Welcome new part ....
Keep waiting ya.
Nikmatin terus segala alurnya.
Mohon maaf untuk segala typo yang bertebaran.
Jadilah pembaca yang pintar😘
Jangan lupa Vote dan Komen😍.
."Abang, cepet kejar aku," panggil gadis kecil berusia lima tahun.
Gadis kecil itu mengenakan baju biru sambil memeluk erat boneka burung hantu berwarna senada dengan baju yang ia kenakan, ia terus berlari sambil tertawa bahkan matanya yang kecil ikut menghilang karena tertawa.
"Awas, ya ... Abang tangkep, nih!" balasnya, kemudian remaja leki-laki itu berhasil meraih dan memeluk erat adiknya.
Setelahnya ia mencium kedua pipi adiknya bertubi-tubi.
"Ya, Ibu, Abang nakal! lepasin." Gadis kecil itu terus meronta kegelian. Ia tidak bisa berhenti tertawa, gadis kecil itu terus berusaha melepaskan diri.
Kedua orang tuanya dan saudari kembar gadis itu hanya memperhatikan dengan sesekali ikut tertawa. Keluarga kecil bahagia. Sangat bahagia.
Bukan melepaskan adiknya, kakaknya malah semakin kencang memeluk sambil menciumi pipinya. Keduanya sangat bahagia, semua itu jelas terlihat dari binar kedua mata mereka.
Mereka berdua mendekati tempat keluarganya, dengan sang kakak menggendong adiknya. Jarak usia hingga 8 tahun membuat sang kakak sangat senang saat tahu memiliki seorang adik. Tidak, bukan seorang, tapi dua orang adik kembar.
"Abang ... aku juga mau di gendong," pinta gadis kecil satunya. Ia berlari mendekati kakaknya dan suadari kembarnya.
"Duh, bidadari-bidadarinya Abang. Sini peluk," kakaknya berjongkok dengan kedua adik kembarnya memeluk erat di sebelah kanan dan kiri.
= = = = =
"Mimpi." Terkesiap, gadis itu bergumam kemudian memicingkan mata karena mendapat sapaan dari sinar matahari pagi.
Sejujurnya, dia belum siap untuk terbangun, tetapi mentari telah menghianatinya karena sudah mengintip dari celah jendela yang tidak tertutup gorden. Dengan malas gadis itu duduk kemudian mengucek kedua matanya agar bisa terbuka dengan sempurna.
Pintu kamarnya terbuka, menampakkan seorang wanita paruh baya yang tersenyum ramah kemudian berkata, "Ternyata, Sojin sudah bangun! Cepat mandi habis itu sarapan, Ibu sudah siapin sarapan kesukaan kamu."
Sojin tersenyum tipis sebagai balasan sapaan ramah untuknya. "Ya," sahutnya singkat.
Ibunya tersenyum dan kembali menutup pintu, memastikan pintu sudah tertutup rapat, Sojin berjalan menuju kamar mandi.
Saat Sojin keluar dari kamar, semua keluarganya sudah berkumpul untuk sarapan. Di sana ada ayah, ibu, kakak dan saudara kembarnya. Sojin melengos dan bersiap untuk melewati mereka semua.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD LIFE - Byun Baekhyun -
FanfictionGalak, nggak sopan, brutal, balapan liar, club, rokok dan sering berantem. Bagi Sojin itu adalah hal yang biasa. Siapa yang peduli? Hidupnya sudah hancur semenjak kematian ibunya. Semua kebahagiaannya juga ikut mati, terkubur bersama mendiang ibunya...