Part 19

661 92 0
                                    

Typo berhamburan dimana - mana dan harap bijak dalam memilih cerita.

Cerita ini hanya fiktif belaka. Semua nama tempat, organisasi adalah hasil pemikiran Author.

"OVER THE MOON (19)"

|
|
|
|
|

Tubuh Zhang Hao dan Ricky terhempas begitu kuat di hamparan rumput.

"Zhang Hao...., syukurlah Kita mendarat di halaman belakang sekolah". Ucap Ricky dengan bahagia.

Zhang Hao yang awalnya ikut senang tiba-tiba mengkerut kan dahinya.

"Apa yang terjadi disini, mengapa kacau sekali". Seru Zhang Hao.

Ricky ikut mengedarkan pandangannya, benar saja area sekolah sangat kacau, banyak reruntuhan kayu yang sudah rusak, barang-barang yang sudah tidak berada di tempat nya, dan tubuh yang tergeletak tak bernyawa.

Zhang Hao bangkit sembari membersihkan lututnya yang kotor, ia mendekat ke arah Ricky.

"Hao... sepertinya Kita datang di waktu yang tidak tepat". Ucap Ricky.

Zhang Hao dan Ricky memutuskan untuk mengitari sekolah yang sudah kacau, setiap perjalan itu mereka menemukan banyak tubuh yang sudah terkulai, bahkan ada beberapa yang mereka kenali seperti tubuh milik Jongwoo. Zhang Hao menghampiri tubuh Jongwoo yang sudah tidak bernyawa.

"Jongwoo..........". Teriak Zhang Hao histeris.

Melihat tubuh salah satu temannya, ia berfikir tentang keadaan teman lainnya.

"Seowon....dimana Seowon, Aku harus segera menemukan Seowon". Gumamnya seperti sedang kesetanan.

Ricky yang melihat Zhang Hao yang sudah seperti orang gila, segera menenangkan dengan mengusap punggung Zhang Hao.

Dari jauh Ricky tampak melihat seseorang berlari ke arah mereka.

Itu Seunghwan yang penuh luka.

"Zhang Hao !". Ucapnya

Zhang Hao menoleh ke arah Seunghwan. Betapa kagetnya ia melihat kondisi Seunghwan yang penuh luka dan darah dimana-mana.

"Wan, apa yang terjadi disini ?". Tanya Zhang Hao.

Seunghwan tak sanggu berdiri, ia memegang pundak milik Zhang Hao sebagai tumpuan kakinya.

"Semua ini ulah Jeonghyeon, pria itu ketua kelompok pemberontak, mereka menyerang seluruh sekolah". Ucap Seunghwan sambil meringis kesakitan.

Ricky yang mendengar nama soulmate nya mendelik tajam ke arah Seunghwan. Yang benar saja Jeonghyeon nya menjadi sekejam itu.

"Zhang Hao, kau dari mana saja, Seowon dan Taerae mencari mu tadi pagi".

"Cerita nya panjang Wan, tolong bantu Aku menemukan Seowon dan yang lainnya".

Seunghwan masih meringis kesakitan.

"Percuma Hao, orang-orang telah mati, Kita tidak akan bisa menemukan mereka". Ucap Seunghwan.

"Hei bung, Kau bilang tadi siapa yang menyebabkan masalah ini ?". Tanya Ricky

"Lee Jeonghyeon, pria klan campuran".

Ricky tak salah dengar, itu benar Jeonghyeon nya, Soulmate nya yang telah di buat lupa tentang dirinya.

"Zhang Hao, Kau tetap lah bersama pria ini, Aku harus mencari keberadaan Jeonghyeon, mungkin Aku bisa menghentikan kekacauan ini dengan segera". Ucap Ricky.

Zhang Hao awalnya menggeleng ribut sambil menahan tangan Ricky, ia takut jika terjadi sesuatu yang salah dengan Ricky.

"Kau tenang saja, Aku akan baik-baik saja, Aku pernah berada di portal ini cukup lama, sekarang Kau carilah teman-teman mu yang lainnya ya".

Perkataan itu akhirnya membuat Zhang Hao mengijinkan Ricky pergi mencari Jeonghyeon. Kini ia hanya bersama Seunghwan, pria yang sudah penuh dengan luka bahkan ujung bibirnya terkoyak sangat lebar.

"Aku akan memapah mu pelan-pelan sambil mencari keberadaan yang lainnya". Ucap Zhang Hao yang di angguki oleh Seunghwan.

_____

Kembali di tempat yang berbeda, dimana posisi Hanbin, Jiwoong, Seowon dan Haneul berada.

"Gawat, Jeonghyeon sudah menghancurkan seisi sekolah, Kita harus bagaimana?". Ucap Seowon panik.

"KAU LIHAT, ulah teman mu itu, Kita semua dalam bahaya". Seowon teriak marah di depan wajah Haneul.

Haneul hanya diam, mengacuhkan Seowon dengan wajah datar nya. Seowon sudah geram dengan Haneul, hampir saja ia memukuli pria itu jika tidak ditahan oleh Jiwoong dan Hanbin.

Beberapa waktu lalu, saat Hanbin dan Jiwoong berbicara empat mata. Seowon dan Haneul saling melemparkan tatapan sengit, dan Haneul tiba-tiba saja mengucapkan kata-kata yang membuat Seowon naik pitam.

(Flashback On)

"Aku penasaran dengan sahabat mu yang di bilang mirip dengan ku oleh Jeonghyeon". Ucap Haneul saat melihat Seowon berada di hadapannya.

Seowon menatap wajah itu, ngeselin.

"Tapi sayang ya, Pria itu tidak mendapatkan balasan cintanya kasihan sekali hahahaha".

Seowon yang hanya diam kini tersulut emosi, ia paling tidak suka jika ada yang menjelekkan teman dekatnya. Meskipun dulu Haneul lah yang menjadi teman dekatnya, namun sifat Haneul yang sekarang membuat nya ingin muntah.

"Dari segi mana pun Zhang Hao lebih baik daripada Kau seperti pria murahan yang di jual ke rumah bordir".

Haneul tidak terima, sebelum terjadi aksi perkelahian Hanbin dan Jiwoong telah keluar dari ruangan tempat mereka berbicara empat mata.

(Flashback off)

"Harusnya pria itu tidak bersama Kita oppa". Seowon merengek pada Jiwoong, ia sudah tidak tahan melihat Haneul yang dengan sengaja bergelayutan di lengan Hanbin.

Seowon dapat melihat wajah Hanbin yang sedikit risih dan mencoba menjauhkan tangan Haneul.

"Kau tidak bisa lihat, Hanbin risih dengan tangan mu, sadar diri dong !!". Seowon sudah tidak perduli dengan tatapan tajam Haneul, ia sudah sangat emosi.

Mereka berempat memutuskan untuk berjalan mengelilingi sekolah dan mencari keberadaan Lee Jeonghyeon untuk menghentikan kekacauan ini.

Di ujung jalan Hanbin terdiam, ia melihat sekumpulan orang-orang yang jika diperhatikan ada seorang pria yang di ikat dengan tali berada di tengah-tengah komplotan itu.

"Zhang Hao".

•×•×•×•×•×•

TO BE CONTINUED

tanpa ba bi bu yok gas langsung ke chapter selanjutnya

Jangan lupa Vote, comment and follow me

I love u Reader-nim

OVER THE MOON [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang