Time may divide, but fate is something that we refuse to hide.
-KTT-***
Ivy memekik kecil ketika tubuhnya jatuh dengan keras setelah melewati sebuah kabut tipis yang sedikit membawa sensasi dingin di tubuhnya. Ia meringis, kemudian menatap rerumputan tempat ia terjatuh saat ini. Ivy mengerutkan kening kemudian mendongak ke atas, melihat langit malam yang dihiasi oleh ribuan bintang yang terlihat dengan jelas.
Tersentak, Ivy secepat mungkin bangkit dari posisinya dan berdiri, menatap sekeliling dengan kebingungan. Apa yang terjadi? Di mana dirinya sekarang? Di belahan dunia mana pintu itu membawanya?
Jantungnya berdetak dengan cepat ketika mendapati lingkungan yang begitu asing. Ia berada di antara dua bangunan tinggi, tersusun oleh bebatuan yang begitu kokoh. Terdapat sebuah pintu kayu yang sepertinya menjadi andil dalam membawanya ke tempat antah-berantah ini. Tidak ada lampu listrik apa pun yang menjadi penerang, hanya ada sebuah lampu minyak yang menggantung tepat di atas pintu tersebut.
Suara keramaian yang sebelumnya ia dengar masih terdengar. Ivy menoleh lurus ke arah cahaya lain yang berasal tak jauh dari posisinya.
Orang-orang berlalu-lalang bergantian, diliputi oleh kesesakan hingga suara beberapa orang terdengar mengumpat. Suara-suara orang yang menjajakan jualannya dan aroma wangi makanan yang terbawa oleh angin. Dari celah kecil itu juga ia bisa melihat pakaian mereka yang terlihat berbeda dengan orang pada umumnya walaupun masih terlihat normal.
Well, apa yang harus ku lakukan sekarang?
Pikiran Ivy kosong. Ia kebingungan namun juga penasaran. Ini pasti masih di bumi kan? Pintu tersebut pasti menghubungkannya dengan sebuah negara terpencil yang jauh dari huru-hara teknologi, terbukti dari bahasa mereka yang masih Ivy mengerti. Tidak ada bahasa alien atau sesuatu yang mengarah ke hal kuno. Atau mungkin ada?
Melihat dari kejauhan seperti ini membuat Ivy semakin penasaran. Ia ingin tau segalanya. Bisa saja dia kembali secepat mungkin ke pintu yang kini berada di belakangnya dan kembali ke basement sebelum Ray menyadarinya, kemudian meminta maaf telah membuka pintu itu seenaknya tanpa meminta izin pemiliknya. Namun ia masih penasaran ke mana pintu ajaib di rumah Bibi Kara ini membawanya, dan bagaimana bisa ada pintu seperti ini?
Ternyata sihir benar-benar nyata. Dan tunggu dulu, bagaimana bisa aku memilikinya?
Ivy termenung akan pikirannya sendiri untuk beberapa menit. Mengeksplor tempat yang tidak diketahuinya ini memang memicu rasa penasaran yang begitu besar, namun Ivy tidak berani mengambil risiko. Jika sihir benar-benar nyata, maka tempat ini mungkin saja berbahaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arcane : Another World
FantasyIvy tahu ada yang salah dengan tubuhnya yang selalu pingsan secara mendadak. Dan setelah membakar seseorang hidup-hidup tanpa sengaja, Ivy harus dihadapkan dengan realita lain yang mana merupakan dunia tempatnya berasal. Menghadapi hal-hal asing ten...