✴️05. In The Past

2.3K 222 20
                                    




Rose kecil sangat gembira jika musim panen tiba karena ia bisa ikut kedua orang tuanya ke kebun dan membantu mereka bersama para pekerja kebun lainnya untuk panen.

Saat itu seperti biasanya musim panen yang menggembirakan tapi ibunya Rose yang memiliki penyakit paru-paru jatuh saat berkerja di kebun. Mereka berteduh di teras rumah dari pemilik perkebunan itu. Rumah mewah yang tampak asri. Nyonya tua pemiliknya sangat ramah dan memberikan minuman teh segar untuk Rose dan ibunya.

Esoknya karena kondisi kesehatan ibunya harus istirahat di rumah dan Rose menggantikan ke kebun bersama ayahnya, tapi nyonya itu mengatakan kalo pekerja yang ada sudah cukup untuk memanen semua buah dan Rose diminta hanya menemani nyonya itu di rumah besarnya.

Rumah itu kosong karena hanya ditinggali Nyonya Lee sendiri beserta tiga pelayannya yang juga sudah tua. Suami nyonya itu sudah meninggal dan putrinya juga setelah menikah tinggal di Seoul.

Nyonya Lee pemilik perkebunan itu berkata ia akan membayar jasa Rose untuk menemani hari-harinya.

Keluarga Rose pun merasa senang setidaknya karena ibunya sakit penghasilan mereka tidak hilang karena Rose akan mendapat upah.


Jika musim liburan sekolah Rose bisa seharian menemani Nyonya Lee. Wanita tua itu tak hanya minta ditemani saja tapi juga mengajari Rose berbagai macam hal dari bahasa asing, menari, memainkan beberapa alat musik juga mengajari tata krama jamuan. Nyonya tua itu juga ingin Rose menemaninya di meja makan.

Nyonya Lee memelihara Rose layaknya cucu sendiri ia bahkan mengajak Rose ke Seoul bersama supir untuk belanja hadiah bagi pekerja perkebunan. Rose sangat senang, itu pertama kalinya ia keluar dari desa. Rose didandani dan diberitahu bagaimana harus bersikap. Rose kecil yang cerdas dan ceria sangat menghibur hati Nyonya Lee yang kesepian.


Saat kenaikan kelas di rumah Nyonya Lee kedatangan anak lelaki seumuran Rose, pemuda itu cucu dari Nyonya Lee. Wanita itu sangat senang dengan kehadirannya dan meminta Rose untuk berteman akrab. Anak bernama Eunwoo itu sedikit arogan mungkin karena seumur hidupnya tak pernah bergaul dengan orang miskin.

Tapi sebenarnya ada hal menyedikan alasan kenapa anak sekecil itu diungsikan ke tempat neneknya.

Putri Nyonya Lee sudah melahirkan dua anak sebelum Eunwoo dan keduanya meninggal saat masih kecil karena imun tubuh yang rendah. Jadi ketika Eunwoo anak ketiga mereka berhasil hidup sampai usia enam tahun mereka sangat bahagia. Ibunya Eunwoo kemudian melahirkan anak ke empat dan anak ini pun hanya bertahan dua tahun lalu meninggal. Eunwoo yang mulai menunjukan gejala sakit-sakitan akhirnya dikirim ke kampung tempat neneknya tinggal dengan harapan anak itu bisa sehat. Tak lama setelah Eunwoo tinggal bersama neneknya terdengar lagi kabar kalo ibunya Eunwoo kembali hamil anak kelima.


Eunwoo selalu menumpuk batu di dekat air terjun tak jauh dari perkebunan. Anak itu berdoa supaya adiknya yang akan lahir bisa sehat dan tumbuh agar ia bisa berkumpul kembali dengan orang tuanya.

Rose selalu menemaninya berdoa, ia merasa kasihan setiap melihat raut Eunwoo yang merindukan kedua orangtuanya. Takdir berkata lain karena kemudian ada berita adik Eunwoo yang baru lahir sakit dan tak lama meninggal seperti saudara yang lain. Eunwoo saat itu sangat sedih dan ketakutan. Ia takut kalo harus terjebak tinggal di desa itu selamanya agar bisa hidup. Eunwoo sangat ingin kembali bersama orang tuanya. Rose hanya bisa menghibur menemani Eunwoo menjelajah desa dan terlihat kalo anak itu menunjukan progres kesehatan membaik dan bahkan kuat mendaki bukit bersama Rose.

MATE'S [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang