13

4.6K 159 3
                                    

Cklek

Vana membuka pintu asramanya, dia melihat reyna yang sedang memangku seorang wanita, reyna yang merasa ada yang membuka pintu pun menoleh

"lanjutin aja" ucap vana lalu menutup pintunya lagi

"vana!" panggil reyna lalu menurunkan wanita tersebut

"rey!" panggil wanita tersebut

Reyna keluar dari asramanya dan terlihat tidak ada vana lagi, ia mencari vana tetapi tidak menemukannya. Reyna juga sudah mencari di asrama zeva tetap saja tidak ada

Flash back

"nanti kalo reyna cari gue, jangan bilang kalo gue disini ya" ucap vana

"kenapa emang?" Tanya lea

"Udah nurut aja" ucap vana

Flash back end

Vana keluar dari persembunyiannya lalu minum air milik zeva

"lo ada apa sama rey?" tanya zeva

"ga ada apa-apa" balas vana kembali meneguk air

"jangan gitu van, kita sahabatan dari dulu, jangan ada yang lo tutupin, cerita aja" ucap zeva

"gue tadi abis buang sampah ke depan, terus gue balik ke asrama ternyata reyna lagi mangku cewe" ucap vana dengan ekspresi sedikit sedih

"jadi?"

"ayo temenin gue" ajak vana

"kemana?" Tanya zeva

"urus surat perceraian" balas vana

"van, jangan gitu, kita bisa omongin baik-baik" ucap lea

"gue udah cape sama hubungan ini zev, pernikahan ini benar-benar gajelas!" ucap vana sedikit meninggikan suaranya

"ga jelas darimana nya van? rey cinta lo dari smp sampai sekarang, dia ngejar lo, berarti dia cinta mati sama lo" ucap lea

"tau darimana lo?" Tanya vana

"gue temenan sama reyna udah dari kecil, gue tau banget sifat Reyna, jangan ambil keputusan yang salah vanandya Sanjaya." Ucap lea

Kini suasana menjadi hening dan canggung karena lea memanggil nama vana dengan sangat lengkap di sertai marganya, tidak biasa lea seperti ini.

Vana menghela nafas panjang, ucapan lea benar, vana sangat benci dengan dengan perjodohan ini, disisi lain juga vana mulai sedikit ada rasa dengan reyna

"jadi, lo masih mau cerai sama reyna?" tanya zeva

Vana benar-benar tidak mood, vana pergi dari asrama zeva tanpa sepatah katapun, ia pergi mengendarai mobilnya, ia menuju suatu danau yang tenang

ia duduk di sebuah kursi, ia duduk bersebelahan dengan seorang laki-laki, siapa lagi kalo bukan sastra.

"sas.." panggil vana dengan suara ingin menangis, sastra yang peka pun menyenderkan kepala vana supaya bersender di pundaknya

"nangis aja.. gue bisa jadi tempat lo cerita.. nangis sekeras-kerasnya, disini cuma ada gue dan lo" ucap sastra mengelus Surai rambut vana

"gue bener-bener gatau harus apa sas.." ucap vana di sertai tangisan

"kenapa lagi?" tanya sastra dengan lembut

"gue mau cerai sama reyna.."

"kenapa? ada masalah? Kalo ada masalah bisa diomongin baik-baik, bukan cerai, itu jalan yang salah" ucap sastra, vana tidak menjawab

Roommate || GxG || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang