17

5.2K 181 12
                                    

Vana kini tengah menonton tv, reyna yang tertidur pulas di paha vana, vana hanya membiarkannya.

"halo van ada apa?" tanya gerald di telfon

"lo yang ngasih tau alamat apartemen gue sama reyna?"

"ga, bahkan akhir-akhir ini gue jarang bersosialisasi, ketemu bunda sama ayah juga jarang, gue full di kantor"

"hm, tapi beneran bukan lo?"

"bukan lah, udah dulu banyak kerjaan nih gue, oh ya duitnya masih ada?"

"masih"

"yaudah bye."

Tutt

"Kenapa nanya begitu sama bang gerald?" Tanya reyna, reyna tidak sengaja menguping pembicaraan vana dam gerlad tadi

"nanya apa?" Tanya balik vana

"lo penasaran kenapa gue bisa tau alamat apartemen lo?"

"ga."

"gue cari tau sendiri, lo lupa? banyak yang mata-matain lo" ucap reyna

"stop nguntit gue rey, gue pengen bebas"

"apa itu belum cukup bebas?"

"belum. gausah suruh bodyguard lo ngikutin gue kemanapun."

"lo risih?" Tanya reyna

"pasti lah"

Reyna duduk di sebelah vana, tiba-tiba reyna mencium bibir vana sekilas, vana yang dicium menatap reyna dengan marah, yang ditatap malah gemas dengan manusia didepannya ini.

"kenapa?" tanya reyna

"lo ishh" vana mencubit perut Reyna

"awsh sakitt" gerutu reyna

"salah sendiri, mending lo pulang deh, daripada ganggu gue disini" ucap vana

"gamau, nanti lo kangen"

"sumpah lo ngeselin banget anjing!"

Cupp

Reyna mencium bibir vana, kini ciuman tersebut berubah menjadi lumatan lembut, ciuman tersebut berselang beberapa menit, vana yang kehabisan nafas memukul dada Reyna

"hah.. hah.. engap gue bangsat" ucap vana

"Hehe.." reyna hanya cengengesan

"Ayo main" ajak reyna

"Main?" tanya vana

"iya main, udah lama gue ga dapet jatah" ucap reyna

"BANGSAT MESUM LO ANJING, PERGI LO!" Teriak vana

"duhh jangan teriak-teriak napa" ucap reyna

"bacot."

Reyna kembali tiduran di paha vana, kepala reyna masuk kedalam baju oversize yang di pakai vana, vana langsung memukul kepala reyna dan mengeluarkan kepala Reyna.

"kenapa di pukul si?" tanya reyna

"ya elo, kenapa lo masuk ke baju gue!?"

"cuma masuk doang"

"ga percaya gue, minggir gue mau tidur" ucap vana berdiri lalu pergi ke kamarnya

Reyna mengikuti vana dari belakang, vana berbaring di kasur membelakangi reyna, reyna memeluk vana erat dari belakang, vana langsung menyingkirkan tangan reyna

"diem." ucap reyna

"tangan lo minggir." Balas vana

"diem vanandya sanjaya." Oke sekarang vana diam dan tidak menolak.

Roommate || GxG || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang