7

5.7K 187 2
                                    

Keesokan harinya vana terbangun karena alarm yang ia pasang, pemandangan yang pertama kali ia lihat adalah Reyna yang masih tertidur pulas memeluknya.

Vana bangun dari ranjang dan pergi ke kamar mandi, setelah selesai mandi, vana langsung bersiap-siap untuk berangkat.

Ting tong (anggep bunyi bel)

Cklek

"udah siap?" tanya vana pada Lea

"udah, tapi tunggu Zeva masih dandan" balas Lea

"udah ayo" ucap zeva

Setelah sampai di kelasnya, vana langsung duduk dan diam tidak seperti biasanya yang brisik

"cie cie yang abis lamaran nih ye" ledek zeva

Reyna dan vana sudah lamaran, (cuma ga dibuat chapter nya aja sama author)

"Diem" ucap vana

"yeee ga asik amat lo"

vana berkuliah seperti biasa, pada saat waktu pulang vana pisah dengan Lea dan zeva, vana singgah ke cafe dekat dengan asramanya

"gimana kabar lo?" tanya seseorang yang sedang mengobrol dengan vana

"baik, kalo Lo?" Tanya balik vana

"baik, lama ya kita ga ketemu haha"

"Iya haha" tawa vana canggung

"Gimana lo Udah punya pacar?"

"belum"

"jomblo mulu dari dulu"

"tapi gue udah ada tunangan"

"hah? yang bener aja"

"mana mungkin gue boong?"

"kok ga ajak gue"

"cuma dihadirin keluarga"

"Oalah, nanti kalo Lo nikah undangan gue ya"

"kalo gue nikah"

"Emang Lo ga mau nikah?"

"gatau"

"dasar"

Vana mengobrol dengan orang tersebut sampai sore, vana berpamitan pulang kepada orang tersebut.

Cklek

Vana berjalan menuju kasur nya dan membanting tubuhnya ke kasur empuk itu, vana menatap langit-langit asramanya.

"Lo kenapa?" tanya reyna

"gapapa"

"Lo ga seneng tunangan sama gue?"

"iya" ucap vana

"gue tanya sekali lagi, lo nyesel tunangan sama gue? kalo jawab iya lo gabisa jalan" ancam reyna

"iya" ucap vana bercanda

"oke"

Reyna menutup laptopnya dan menuju vana yang sedang rebahan, dan langsung mengukung vana

"ngapain lo!" tanya vana

"tadi gue udah bilang, mau buat lo gabisa jalan" balas reyna

"gue bercanda anjing!" ucap vana sambil mendorong Reyna, tetapi itu semua sia-sia, reyna lebih kuat daripada vana.

"gaada kata bercanda Galam hidup gue."

"emh!" lenguh vana ketika reyna yang langsung melumat bibirnya

vana masih berusaha untuk melepaskan lumatan nya tetapi masih tidak bisa, jadi vana hanya pasrah.

reyna melepas ciuman tersebut dan menatap vana dengan raut muka marah.

"minggir lo, gue mau mandi" ucap vana

"gaboleh"

"dih, sape lo ngatur-ngatur gue"

"tunangan lo"

"tunangan doang"

"ohh, jadi mau langsung nikah? oke gue turuti" ucap reyna

"kagak bangsat!"

"Halo bun" ucap vana dalam telepon

"iya ada apa reyna?" tanya rena

"aku mau pernikahannya di percepat, kalo bisa Minggu depan ya Bun"

"beneran? oke bunda urus"

Tuttt

vana melihat Reyna tidak suka, vana ingin mencambuk-cambuk muka reyna

"udah Minggu depan kita nikah" ucap vana

"gue ga minta bangsat, ah males banget"

"mau cudlle" ucap reyna

"ga."

"oh mau" ucap reyna yang mulai memeluk vana

"ihh gue bilang engga rey!!" Ucap vana tetapi tidak ada respon dari Reyna

"nyebelin banget si lo!" Ucap vana kesal

"hm"

"gue benci lo selamanya." Ucap vana

"gue juga cinta lo."

"bangsat makin ngelunjak lo anj- arkhh"

Belum selesai vana berucap, reyna langsung menggigit leher vana sampai merah.

"huhu sakit banget" ucap vana memegangi lehernya

"mau lebih?" Tanya reyna

"ga"

"yang bener? nanti juga keenakan"

"gue bilang engga ya engga!"

"alah nanti juga desah kaya begini, ahhh reyhhh nikmathhb ahh"

Damn, sekarang pipi vana memerah seperti kepiting rebus, vana sangat malu sekarang.

"g-gue ga pernah begitu!"

"pernah, mau liat"

"ga"

Reyna lalu beranjak dari kasur dan mengambil ponselnya yang ada di meja belajar, vana lalu menunjukkan Vidio dimana vana sedang mendesah keras dan keenakan

sekarang vana sudah sangat-sangat malu, vana lalu menutupi tubuhnya dengan selimut, karena Malu

"liat dulu belum selesai" ucap vana membuka selimut nya

"itu bukan gue" elak vana

"hey, coba liat lagi dari muka lo, suara lo semua sama."

"diem lah" ucap vana

Reyna yang melihat vana sedang malu sungguh gemas, ia ingin unyel-unyel pipi vana.

"gemes banget!" ucap Reyna lalu memeluk vana

"lepasin"

"gamau ah"

"tuh kan nyebelin lagi males ah"

"vana."

"brisik"

"Van"

"apasih?" Ucap vana membalikkan tubuhnya menghadap Reyna

Cupp

"BANGSAT!" Teriak vana

"ngapain sih lo hah? main cium-cium aja! gasuka gue!" Ucap vana

"suka tau gasuka hm?" goda Reyna

"pikir sendiri" ucap vana lalu membelakangi reyna lagi.









Maaf kalo ada typo, janlup vote yaa
Bye.

Roommate || GxG || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang