liat lo sama orang lain. Gue risih kalo lo jauh dari gue. Lo terus muncul dalam pikiran gue. Tiap saat cuma lo yang gue pikirin. Lo buat gue takun, dengan ngejauhin gue kek gini. Gue juga gak paham kenapa perasaan gue begini. " batin Samuel
***
Allysya mengunci pintu disalah satu bilik toilet. Ia merintik menahan sendu dari tangis yang mengemuruh. Allysya menukuk lututnya, kemudian memeluknya erat erat.
"M-maaf El, gue lemah. " lirih Allysya
"Gue ditunangin sama moster, gue gak tau kenapa. Sakit El. Gue udah suka sama lo, gue sayang sama lo. Tapi takdir gak biarin lo sama gue hidup bersama. " batin Allysya meringis
"
El, besok gue, hiks, besok pertunangan gue sama Kalga. " gumam Allysya berusaha menahan sesendunya
"Gue gak mau lo terluka, cukup gw yang sakit disini. Lo gak boleh ikut terluka. "
Allysya bangkit, ia keluar dari bilik toilet. Kemudian mencuci wajahnya diwastafel.
"Lo kuat Sya, Allysya kuat. " ucap Allysya pada bayangannya dicermin
"Hah, kalo lo kuat. Lo gak akan nagis. " ucap seseorang dengan enteng
Allysya menengok kebelakang, tepatnya kearah suara itu berasal. Nalia, yang mengatakan itu adalah Nalia
"N-Na? "
"Kenapa? Lo kuat kan? Kalo kuat napa nangis. Yang nagis tu pecundang, lemah. "
Allysya menundukan kepalanya, Nalia benar Allysya lemah. Kalo kuat, ia tak akan menangis begini.
"Lo lemah, lo gak kuat. Allysya cuma pecundang. " bisik Nalia didekat telinga Allysya
Nalia menatap wajah Allysya yang serasa ingin menangis. "Selesain masalah lo sama Samuel sendiri. Cukup dengan itu, lo bisa disebut gadis kuat. "
Nalia keluar dari toilet itu. Sedangkan Allysya masih merenung. Apa yang akan ia lakukan sekarang. Apa ia harus melupakan Samuel. Atau ia harus mengatakan pada Samuel tentang perasaannya.
"Nalia benar. Allysya cuma pecundang, gue gak kuat, gw lemah. Tapi, gue bisa ubah kenyataan itu. " batin Allysua
***
Hari ini adalah hari pertunangan Allysya dan seorang Kalangga Putra Saloka. Pria yang tertutup, tak ada yang mengenalnya lebih dalam. Bahkan orang tuanya sekalipun. Namun Allysya dapat melihat sifat asli pria itu.
"Eh, Allysya cantik banget hari ini. " puji ibu Kalga
"Hehe, oh iya. Kalga dimana, masa pasangan yang mau tunangan belum sampai. " ucap ibu tiri Allysya itu, Leisy.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Girls: Menjaga yang masih ada
أدب المراهقينThe girls adalah geng pertama di SMA Gajah Putih. Sesuai namanya, the girls di isi oleh anak perempuan saja. The girls bertujuan untuk melindungi para kaum wanita. The girls memiliki 35 anggota, dan di pimpin oleh ketua, wakil, dan petinggi. Mot...