Makan malam kali ini lebih ramai dari terakhir kali, sekarang ada Cale dan Nora yang ikut serta. Walaupun suasana canggung tetap tidak dapat dihindarkan. Setidaknya dengan keberadaan Nora menjadikan lebih baik.
Aku duduk disamping Cale, sedangkan Nora berhadapan dengan Cale, dan tentu saja Arthur berada di kursi kepala keluarga.
Kita makan dengan tenang, hanya suara alat makan yang mendominasi. Hanya saja kadang-kadang Cale akan memasukkan beberapa potong daging atau sosis kedalam piringku, saat aku menatapnya, dia hanya mengisyaratkan untuk aku memakannya. Mungkin ia prihatin melihat tubuh adiknya yang perlahan kehilangan berat badan, padahal aku selalu menghabiskan makananku, tapi entahlah mungkin memang peraturan tubuh Mikhael seperti itu.
Tubuh Mikhael perlahan mengalami penurunan berat badan walaupun tidak secara drastis dan kulitnya semakin pucat, mempertegas bahwa pemiliknya sedang sakit. Jadi aku tidak heran jika para pelayan ataupun kesatria yang melihatku akan mengetahui bahwa aku sedang sakit ditambah dengan rumor yang sedari awal menyebar.
Terlepas dari keadaan tubuh mikhael yang semakin mengkhawatirkan, tidak ada reaksi lain dari Arthur. Bahkan menanyakan keadaanku pun tidak, entah bagaimana pola pikir ayah tiga anak itu.
Waktu hidangan penutup, Cale menyerahkan pudingnya kepadaku "Makanlah" Perintah Cale
"Kakak tidak makan?" Tanyaku heran, harus kuakui bahwa Cale semakin perhatian kepadaku, walaupun komunikasinya kurang, tapi Cale menunjukkan perhatiannya melalui tindakan.
"Tidak" Jawabnya singkat.
Padahal aku sendiri sudah mendapatkan puding, entah memang dia tidak suka atau ingin memberikan bagiannya kepadaku.
Mencoba peruntungan aku menyuapkan puding kepada Cale, jika ia menolak aku hanya harus pura-pura tidak tau malu walaupun jelas hal itu memalukan bahkan menyuapinya saja tindakan yang memalukan bagiku. Tapi aku harus ingat bahwa peran ku disini sebagai Mikhael, anak berusia 10 tahun. Lagi pula ini untuk keberhasilan misi ku kan.
Tidak seperti yang aku kira, Cale menerima suapan ku, walaupun awalnya ia cukup terkejut.
Jadi aku menghabiskan dua puding dengan menyuapi Cale dan aku secara bergantian. Cale tetap menerima suapan ku dengan baik bahkan tanpa protes sedikitpun.
Tidak ada tanggapan dari Arthur ataupun Nora, walaupun Nora jelas ingin mengatakan sesuatu namun mungkin ia segan karena ada Arthur disana.
Arthur segera meninggalkan ruang makan setelah menghabiskan makanan penutupnya, dan tentu saja tanpa ada pertanyaan apapun kepadaku. Sungguh miris, setidaknya ia bisa menanyakan keadaanku.
"Khael, lain kali aku juga tidak keberatan disuapi" Tentu saja itu suara Nora.
"Kakak mau?" Tanyaku
"Tentu saja, siapa yang bisa menolak adik manis sepertimu" Jawabnya riang, memang tidak salah sih wajah Mikhael memang manis berbeda dengan para lelaki diValentine yang berwajah tegas. Tapi menurutku hal itu karena mikhael yang masih kecil dan wajahnya lebih mirip dengan Duchess yang mempunyai garis wajah lembut. Tapi tentu saja wajah Mikhael tetap tampan.
"Lainkali aku akan menyuapi kakak juga" Balas ku
Nora tersenyum senang, ia segera berdiri dan menghampiri kursiku "Janji" Katanya, sambil menyodorkan kelingkingnya padaku. Entah siapa yang anak kecil disini. Mau tidak mau aku menautkan jari kelingking ku padanya. Tentu saja dia senang dilihat dari mukanya yang berseri-seri, bahkan ia mengelus rambutku dengan lembut.
"Kembalilah ke kamarmu Khael" Aku lupa bahwa masih ada Cale disini, ia memandang jengah perilaku kekanakan Nora yang ditunjukkan kepadaku.
"Kak Cale boleh aku minta sesuatu?" Tanyaku, Tiba-tiba aku mendapatkan ide yang bagus untuk semakin dekat dengan Cale.
"Apa?" Tanyanya heran
"Boleh aku tidur bersama kakak?" Tanyaku pelan, jelas sekali bahwa pertanyaanku membuat Cale terkejut.
"Tidur saja bersamaku" Bukan Cale tapi Nora yang menjawab.
"Kau mau tidur bersamaku kan? Aku tidak mempunyai kebiasaan buruk saat tidur. Dan kita bisa membicarakan banyak hal sebelum tidur" Girang Nora
"Nora diamlah, Khael tidak akan tidur bersamamu" Balas Cale dingin
"Kenapa? Kau tidak mau tidur bersamaku Khael? Kau membuatku sedih" Nora memasang wajah memelas entah itu benar atau memang dia pintar berakting. Aku bingung bagaimana menanggapinya.
"Besok aku akan tidur dengan kakak" Jawabku akhirnya, tidak buruk juga tidur bersama Nora. Aku bisa mengorek informasi tentang Cale darinya.
"Benarkah?" Nora mengangkatku dan menggendong ku didepan. Tentu saja aku kaget bukan main aku segera melingkarkan tanganku pada lehernya karena takut jika jatuh. Bagaimana bisa aku digendong bocah bau kencur seperti ini, harga diriku terasa diinjak-injak.
"Kenapa kau ringan sekali?" Tanya Nora
"Kau harus makan yang banyak" Aku masih belum bisa menanggapinya karena masih syok, bisa-bisanya ia menggendong ku seperti ini.
"Turun" Kataku meminta kepada Nora, aku memberontak agar diturunkan.
"Diamlah, nanti kau jatuh. Kau sangat ringan, aku tidak akan keberatan menggendongmu, bahkan aku bisa seharian menggendongmu" Balas Nora ringan.
Cale berdiri dan menghampiri Nora, merebutku dengan paksa, walaupun Nora enggan melepasku tapi mau tak mau ia tetap menyerahkan ku kepada Cale karena tatapan tajam dari cale. Sekarang aku berada pada gendongan Cale, walaupun sejujurnya lebih nyaman digendong oleh Nora, mungkin Nora tau cara menggendong dan terbiasa. Sedangkan Cale menggendong dengan kaku dan canggung. Menunjukkan bahwa Cale belum pernah menggendong sebelumnya, padahal Cale mempunyai adik. Apakah sebelumnya Mikhael belum pernah digendong oleh Cale ya.
Aku sangat ingin turun dari gendongan tidak nyaman ini, tapi Mikhael akan sangat senang jika melihatnya dan hal ini juga bagus untuk misi, walaupun aku harus mengorbankan harga dariku.
Jadi alih-alih turun, aku menyamankan posisiku dan mengarahkan tangan Cale agar menopang tubuhku dengan benar.
Lagipula Cale juga tidak berniat menurunkanku.Cale melangkahkan kakinya keluar dari ruang makan tanpa berpamitan kepada Nora "Besok jangan lupa giliranku ya Khael" Teriak Nora, walaupun tidak terlalu keras karena jarak kita yang belum terlalu jauh. Aku hanya melambaikan tangan dan tersenyum tipis kearahnya.
Eros dan seth mengekor dibelakang kami, tentu dengan wajah kaget menyertai. Memang kapan lagi mereka melihat Cale menggendong adiknya seperti ini.
"Bawakan baju tidur Khael, dia akan tidur bersamaku" Perintah Cale, rupanya Eros sedikit bingung entah dia masih terlalu terkejut atau tidak percaya dengan perintah Cale.
"Kau tidak mendengarku?" Tanya Cale
"Maafkan saya tuan muda, akan segera saya lakukan" Eros membungkuk minta maaf dan pamit undur diri untuk melakukan perintah Cale.
Jarak kamar tidur Cale dan Mikhael memang lumayan jauh dan lagi berbeda lantai, maka dari itu Eros harus mengambil arah yang berbeda untuk pergi ke kamarku.
"Kakak tidak terpaksa kan?" Tanyaku memastikan. Takutnya ia terpaksa menerima permintaanku karena ada Nora, akan sulit jika ia malah jengkel kepadaku karena merepotkannya.
"Tidak" Jawabnya tenang. Semoga saja memang dia tidak keberatan, aku kan juga terpaksa melakukan ini, karena untuk keberhasilan misi mau bagaimana lagi.
*******
KAMU SEDANG MEMBACA
100 Days
FantasySetelah menjalani kehidupan selama 27 tahun, Luke tidak punya penyesalan apapun dalam hidupnya. Ketika mengalami kecelakaan dan nyawanya terenggut dia pasrah. Saat ia fikir dirinya akan berakhir di antara surga atau neraka, ia dipilih oleh dewa menj...