Bagian 12 : Magnolia

8 4 4
                                    

But they couldn't quite remember,
Oh memories, where'd you go?
-PATD-

***

“Hei, apakah kau memiliki hubungan yang spesial dengan Ray?” Yenefer mengguncang lengan Ivy untuk menarik atensi gadis itu yang sedang melihat beberapa prajurit berlatih. Mereka saat ini sedang berada di sebuah gedung latihan yang dekat dengan istal kuda. Seorang pria berjas mengawasi mereka dari kejauhan.

“Tidak seperti itu, aku bahkan baru mengenalnya 2 hari yang lalu,” Ivy bergumam pelan, mengamati para prajurit yang mengayunkan pedangnya dengan terlatih.

Ini pertama kalinya Ivy melihat pedang asli, tajam dan terlihat berbahaya. Mereka mengayunkan pedang itu tanpa sekalipun menahan diri. Terkadang Ivy harus memejamkan mata karena tidak sanggup melihatnya.

“Benarkah? Tapi kalian terlihat dekat sekali seperti sudah berteman sangat lama,” Yenefer berujar sambil menaikkan alisnya.

“Sebenarnya aku tidak ingin mempercayai ini, tapi karena Ray bilang aku bisa percaya padamu, maka aku akan mengatakannya,” Ivy memutuskan untuk mengalihkan padangannya yang semula terarah pada lapangan di depannya menuju Yenefer.

“Sejujurnya, Ray bilang padaku bahwa kami sebenarnya adalah teman masa kecil. Aku sempat meragukan itu dan dia hampir menunjukkan buktinya sebelum akhirnya ini terjadi, aku memasuki dunia ini,” Ivy menghela nafas kemudian melanjutkan, “namun anehnya aku merasa nyaman ketika bersamanya, dan dia selalu melindungiku. Aku rasa aku tidak bisa mengelak lagi, aku memang mempercayainya dan aku merasa bahwa kami memang teman lama.”

“Tunggu dulu, kau mengatakan seakan-akan kau tidak berasal dari dunia ini,” Yenefer mengerutkan keningnya dengan bingung.

Ivy juga terdiam beberapa saat. Apa Ray tidak mengatakan sesuatu pada sepupunya mengenai Ivy? Apa Ivy telah berbuat sesuatu yang salah dengan memberitahukan hal ini? Ivy merasakan terjangan panik tiba-tiba.

“Ah, apa kau berasal dari dunia itu? Dunia yang tiba-tiba ditemukan oleh bangsawan kerajaan Callirrhoe,” Yenefer mengerutkan keningnya sambil mengingat-ingat sesuatu, suatu yang pernah menjadi sejarah kira-kira beberapa dekade yang lalu.

Ivy menatap dengan penasaran, “dunia yang tiba-tiba ditemukan? Bagaimana bisa?”

“Seperti perasaan yang mungkin kau alami saat ini. Kami merasa bahwa kami satu-satunya kehidupan, bahwa dunia ini satu-satunya realitas yang ada. Kami memiliki sebuah portal yang bisa dibuat dengan menemukan batu yang bersinar ketika dalam kegelapan karena sudah menyerap cahaya bulan selama ribuan tahun. Portal itu membantu kami untuk— eh tunggu sebentar, kau seorang peri, bukan?”

Arcane : Another WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang