VoMent Juseyo
•
•
•Pagi Sojin selalu sama terulang, hanya Yejin dan Somin yang menyapanya di rumah. Namun, kali ini terasa berbeda, saat ia keluar kamar, ia melihat keluarganya-ah-keluarga ayahnya, sedang sarapan sambil bercengkrama satu sama lain.
Lihatlah! Chanyeol hanya sedikit melirik tanpa menyapanya. Walau hanya sekilas hati Sojin tetap menghangat. Setidaknya, kakaknya itu masih menyadari kehadirannya.
Chanyeol begitu lepas tertawa saat bercanda dengan Somin. Sojin selalu berpikir, bahwa ia sepertinya sudah tidak dibutuhkan lagi dalam keluarganya.
Miris, membuat hatinya terasa teriris. Ia berjalan tanpa suara agar bisa cepat pergi dari sana. Namun, pergerakannya kembali terhenti karena Yejin memanggilnya.
"Kamu nggak mau sarapan dulu, nak?"
Sontak Sojin menghentikan langkahnya. Ia berbalik lalu tersenyum tipis. "Aku udah kesiangan, sarapan di sekolah, aja," sahutnya.
Somin berlari ke arah Sojin dan memeluknya. "Besok hari ulang tahun kita, Abang mau ajak jalan-jalan ke Everland. Kamu ikut, kan?"
"Besok aku ada pelajaran tambahan, karena sudah kelas akhir," jawab Sojin.
"Besok, kan weekend, Jin. Masa iya masih belajar? aku aja bisa ijin sam-"
"Sekolah biasa beda dengan home schooling," potong Sojin.
Somin terlihat murung, ia mengerucutkan bibirnya lalu mengendurkan pegangannya pada bahu Sojin.
"Apa tidak bisa diusahakan? Besok hari lahir kalian."
Sojin menggeleng, ia berbohong dengan kelas tambahan. Sebenarnya ia hanya tidak ingin lebih sakit hati melihat Chanyeol lebih peduli pada Somin nantinya. Lebih-lebih, saat di sana ia akan merasa sendiri.
"Sudah ... kita akan tetap pergi, terserah dia mau ikut atau nggak." ujar Chanyeol tak peduli. "Nggak ikut juga, nggak masalah,"
Jleb.
Kalimat sarkas dari Chanyeol selalu berhasil membuat hati Sojin merasa di remas. Air matanya sudah menggenang di kedua netranya.
"Ayah juga nggak maksa. Bagus kalau dia rajin belajar, daripada dia berkeliaran nggak jelas,"
"Ayah," tegur Yejin pada Seungi.
"Aku pergi!" pamit Sojin. Menghiraukan panggilan dari Somin dan Yejin.
"Jangan terlalu keras sama, Sojin." Yejin mengusap lembut punggung tangan Seungi.
Sojin sudah pergi, menyisakan mereka yang masih setia di kursinya masing-masing.
"Ibu jangan terlalu manjain dia," sambung Chanyeol.
"Ibu nggak pernah memanjakan Sojin, kalian yang terlalu nggak peduli," sentak Yejin. Dia terlalu kesal dengan tingkah ayah dan anak itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD LIFE - Byun Baekhyun -
FanficGalak, nggak sopan, brutal, balapan liar, club, rokok dan sering berantem. Bagi Sojin itu adalah hal yang biasa. Siapa yang peduli? Hidupnya sudah hancur semenjak kematian ibunya. Semua kebahagiaannya juga ikut mati, terkubur bersama mendiang ibunya...