13. Speak Now

79 11 8
                                    

Cebelapa imut cii akuu?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cebelapa imut cii akuu?


Jangan lupa vote dan komenyaaa!! 😘

Happy Reading!

Kembali saat usia balita antara Jeha dan Jake, yang saat itu kedua orangtuanya yang masih sibuk-sibuknya bekerja, membuatnya harus selalu berada di kediaman Jake dari sepulang sekolah hingga sore hari saat akan dijemput papanya.

Mereka merupakan teman baik karena papa mereka yang juga berteman baik di kantor. Namun pada hari itu, suasana di ruang tamu berubah menjadi tegang karena mereka terlibat dalam perselisihan yang biasa dialami anak seusia mereka.

Di sana telah tersedia berbagai jenis mainan yang identik dengan anak laki-laki. Termasuk sebuah mobil mainan yang sedang Jake mainkan. Mobil mainan berwarna merah cerah itu cukup menyita perhatian Jeha yang sedang memegang mainan dinosaurus kecil. Jeha juga ingin bermain mobil mainan yang dimainkan Jake. Entah mengapa dia sangat menginginkannya.

"Aku ingin main mobil juga!" pinta Jeha pada Jake.

Jake yang sedang bermain dengan asyik merasa terganggu dengan kehadiran Jeha.

"Kamu kan dah megang dino ituu, main aja sama ituu!" tolak Jake secara tidak langsung, tapi Jeha tetap ingin memainkan mobil yang dibawa Jake.

"Tapi aku tetap mau main inii!" seru Jeha berusaha mengambil mobil mainan itu dari tangan Jake.

"Tidak mauu!! Ini milikkuu!"

Pertengkaran pun dimulai. Terjadilah perebutan mobil mainan itu. Mereka berdua mulai menarik dan mendorong mobil itu, dengan wajah masing-masing menunjukkan keinginan dan ketegangan. Tidak ada yang mau mengalah.

Keributan yang sedang terjadi di ruang tamu itu sampai terdengar mama Jake yang berada di dapur sedang memasak hidangan untuk makan malam.

"Jakee! Jehaa! Kenapa kalian ribut sekali?" mama Jake datang untuk menengahi pertengkaran antara dua anak balita itu.

"Aku ingin bermain mobil itu! Tapi, dia pelit sekalii!" Jeha mengadu pada mama Jake sambil menunjuk mobil mainan yang dipegang erat oleh Jake.

"Aku lebih dulu yang bermain ini," cicit Jake masih menyimpan mobil mainan itu dalam genggamannya.

Sebagai orang yang paling dewasa di sana, mama Jake mencoba mediasi agar keduanya mau berbaikan.

"Jake, kamu juga pinjamkan mobil ini yaa dengan Jehaa. Kalian kan berteman, bagaimana jika kalian bergantian memainkan mobil ini? Satu waktu untuk Jake dan satu waktu untuk Jeha." Mama Jake mencoba menasihati.

"Ada apa ini?" suara pria paruh baya mencoba menginterupsi yang cukup menyita perhatian ketiga orang tersebut.

Papa Jeha telah datang sehabis pulang kerja untuk membawa Jeha kembali ke rumah.

Love Letter Gone WrongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang