00

179 19 22
                                    


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Mohon jadilah pembaca yang bijak ....

VoMent juseyo ....

Happy Reading Yorobun ....


.
.
.

Jika bunuh diri adalah hal yang diperbolehkan oleh agama dan nggak dibenci Tuhan. Mungkin, sejak tiga tahun lalu Park Sojin sudah bertindak gila untuk melakukannya.

Namun, dari semua pikiran gilanya, tidak ada satupun yang gadis itu lakukan. Dia lebih memilih tetap hidup dan bertahan walau dengan hati yang terluka.

Dan jika membenci keluarga sendiri adahal hal yang baik dan terpuji, Sojin adalah orang pertama yang ada dibaris terdepan untuk membenci keluarganya. Dia tidak pernah berpikir untuk jadi anak durhaka, tapi jika hidup bagai di neraka apa akan ada kata bahagia? yang ada hanya nelangsa dan merana yang bisa ia rasa.

Sojin benci dengan keluarganya bukan tanpa alasan. Semua tertanam sempurna karena perlakuan yang selam ini ia terima. Tiga tahun sejak kematian ibunya, tidak ada satu orang pun dalam keluargnya yang bisa mengerti betapa sakit dan hancurnya dia. Ibarat luka yang masih basah lalu di siram dengan air cuka, sudah pasti terasa perih tak terhingga. Maka seperti itu yang saat ini Sojin rasakan.

Memiliki takdir terlahir sebagai manusia kembar sama sekali tidak membuat Sojin bahagia, semua itu berjalan sebaliknya. Kata orang, jika kita terlahir sebagai manusia kembar, sudah sepantasnya saat saudaranya merasakan sakit, maka yang lainnya juga akan merasakan sakit yang sama.

Namun, semua itu tidak berlaku untuk Sojin. Kenapa? karena di sini hanya dirinya yang merasakan sakit dan perihnya menjadi orang yang terbuang, sedangkan kembarannya hidup berlimpah kasih sayang dan kebahagiaan.

Semua itu berawal saat Sojin berumur 15 tahun, saat keluarganya harus kehilangan sosok ibu dan istri dalam sebuah kecelakaan. Apa kalian tahu? Hal yang paling menyakitkan adalah kehilangan, terlebih kehilangan sosok Ibu yang paling dicintai. Membuat hari terasa lama berganti, langit cerah seakan berganti kelabu, bahkan cahaya seakan ikut pergi. Maka kini, hidup Sojin seakan tak berarti.

Jadi, biarkan Sojin egois untuk tetap membenci. Karena baginya, tidak ada keluarga dalam hidupnya, karena ia merasa hidup sendiri. Tanpa keluarga yang bisa dia cintai, lagi.

"Nyet, cepetan siap-siapnya!" Suara Kai menyadarkan Sojin dari lamunan.

satu anggukan Sojin berikan saat Kai memanggilnya untuk bersiap.

Dia adalah Kai sahabat Sojin sejak kecil, dia juga yang selalu menghibur Sojin sedari dulu.

"Sialan, sabar dikit, kek!" Sojin menendang kaki kanan Kai kencang.

BAD LIFE - Byun Baekhyun -Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang