Lahir

394 102 11
                                    





















Taehyung terpaksa meninggalkan Jungkook, saat sang asisten memberitahu jika Jaehyun
dan keluarganya sudah tiba di rumah sakit.






Taehyung menggunakan tangga darurat untuk turun. Agar tidak berpapasan dengan Jaehyun,
yang bisa menimbulkan huru hara.




Pria itu memakai celana coklat tua dan atasan    warna krim muda. Berjalan lewat pintu samping
menuju mobil asistennya yang terparkir.






Meski sudah keluar dari rumah sakit. Ia tidak
langsung pergi dari sana. Sampai ia mendengar
tangisan bayi dari ruang operasi. Untuk itu,
Taehyung sudah membayar seorang petugas
kesehatan untuk memberinya kabar saat
Jungkook melahirkan.

Taehyung menunggu di kursi, bersandar sambil
menutup mata. Dalam hati berdoa dengan
amat sangat memohon demi keselamatan Jungkook dan bayinya. Hingga tak terasa,
matanya basah karena hal itu.






Ia menjadi begitu melankolis hari ini. Tidak ada
Taehyung yang keras dan angkuh lagi. Sosok
seorang ayah sudah masuk ke jiwanya. Berkali-
kali keluar dari mobil dengan wajah khawatir.
Tak sabar menunggu kabar persalinan Jungkook.






Ia bahkan menolak makanan yang disodorkan
asistennya. Pikirannya tidak bisa dialihkan ke hal lain. Rasa lapar juga ikut terabaikan karena
hal itu.






"Anda butuh tenaga, Sangjangnim. Seorang ayah harus lebih kuat untuk melindungi keluarganya."






Taehyung meneteskan air mata mendengar ucapan sang asisten. Ia teringat masa-masa
saat ayahnya masih ada. Masa Taehyung
remaja dan masih berstatus seorang siswa.

Taehyung yang memang berasal dari keluarga petani. Mendapat beasiswa ke sekolah favorit di kota. Dan mendapat teman sekelas seperti
Jaehyun dan gengnya. Yang terus-terusan
meminta contekan.






Saat ujian pun, mereka tetap meminta
Taehyung memberikan jawaban. Namun, saat  guru pengawas mengetahui. Semua kesalahan dilimpahkan pada Taehyung. Ia yang difitnah menyontek pada Jaehyun. Ironisnya, semua guru menyalahkan Taehyung. Kekasih Taehyung
juga meninggalkannya karena hal itu. Dan memilih menjalin hubungan dengan Jaehyun   setelah itu. Taehyung terancam tidak bisa ikut
ujian nasional.




Ayahnya lah, satu-satunya yang percaya pada
Taehyung. Yang berjuang sendirian agar
Taehyung mendapat kesempatan untuk ikut
ujian nasional. Ayahnya bekerja keras siang malam untuk membayar denda pada yayasan.
Supaya Taehyung bisa tetap bersekolah.






Ayah Taehyung jatuh sakit setelahnya, dan
meninggal tepat setelah acara kelulusan yang menobatkan Taehyung sebagai siswa dengan
nilai tertinggi diseluruh kota.

Taehyung menangis hingga 7hari 7malam. Ia
hancur dan kecewa, karenatidak bisa
mempersembahkan pencapaiannya pada sang
ayah. Setelah tujuh hari berlalu. Taehyung
bangkit lebih keras dari sebelumnya. Ia pergi  dari kota, membawa sebuah janji. Janji untuk membalas perjuangan sang ayah. Membuat
semua orang yang telah membuat ayahnya
bekerja keras. Merasakan apa yang Taehyung
rasakan. Sebuah pengkhianatan dan rasa
kehilangan yang besar.






Taehyung tersadar dari lamunan panjang saat
ponsel disakunya bergetar. Ia bangun dari kursi,
untuk menerima panggilan dari nomor baru yang Taehyung yakini pasti dari salah satu
perawat yang mengurus Jungkook.






"Tuan,s elamat! Putra Anda lahir dalam
keadaansehat!"






"Bagaimana dengan kekasihku?" Nada Taehyung begitu khawatir, iatidak bisa
merayakankelahiran puteranya sampai
mendengar Jungkook baik-baik saja di sana.

Toxic Friend (Tamat Di Pdf) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang