24. Lumpuh?

8.6K 1.1K 66
                                    

Tidak terasa sudah lebih dari satu bulan aku menjalani misi mikhael, lebih tepatnya sudah 37 hari. Kemajuan misi juga cukup memuaskan sejauh ini. Cale sudah sepenuhnya mencurahkan perhatian dan kasih sayangnya padaku, Eiser masih terlihat cuek walaupun tidak keberatan untuk ku dekati, sedangkan untuk arthur masih tidak ada kemajuan sama sekali, ia seringkali harus pergi ke kerajaan atau kekota lain untuk pekerjaan. Saat berada dimansion ia mendekam di ruang kerjanya dan tidak terlihat sama sekali batang hidungnya, terakhir kali aku melihat arthur mungkin satu minggu yang lalu. Jadi aku belum mendapat kesempatan untuk bisa mendekati arthur.

Saat ini pun arthur tidak berada dimansion, menurut perkataan Cale arthur sedang berada di wilayah Reins untuk mengurus beberapa kerjasama yang terjalin antara Valentine dan Reins. Di Kerajaan Athana terdapat 3 keluarga yang dulunya ikut mendirikan kerajaan, dan dianugerahi gelar kebangsawanan Duke oleh Raja ke I. Pertama adalah Valentine yang terkenal dengan para ahli pedang, Reins yang berisikan para mage dan terakhir Allois yang memiliki kekuatan suci.

"Khael" Panggilan lembut Cale membuyarkan lamunanku, saat ini aku memang menunggu Cale yang tadi sedang mandi. Kita akan sarapan bersama dengan Eiser diruang makan, karena Eiser yang biasanya sibuk dengan pekerjaan sampai tidak pernah makan bersama itu, tiba-tiba bisa ikut sarapan. Jadi sebagai adik yang baik tentu saja kita akan sarapan bersama.

"Ada apa?" Tanyaku pada Cale

"Apa yang kau pikirkan?" Tanyanya kembali. Cale merapikan baju yang ia kenakan sambil berjalan mendekat kearahku.

"Tidak ada" Jawabku sambil tersenyum dengan polos, tidak mungkin aku memberitahunya tentang misi ku kan.

"Kak boleh aku mengikat rambutmu?" Tanyaku random, melihat rambut cale yang masih tergerai berantakan tanganku gatal ingin merapikan, maklum saja dulu aku selalu mengurusi adik-adik panti.

"Kau bisa?" Tanya cale dengan wajah tak yakin.

"Tentu, kemarilah" Aku menarik tangan cale agar dia duduk disampingku, dengan patuh anak itu menuruti permintaanku.

Aku memerintah Eros yang setia menemaniku dari tadi untuk mengambil sisir dan tali rambut yang biasa cale kenakan.

Dengan mudah aku menyisir rambut halus cale dan mengikatnya menjadi satu dengan rapi "lihat aku bisa kan" Pamer ku pada cale setelah rambutnya rapi.

"Benar, terimakasih" Ujar cale sambil mengelus rambutku yang ku balas dengan senyuman.

"Ayo, Eiser mungkin sudah menunggu" Ajak cale, aku segera bangkit dari kasur dan mengikuti cale keluar dari kamar. Kami berjalan beriringan, sedangkan Eros berjalan dibelakangku dengan seth yang tetap setia mengikuti cale. Cale memang tidak punya pelayan pribadi, dia hanya punya pengawal. Saat aku bertanya ia berkata tidak terlalu membutuhkan pelayan pribadi karena sudah terbiasa saat di Akademi, cale juga bilang awalnya tidak butuh pengawal karena ia percaya diri bisa melindungi dirinya sendiri, tapi arthur tidak menerima penolakan untuk yang satu itu. Sedangkan aku sendiri belum punya pengawal, karena menurut perkataan cale, pengawal untukku masih diseleksi bahkan cale mengajukan dirinya sendiri untuk menjadi pengawalku, sungguh konyol.

Saat aku sedang berjalan dengan santai tiba-tiba kakiku terasa lemas, tubuhku otomatis jatuh terduduk begitu saja. Eros dan seth yang memang berada dibelakang dengan panik segera mendekat, Cale juga terlihat cukup terkejut melihatku yang tiba-tiba jatuh.

"Kenapa, kau tersandung?" Tanya cale dengan nada panik, tangannya dengan cepat memeriksa kakiku, mungkin ia takut jika kakiku tergores dan menimbulkan pendarahan seperti terakhir kali.

Setelah selesai memeriksa dan tidak menemukan goresan apapun di kedua kakiku, cale terlihat cukup lega "ada yang sakit?" Tanya cale.

"Tidak, aku baik-baik saja" Jawabku menenangkan.

100 DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang