Bagian 4 : Batas Antara Mimpi dan Nyata

20 5 0
                                    

I'm crawling to sleep to dreams i couldn't keep, falling and fading away.
-BO-

***

"Hei, bisa ambilkan ayah sejumput pepper salt?"

Ivy bergerak cepat mengambilkan apa yang ayahnya minta kemudian menatap tangan lihai ayahnya yang sedang mengolah masakan kesukaannya itu. Sudut bibir Ivy berair hanya dengan memikirkan bagaimana lezatnya makanan itu.

"Usap sudut bibirmu Ivy dan bantu ayah meletakkan ini di piring."

Tergelak, Ivy mengambil piring kemudian menyodorkannya pada ayahnya, menatap ketika makanan itu berpindah ke piring dan mengepulkan asap hangat yang menggiurkan.

"Apa kau sudah menyiapkan minumannya?" Ayah Ivy bertanya sambil menatap putrinya yang sedang asik memandang masakan itu dengan pandangan yang berbinar.

"Well, jika yang ayah maksud adalah honey lemon punch yang ada di atas meja itu, berarti sudah." Ivy menjawab, mencelupkan tangannya pada kuah di piringnya kemudian hendak mencicipinya ketika mendengar deheman ayahnya.

Ayah Ivy berjalan menuju wastafel kemudian mencuci tangannya, menatap Ivy dengan sorot mata yang menyuruhnya melakukan hal yang sama. Ivy meringis kemudian melakukan apa yang ayahnya suruh.

Ivy duduk di sisi meja lain dan berhadapan dengan ayahnya yang membisikkan sesuatu sebelum melahap makanan yang ada di atas meja. Ia melakukan hal yang sama, memasukkan sesendok makanan tersebut dan meleleh bersama kenikmatan makanan itu seperti yang ia pikirkan.

"Well, aku tidak butuh makanan lain, aku hanya butuh ini," Ivy berucap sambil melahap makanannya dengan cepat. Ini tidak bisa dibiarkan, ini terlalu lezat, Ivy tidak akan menyisakan sedikit pun di piringnya.

Kemudian ia meneguk honey lemon punchnya, merasakan manis dan segar itu menyatu di mulutnya dengan harmoni yang indah. Ivy suka makanan, namun ia lebih menyukai makan makanan kesukaannya bersama ayahnya.

Ayah Ivy tergelak kecil, mengingatkan anaknya untuk pelan-pelan sebelum tersedak. "Ayah akan memasakkan mu apapun yang kau mau, kita masih memiliki besok."

"Oh tentu saja! Malam ini kita akan keluar juga, bukan? Aku benar-benar merindukan red velvet dan krim keju Bibi Kara!"

"Apapun yang kau inginkan. Oh iya, ayah menemukan tempat baru dekat dengan tempat Bibi Kara, mungkin kau akan menyukainya." Ucap Ayah Ivy dengan nada penuh teka-teki.

Arcane : Another WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang