Jangan lupa vote dan komenyaaa!! 😘
Happy Reading!
Hari yang cukup cerah untuk mata pelajaran olahraga di luar ruangan. Hari itu materi dibebaskan untuk main beragam olahraga tanpa diawasi oleh gurunya, dikarenakan guru olahraganya sedang cuti istinya melahirkan.
Tak perlu menunggu lama, cowok kelasnya langsung membagi dua tim untuk bermain futsal. Olahraga yang memang sangat digemari oleh mayoritas penduduk negara ini. Sedangkan, yang cewek memilih ke lapangan basket untuk bermain asal memasukkan bola ke ring dan kebanyakan berteduh di pohon besar samping lapangan basket.
Arin dan ketiga teman cewek kelasnya bermain basket dengan tawa karena ulah mereka sendiri yang kesulitan memasukkan bola ke ring.
"Gitu doang gak bisa," ucap Arin saat temannya barusan gagal memasukkan bola ke ring.
"Ididihh, kek lu bisa ajaaa??"
Dengan lagak yang kepenuhan rasa percaya diri, Arin mengelaknya dengan raut mengejek. "Waahh, kamu remehin aku nih sekarang??" sahut Arin tak terima.
Alhasil dia dilempar bola basket bermaksud untuk memintanya melempar bola itu masuk ke ring. Membuktikan perkataan sebelumnya.
"Nih yaa, liat nihh!" kata Arin ingin membuktikan, tapi tak bisa menahan senyum karena pada kenyataannya dia memang tidak bisa main basket.
Teman-temannya pun tertawa melihat tingkahnya yang tidak meyakinkan itu.
"Bisa gakk tuhh??"
"Megang aja kek gituu??" protes yang lain.
Arin pun dengan urat malu yang sengaja dilepas itu mencoba menenangkan teman-temannya. "Harap bersabar yaa bu ibuu," ucapnya. Siapa yang akan tahu kalau hari ini adalah hari keberuntungannya bisa memasukkan bola itu ke ring.
Meskipun tingkat peluang dia untuk memasukkan bola itu ke ring hanya 0,999% paling tidak dia percaya diri terlebih dahulu. Arah matanya fokus melihat satu titik, ring basket. Bayangkan saja dia ini atlet basket nasional yang sedang bertanding.
"Woyyy!!" teriak Arin histeris diikuti temannya yang lain tak kalah heboh melihat Arin yang beneran bisa memasukkan bola ke ring.
"Kokk bisaa!!"
"Udah aku bilang, gini doang mah gampang!!" sombong Arin dengan wajah tengilnya.
"Alahh hoki doang aja bangga luu!"
"Ihh sirikk bangett??" ledek Arin tak mau kalah.
Beberapa anak cowok kelasnya datang ke lapangan basket juga ingin bermain. Melihat keributan yang terjadi membuat mereka penasaran ada apa gerangan? Main basket berempat doang ramainya mengalahkan warga sekampung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Letter Gone Wrong
FanfictionMengisahkan tentang seorang remaja perempuan yang awalnya ingin membantu temannya untuk menaruh surat cinta pada loker milik cowok idamannya. Siapa sangka surat itu jatuh pada orang yang salah. Membuat dirinya harus berurusan dengan cowok berandalan...