Part 9

648 103 4
                                    

Typo berhamburan dimana - mana dan harap bijak dalam memilih cerita.

Cerita ini hanya fiktif belaka. Semua nama tempat, organisasi adalah hasil pemikiran Author.

"OVER THE MOON (9)"
|
|
|
|
|

Beberapa hari setelah libur sekolah, Zhang Hao tidak lagi sekamar dengan Hanbin. Entahlah, semenjak kejadian itu Hanbin benar-benar menghilang dari pandangan Zhang Hao dan Seowon.

Zhang Hao dan Seowon duduk di kursi taman sekolah. Mereka berdua menunggu kedatangan teman-teman lainnya.

"Kenapa Seunghwan lama sekali sih, padahal cuma mengambil bekal". Keluh Seowon

Zhang Hao tidak menjawab ia hanya memperhatikan sekitar dengan wajah datar.

"Won... Menurut mu apakah Aku ini pernah ada di kehidupan sebelumnya?". Pertanyaan Zhang Hao membuat Seowon terdiam.

"Kenapa bisa berfikir seperti itu?".

"Entahlah dunia ini saja sangat membingungkan kepala Ku, jadi tidak menutup kemungkinan Aku pernah ada di kehidupan sebelumnya. Mungkin itu yang sebenarnya dibicarakan oleh Hanbin sebelum dia benar-benar menghilang".

Seowon tidak tau harus berkata apa, ia takut salah dan takut benar juga. Seowon takut Zhang Hao mulai memiliki ingatan seorang Haneul.

Sebenarnya Seowon juga tau karena Jiwoong, disaat ia sudah mengingat kehidupan sebelumnya ia menemui Jiwoong karena di ingatan itu ia bertemu Jiwoong sebagai belahan jiwanya, dan Jiwoong memberitahu kan fakta sebenarnya yang membuat Seowon kaget bukan main. Seowon juga yakin kalau Zhang Hao adalah Haneul.

"Jangan percaya yang begituan deh Hao, meskipun menurut Mu negeri ini suatu hal yang mengejutkan bagimu, tapi tidak untuk Kami, tetap saja reinkarnasi itu tidak ada semua yang mati tidak akan terlahir kembali". Ucap Seowon

"Kau tidak percaya reinkarnasi Won ?".

"Tidak !!". Jawab Seowon dengan mantap, padahal dirinya sendiri adalah salah satu bukti adanya reinkarnasi.

Tak lama kemudian Seunghwan datang bersama Taerae dan yang lainnya. Mereka makan dengan khidmat. Mereka sengaja tidak makan di kantin karena masing-masing membawa bekal yang mereka ambil dari dapur asrama.





Seorang Pria berjalan gontai di lorong Istana, pandangan yang datar bahkan setiap berpapasan dengan orang lain ia abaikan.

"Seperti nya Aku sudah akan mati". Ucapnya pada diri sendiri.

'semakin kau memperlambat waktunya semakin cepat kau mati Hanbin'.

Perkataan itu terngiang-ngiang di benaknya, ia belum siap mati dengan keadaan perasaan bersalah.

'niatmu melakukan ini adalah untuk meminta maaf, jangan kau gunakan kesempatan ini dengan niat lain'.

Lagi, kepala Hanbin dipenuhi suara yang terus-menerus membuat nya sakit kepala.

Hanbin sudah terlihat seperti mayat hidup, kini ia hanya menunggu ajal nya.

OVER THE MOON [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang