11. Ayah dan Anak

8.6K 1K 11
                                    

Udara di wilayah Valentine akan semakin dingin saat malam semakin larut. Mungkin juga karena hal itu Mikhael semakin mendekat kearah Cale dalam tidurnya. Padahal Cale sudah menaikkan selimut sampai batas leher Mikhael tapi sepertinya bocah itu masih kedinginan.

Cale dengan senang hati membiarkan adiknya itu, bahkan tangannya masih betah menepuk lengan Mikhael dengan lembut, agar anak itu semakin nyenyak dalam tidurnya.

Sebenarnya Cale cukup kewalahan dengan tingkah Mikhael akhir-akhir ini. Bahkan tadi ia sempat menggendong Mikhael. Cale hanya pernah menggendong Mikhael satu kali, itupun waktu Mikhael kecil dan dalam pengawasan ibunya. Setelah itu ia tidak pernah menggendong Mikhael karena takut melukai Mikhael kecil atau bahkan menjatuhkannya.

Dan belum pernah sekalipun Cale tidur bersama Mikhael seperti ini, tentu saja awalnya ia syok, tidak tau harus bagaimana memperlakukan adik kecilnya itu. Tapi sepertinya ia berhasil membuat Mikhael nyaman, bahkan ia berhasil menidurkan nya. Dulu ia pernah melihat ibunya menepuk-nepuk lengan Mikhael saat akan menidurkan anak itu, ternyata cara itu masih ampuh untuk menidurkan Mikhael.

Cale memandang wajah Mikhael, wajah yang mirip dengan mendiang ibu mereka, memang hanya Mikhael lah yang mendapatkan kemiripan dengan ibunya. Sedangkan ia dan Eiser adalah jiplakan dari ayahnya. Bahkan sampai sifatnya pun mirip dengan ayahnya itu.

Arthur adalah orang yang tenang, dingin dan memiliki kecenderungan sulit mengekspresikan dan mengungkapkan perasaannya, begitupun dengan Eiser. Cale lebih baik karena lebih ekpresif walaupun ia buruk dalam hal komunikasi.

Berbeda dengan Arthur, Sabrina ibu mereka memiliki kepribadian yang menyenangkan, lemah lembut, ramah, dan perhatian. Maka dari itu dulu keluarganya sangat harmonis. Ayahnya akan menjadi lebih ekspresif saat bersama keluarga, menyayangi anak-anaknya, bahkan dulu ia dan Eiser sangat dekat dengan Arthur. Mereka sering melihat Arthur berlatih pedang. Hal itu juga yang mendasari mereka ikut berlatih pedang sedari kecil.

Dan saat Cale berusia enam tahun, ia mendapatkan seorang adik. Adik laki-laki lucu yang mirip ibunya, semakin besar Mikhael tumbuh menjadi bocah yang periang dan menggemaskan. Dulu anak itu sangat manja, ia akan mengekori Cale dan Eiser kemanapun mereka pergi. Dan ayahnya pun begitu menyayangi si bungsu, saat itu keluarganya sangat harmonis dan dipenuhi dengan kebahagiaan.

Sampai tragedi kecelakaan kereta itu terjadi. Saat itu Cale berusia 11 tahun, ia akan memasuki akademi dan ibunya ikut mengantar Cale sekaligus mengunjungi Eiser yang sudah terlebih dulu memasuki Akademi.

Tapi ditengah jalan roda pada kereta yang mereka naiki mengalami kerusakan yang membuat kecelakaan tidak bisa dihindarkan. Cale masih ingat rasa sakit yang ia rasakan saat itu, tapi tentu saja tidak separah apa yang ibunya rasakan. Ibu memeluknya untuk melindungi Cale dari benturan dan tentu saja hal itu membuat ibunya terluka cukup parah.

Walaupun para kesatria yang mengawal saat itu cepat melakukan pertolongan tapi luka yang derita ibunya memang cukup parah. Setelah hampir sebulan bertahan ibunya akhirnya meninggal.

Setelah itu keluarganya berubah menjadi dingin. Arthur yang semakin menenggelamkan diri kedalam kesibukannya dan Eiser langsung kembali ke akademi.

Selama masa pemulihan Cale mengurung diri dikamar, Mikhael yang saat itu berusia 5 tahun sering mengunjungi kamarnya. Anak itu akan menemaninya dengan berceloteh ria seperti biasa, kemudian ia akan menanyakan keberadaan ibu. Pada saat hal itu terjadi tentu saja Cale kebingungan menjawab, ia merasakan rasa bersalah yang menghimpit dadanya.

Bagaimana caranya ia menjelaskan kepada Mikhael bahwa ibu mereka sudah meninggal dan penyebab hal itu karena melindunginya. Cale takut jika Mikhael menyalahkan dan membencinya. Walaupun Arthur dan Eiser mengatakan bahwa hal itu bukan salah Cale tapi tetap saja ia tetap merasa bersalah.

Jadi setalah itu ia menghindari Mikhael, saat tubuhnya sudah pulih sepenuhnya ia memutuskan memasuki akademi dan jarang pulang walaupun sedang liburan berlangsung. Katakanlah Cale pengecut, ia tidak akan menyanggahnya, karena saat itu yang bisa ia lakukan memang hanya melarikan diri. Ia tidak mungkin bisa melihat Mikhael membencinya dan perasaan bersalah saat bertemu dengan keluarganya. Saat di Akademipun ia selalu menghindari Eiser. Bahkan saat melihat Mikhael berubah menjadi pemurung dan penakut tidak merubah keputusan untuk tetap menjauh dari keluarganya. Menerima tawaran menjadi kesatria elit kerajaan juga salah satu cara untuk melarikan diri. Padahal ayahnya sudah menyarankan untuk membantu Eiser yang akan segera mewarisi gelar dan menggantikan posisi Eiser sebagai ketua kesatria Valentine. Tapi ia lebih memilih menjadi kesatria dikerjaan.

Namun saat ia pulang dan mendapati Mikhael dalam keadaan sakit, bahkan penyakitnya belum diketahui dan belum ada obat yang efektif. Rasa bersalah membiarkan Mikhael sendirian dalam keadaan sakit lebih besar dari pada rasa bersalah karena ibunya.

Ia tidak ingin kehilangan salah satu anggota keluarganya lagi. Ia juga tidak ingin melihat Mikhael sakit seperti ini, lebih baik Mikhael membenci dan menyalahkannya daripada harus kesakitan.

Bahkan sekarang tubuh Mikhael lebih kurus dan wajahnya semakin pucat dari hari ke hari. Saat Mikhael mimisan, Cale selalu ketakutan. Bagaimana jika mimisan adiknya tidak mau berhenti? Bagaimana jika adiknya kehabisan darah? Hanya pikiran buruk yang selalu memenuhi kepalanya.

Suara pintu yang dibuka menyadarkan Cale dari lamunan. Ia milihat Arthur memasuki kamar dan kemudian duduk disofa.

"Dia tidur?" Tanya Arthur dengan suara yang pelan. Cale mengangguk membenarkan, sekarang tangannya berpindah mengelus rambut Mikhael.

"Kanapa ayah kemari?"

Tidak ada jawaban dari Arthur, ia hanya diam memandang anak bungsunya yang tertidur lelap dengan wajah damai.

"Kapan Eiser pulang?" Tanya Cale mengganti pertanyaannya. Sebenarnya ia sudah tau alasan yang membawa Arthur memasuki kamarnya seperti ini. Tentu saja karena ada Mikhael dikamarnya, ayahnya itu memang selalu mengecek keadaan Mikhael saat anak itu sedang terlelap.

"Eiser masih menunggu Abel, mungkin dua hari lagi" Abel adalah dokter kerajaan. Alasan yang mendasari keterlambatan Eiser untuk pulang ke mansion setelah pekerjaan diistana selesai adalah karena meminta izin dari raja untuk meminjamkan dokter kerajaan tersebut. Karena thomas sampai sekarang belum menemukan titik terang tentang penyakit yang diderita oleh Mikhael.

Abel terkenal sebagai dokter yang berpengalaman dan bisa menyembuhkan banyak penyakit langka, maka dari itu Arthur ingin Abel mengobati Mikhael. Ia ingin Mikhael cepat pulih sepenuhnya.

"Ayah, Khael semakin kurus" Ujar Cale dengan nada sendu. Arthur tentu mengetahui perubahan tersebut. Anaknya itu kehilangan cukup banyak berat badannya.

"Ayah tentang menggantikan posisi Eiser menjadi ketua masih berlaku?"

"Masih, kau berubah pikiran?"

"Entahlah, tergantung bagaimana keadaan khael setelah diobati oleh dokter Abel" Jelas Cale.

"Aku tidak bisa meninggalkan khael jika keadaannya tidak membaik."

"Lakukan apapun yang menurutmu benar" Nasehat Arthur.

"Mikhael bilang dia kesepian" Adu Cale.
Tentu Arthur manjadi salah satu penyebab hal itu terjadi, ia pun paham jika itu memang kesalahannya. Mengabaikan anak sekecil Mikhael yang baru saja kehilangan ibunya, kakak-kakaknya yang sibuk belajar di Akademi. Seharusnya merawat Mikhael adalah tanggung jawab Arthur sebagai ayahnya. Tapi Arthur lebih memilih menyembuhkan lukanya sendiri dengan kesibukan. Tentu saja Arthur telah gagal menjadi ayah yang baik untuk Mikhael. Jadi saat anak itu takut dan menghindarinya Arthur tidak heran, karena memang dia pantas mendapatkannya.

"Kau bisa menemaninya mulai sekarang" Balas Arthur, ia berdiri dan melangkahkan kakinya keluar dari kamar Cale setelah puas melihat wajah Mikhael.

Cale yang ditinggalkan hanya tersenyum kecut melihat kepergian ayahnya. Maksud Cale seharusnya Arthur lebih menunjukkan perhatian kepada Mikhael dari pada Arthur harus mengecek keadaan adiknya saat tidur seperti ini. Cale yakin Mikhael juga akan senang jika Arthur lebih perhatian kepadanya.

























*****



100 DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang