[04] He is Verenio

1.2K 91 21
                                    

Halloww aku comebackkk
Happy reading!!!


"Apakah kau menghabiskan malam pertamamu dengan Veer lalu dengan Vans?!!!" Teriak Seno.

Plakkh

"Tapasyaa...Tapasyaa..Tapasyaaaa...." teriak Dean dengan nada seperti menggema.

"Dung tretetetteek dung treetettek tetekk dung tetek..."
Senandung Seno.

"HEH MULUT LO!" Timpal Satya. Laki-laki itu sepertinya sedang frustasi dengan kelakuan teman-temannya.

"Diam kau Pragos!" Teriak Dean.

"Sejak kapan Uttaran ada Pragosnya? Mau collab!?" Ujar Satya frustasi.

Dean menyengir lebar lalu berjalan mendekat kearah Satya. Menyenggol pelan bahu laki-laki itu.

"Ciee yang diem diemn india lopers, ciee..." Dean menaik turunkan alisnya menggoda Satya.

Satya mengela nafasnya pelan. Baru saja ingin memejamkan matanya. Namun, suara cempreng mengganggu pendengarannya.

"Hallo Kakak Kakak semuanya! Disini saya mau nawarin risma! Dijamin enak, penuh, lumer dimulut! Dan pastinya bikin ketagihan!!"

Ichel. Gadis itu saat ini sedang menawarkan jualannya ditemani dengan Flery. Ralat, Ichel yang memaksa Flery untuk menemaninya.

"Widihhh seriusan enak, penuh, lumer dan bikin ketagihan?!" Dean menyaut lalu berjalan mendekat kearah Ichel.

"Iya dong! Teksturnya lembut juga Kak! Kalau gak percaya mending langsung beli aja!" Ujar Ichel lalu mendorong Flery mendekat kearah Dean.

Flery yang sedari tadi membawa kotak risol meringis pelan. "Emm, lagi promo lima ribu dapet tiga Kak. Silahkan dibeli pumpung pas kalian bertiga." Ujar Flery mempromosikan.

Ichel tersenyum lebar, "bener! Lagi promo. Soalnya hari ini Flery bantuin jualan!"

"Tunggu, Flery?" Ujar Dean saat melihat kearah gadis yang baru saja menawarkan risol kepadanya.

Mata Dean memicing, "lohhh ini yang dimaksud bos kemaren kan?!"

Flery gelagapan, hayolah apa dirinya membuat kesalahan?

Satya menatap kearah Flery memindai gadis itu dari bawah. Membuat gadis itu merasa tidak nyaman.

Melihat temannya yang merasa risih, Ichel melotot kearah Satya. "Kak! Tolong ya yang sopan. Masa ngeliatin temenn saya kayak gitu!"

Satya menaikkan satu alisnya, "sorry. Gue gak ada maksud lain kok."

"Neng Peri! Yaampun neng. Aa kesyan melihat eneng mesti dipaksa sama kaleng rombeng ya? Ya ampunn.. " ujar Seno tiba-tiba. Laki-laki itu sepertinya sedang gabut lalu mencari gara-gara dengan Ichel. Yang notabenya gadis gampang tersulut emosi.

Ichel yang merasa itu dirinya langsung melotot kearah Seno, "heh, kadal gurun?! Siapa yang lo maksud kaleng rombeng hah?! Seenak jidat lo ya!!"

"Lahh ngerasa?" Ujar Seno sambil mengangkat satu alisnya. Terkesan tengil.

Ichel yang geram melihat Seno lansung menimpuk kepala laki-laki itu.

Bugh!!

"Hah, Galak bener lo! Kagak gue beli risol lo, dasar galak!!" Ujar Seno sambil meringis pelan. Laki-laki itu mengusap kepalanya yang terasa sakit.

Ichel mendengus kesal, "udah yuk Fle kita balik aja! Malesin ketemu kadal gurun!" Ujar Ichel lalu menarik Flery pergi dari sana. Lama-lama satu udara dengan Seno membuatnya muak!

He is Verenio Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang