[06] He is Verenio

1.2K 89 13
                                    

Happy reading!
Ini aga ke 17+yaw hehe

****

Flery mengerjabkan matanya secara perlahan menyesuaikan cahaya yang masuk. Gadis itu memegang kepalanya yang sedikit berdenyut. Rasanya, seperti ia tertiban beras 10 kilo. Okey, ini terlalu lebay.

Gadis itu mencoba untuk duduk bersandar disisi brankar UKS. Matanya menelisik sekitar, ia sendirian di dalam UKS. Ichel pun tak menampakkan batang hidungnya.

Apakah setelah ia pingsan tadi tidak ada yang menunggunya di UKS? Flery menggelengkan kepalanya. Mungkin temannya itu sedang mengikuti pembelajaran.

Tidak tahu saja Flery, bahwa teman-temannya diusir oleh Veren. Bahkan sekarang laki-laki itu entah berada dimana.

"Pusingg...huhh.. " guman Flery sambil memijat kepalanya.

Gadis itu memejamkan matanya mencoba meminimalisir rasa sakit didalam kepalanya. Gadis itu meraba nakas, mencari ponselnya.

"Mana sih hp gue... Kok kagak ada sih!" Gerutu gadis itu.

Tak lama kemudian, Flery menepuk jidatnya pelan. "Hp gue kan di kelas dodol!! Hihhh... Terus ini gue gimana hikkss.."

"Mana kepala gue pusing, masih kunang-kunang aja nihh...Huhuuu..."

Gadis itu mengusap wajahnya secara kasar. Bingung ingin meminta bantuan kepada siapa. Petugas UKS yang biasanya stay di UKS, tumben tidak menampakkan diri.

Flery mengusap matanya yang tiba-tiba berair. Lalu jemari gadis itu menyentuh bibirnya yang terasa kebas dan sedikit tebal?

"Lah! Bibir gue kok bengkak gini?! Apa gara-gara nyungsep tadi???" Guman gadis itu sembari mengingat kejadian yang membuatnya pingsan tadi.

"Tapi harusnya gak sebengkak ini!" Ujarnya lagi.

Gadis itu melengkungkan bibirnya kebawah, "mau nangis ajalah.." gumannya pelan.

"No no no! Ntar di ledek Ichel lagi. Gamau!! Gak boleh nangis!!" Flery mengerjap-ngerjapkan matanya lalu melihat keatas. Cara agar air matanya tidak tumpah.

Mata gadis itu tak sengaja menatap sesuatu yang menggantung pada langit-langit. Semacam sarang tawon?

Flery membelakkan matanya. "Aaaa!!! Jadi bibir gue di sengat tawon?! Huaaaa..." ujarnya panik sambil mengusap bibirnya kasar.

Brugh

Brugh

Brugh

"Woy!!"

"Woy kepenyet gue anjing!!"

"Heh kaleng rombeng!! Dada lo nemplok di punggung gue anjing! Mana kenyel-kenyel!"

Sepertinya suara itu sudah tidak asing lagi.

Saat ini Seno, Dean, Satya dan juga Ichel sedang jatuh tumpang tindih di depan pintu UKS. Awalnya tadi Seno dan juga Ichel berebut ingin segera masuk kedalam UKS.

Karena kejahilah Dean dan juga Satya yang saling mendorong, menyebabkan mereka nyusruk begitu saja ketika pintu UKS sudah berhasil di buka.

Kini posisi mereka. Seno berada dipaling bawah, disusul Ichel, lalu Dean. Terakhir Satya, laki-laki itu berada diurutan paling atas. Laki-laki itu juga yang tidak segera menarik diri, membuat mereka kesulitan untuk berdiri.

"Anjing! Si Kak Dean nih yang kagak berdiri berdiri!..."

"Woy Kak!! Burung lo singkirin anjing! Kena pantat gue! Posisi gini aja lo tegak!!"

He is Verenio Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang