"Baekhyun!"
Sojin berlari untuk menyamakan langkahnya dengan Baekhyun. Tapi, lelaki itu malah berjalan semakin cepat.
"Astaga, Baek. Dari tadi gue mangil elo, loh!" ucap Sojin ketika berhasil mendahului Baekhyun.
Deru nafasnya memburu, Baekhyun mengerucutkan bibirnya. Ia masih kesal dengan pemandangan pagi tadi saat kedua matanya tak sengaja menyaksikan Sojin berpelukan dengan Kai.
Tidak seharusnya ia marah, toh Sojin bukan siapa-siapanya. Ah lelaki itu mendadak menggerutu di dalam hatinya.
Ia membdodohi perasaan tidak jelas miliknya.
"Baekhyun, elo kenapa, sih?" Sojin mulai kesal karena diabaikan. Pasalnya sejak jam pertama Baekhyun sama sekali tidak mengeluarkan satu katapun, bahkan saat istirahat pertama cowok itu langsung menghilang.
"Baek, gue ada salah ya, sama lo?" tanya Sojin ragu, Baekhyun segera menggeleng.
"Terus? Kenapa elo diemin gue seharian ini?
"Masa, sih? Perasaan elo aja kali!" sergah Baekhyun. "Udah ya, gue mau ke perpustakaan," lanjutnya.
"Tuh, kan, ini sih, elo beneran ngehindar dari gue." Belum selesai ucapan Sojin, Baekhyun sudah menghilang dari hadapannya.
Gadis bersurai gelap itu hanya mampu menatap punggung Baekhyun yang kian menjauh seraya menerka-nerka kesalahan apa yang dibuatnya.
"Kok hati gue sakit, ya? Tuh kan, apa gue bilang jangan coba-coba buka hati, jadi gue sendiri kan yang sakit."
"Woy ngapain lo di sini?"
Tepukan di bahu Sojin membuat gadis itu terperanjat.
"Anjir, Taeyong gue kaget goblok!" maki Sojin.
"Ya, maaf, lagian gue liatin lu mgedumel sendirian di koridor, ngeri elo kesambet bego!" Taeyong menaikan suaranya tersulut emosi.
"Tauk ah, kesel gue," dumal Sojin dan berlalu dari tempatnya.
"Sialan, kenapa sih misuh misuh sendiri." Taeyong ikut berbalik dan kembali menuju kanten.
=====
"Udah mulai bosen main cosplay cosplay-annya?" tanya Jumyeon membuat Baekhyun terhentak kaget.
Mata Baekhyun memutar malas seraya menyunggingkan sebuah senyum tipis.
"Masih panjang usaha gue buat dia mau balik jadi gadis kecil gue," sahut Baekhyun lalu duduk di salah satu kursi. Matanya menatap lurus ke depan.
"Chanyeol udah mulai ketar ketir tuh, adeknya udah mulai berubah." Jumyeon ikut duduk di sebelah Baekhyun. Angin sore itu cukup kencang menerpa wajah keduanya.
"Berubah apanya? Dia masih sering ke club sama balapan."
"Bukan yang itu, dia ketar ketir adeknya udah mulai nggak ngeladenin dia sama takut elo apa-apain kali."
Baekhyun terkekeh, "kemarin kemarin ke mana aja dia, giliran adeknya cuek dia yang kalang kabut." Baekhyun menjeda, "perihal gue, emang gue mau ngapain. Sojin udah gue anggap kayak adek gue, njir."
Jumyeon mengangguk, "Nggak yakin sih, gue."
"Si Anjing nggak percayaan banget sama gue." Baekhyun melayangkan satu tinju pada bahu Jumyeon.
"Sakit woy!"
"Lagian kalau ngomong nggak fi filter."
"Lagian mau deketin anak orang pake pura-pura jadi anak SMA, goblok banget. Urusin aja perushaaan lo, Sekretaris lo udah mulai pusing ngehandle kerjaan lo."
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD LIFE - Byun Baekhyun -
FanfictionGalak, nggak sopan, brutal, balapan liar, club, rokok dan sering berantem. Bagi Sojin itu adalah hal yang biasa. Siapa yang peduli? Hidupnya sudah hancur semenjak kematian ibunya. Semua kebahagiaannya juga ikut mati, terkubur bersama mendiang ibunya...