Bagian 10 : Kerajaan Feyre

7 4 0
                                    

To bind our fortune and fate.

***

Ivy mengusap keningnya ketika akhirnya kuda yang ditunggangi oleh Ray berhasil membawa mereka memasuki ibu kota Kerajaan Feyre. Hawa di sini ternyata lebih panas dari yang ia kira. Setelah melahap dua buah roti berukuran sedang beberapa jam yang lalu Ivy kembali merasa lapar.

Ia mengabaikan dengusan Ray yang berada di belakangnya. Ivy merasa jika Ray sepertinya bisa membaca pikirannya seperti sekarang ini. Ia tahu jika Ray pasti kesal sekali karena Ivy tidak bisa menunggangi kudanya sendiri hingga terpaksa mereka harus berada di satu kuda. Namun tidakkah Ray berpikir bahwa ia harus memaklumi beberapa hal?

Dengan kesal Ivy balas mendecakkan lidah dan memutuskan untuk menikmati pemandangan di sekitarnya, sepenuhnya mengabaikan tatapan Ray yang membakar punggungnya.

Kerajaan Feyre berbeda sekali dengan kota Ginevra maupun Kerajaan Shahrzad. Terlihat lebih berwarna dan ceria. Sejauh ini Ivy tidak melihat sekumpulan pria yang tubuhnya hanya tersusun oleh otot. Penjaga dengan tunik berwarna biru yang dilapisi oleh zirah berwarna perak tampak berlalu lalang, memberikan pengawasan yang begitu ketat terhadap warga.

“Apa ini hanya perasaanku bahwa ibu kota yang bernama Callirrhoe ini lebih memiliki pengawasan yang ketat? Aku tidak melihat hal yang sama di kota-kota lainnya.” Ivy bertanya dengan penasaran sambil memandangi anak-anak yang berlarian di pinggir jalan.

“Yeah, ini karena Callirrhoe merupakan tempat di mana kastil utama milik bangsawan-bangsawan Kerajaan Feyre berada. Dan yang lebih penting lagi, kastil utama milik keluarga kerajaan juga berada di sini. Callirrhoe merupakan marga keluarga kerajaan.”

Gadis itu mengangguk mengerti dan mengambil waktu untuk berpikir sejenak sambil menoleh ke belakang, melihat raut wajah Ray yang selalu terlihat datar dan tidak bersemangat. Ivy yakin jika pria yang berada di belakangnya ini pasti bosan dan lelah karena menjawab begitu banyak pertanyaan yang telah Ivy lontarkan.

“Apa rumahmu berada di tengah kota? Di bagian mana?” Ivy bertanya untuk kesekian kalinya.

Ray menunjuk ke depan, tepat ke arah kastil yang begitu besar dan megah terlihat dari kejauhan. “Itu adalah kastil utama milik bangsawan kerajaan Callirrhoe, rumahku berada tepat di sampingnya dan temboknya bersinggungan langsung dengan milik kerajaan.”

Ivy merasakan kepalanya terasa nyeri. Jika dilihat-lihat wajah Ray terlihat biasa saja, tidak menunjukkan kesan sombong atau pamer dengan hal yang ia punya. Namun Ivy tetap merasa kesal. Mengapa pria ini tidak jujur saja jika dia berasal dari keluarga bangsawan yang dekat dengan kerajaan? Ivy berdecak sebal.

Arcane : Another WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang