Bagian 9 : Ginevra

9 4 0
                                    

Something about you make me feel strange and bizarre.

***

Ivy membawa baki berisi air hangat sambil memandang ke sekeliling penginapan tempat ia berada saat ini. Ia dan Ray memutuskan untuk beristirahat sejenak di sebuah penginapan di kota yang disebut Ginevra, kawasan paling netral yang berada di antara negeri peri dan negeri penyihir.

Kota Ginevra sendiri, menurut penjelasan dari Ray yang irit sekali berbicara, berukuran seluas negara. Kawasan ini dihuni oleh bermacam-macam ras dan yang paling sering ditemui adalah manusia biasa yang tidak bisa mengendalikan sihir yang ada di dalam dirinya namun bisa menggunakannya untuk membuat senjata-senjata bermuatan sihir. Kota Ginevra yang seluas satu negara ini di pimpin oleh sekelompok organisasi yang memiliki ratusan anggota yang tersebar di seluruh penjuru. Terdapat bangunan-bangunan resmi di berbagai daerah untuk mengawasi keadaan. Kebetulan salah satu bangunan resmi itu kini berada tepat di samping penginapan.

Ivy benar-benar tidak bisa menahan rasa penasarannya dengan dunia ini. Ia ingin sekali menjelajah seluruh penjuru dan mengetahui hal-hal baru. Namun tatapan Ray yang menyambutnya ketika baru memasuki kamarnya terlalu datar, seakan-akan pria itu bisa membaca pikirannya. Ivy mendengus dan meletakkan baki berisi air hangat itu ke atas meja tepat di samping kasur.

“Baiklah, apa lagi yang harus ku lakukan?” Ivy berkacak pinggang dan menatap pria bersurai perak itu dengan tatapan menuntut agar segera menjawab.

Ray memutar bola matanya malas kemudian berancang-ancang untuk melepas tuniknya. Ivy memekik kecil dan menahan pria itu sebelum melakukannya.

“Apa yang ingin kau lakukan! Aku akan membakarmu jika kau berani macam-macam,” Ivy mundur selangkah kemudian merentangkan tangannya lurus ke wajah pria bersurai perak itu. Ada apa dengan pria-pria sekarang?

Menghembuskan nafasnya pelan, Ray melepas tuniknya dengan cepat tanpa memberikan Ivy kesempatan untuk protes.

Ivy menutup mukanya dengan seluruh telapak tangannya sambil memekik, namun memberikan sedikit space agar melihat keadaan tubuh pria tersebut. Jika Ivy lihat-lihat postur tubuh Ray terlihat normal dan sesuai porsinya. Setelah melihat tubuh-tubuh mengerikan ras penyihir, Ivy tanpa sadar jadi mengobservasi tubuh pria yang berada di sekitarnya.

Tatapan menelusuri Ivy terhenti ketika melihat gurat emas yang menjalar di punggung pria itu hingga membentuk pola sulur tanaman liar berduri. Sulur emas itu berkelip dan bergerak seakan-akan hidup.

Arcane : Another WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang