1. pertemuan

85 12 0
                                    

Cuaca di negeri pixabay sedang panas-panas nya. Banyak para penduduk yang memilih menyegarkan tubuhnya mereka dengan meminum minuman dingin. Di sebuah pasar yang letaknya di kota seinna. Tanpak seorang pria sedang berjalan sambil melihat banyaknya pedagang dan pembeli di pasar tradisional tersebut.

Meskipun cuaca sedang panas. Pria itu tetap melangkahkan tungkai kakinya melewati banyak kios yang menjual barang dagangan. Tujuan nya hanya satu, yaitu mengawasi seseorang.

"Jangan, aku mohon lepaskan aku"

"Serahkan uang mu dan kau boleh pergi! "

Keributan yang terjadi membuat si pria penasaran. Ia mendekat dan melihat dengan jelas aksi perampokan yang terjadi.

Si wanita yang menjadi korban perampokan itu bersimpuh di atas tanah memohon pengampunan. Sungguh perbuatan lemah wanita itu membuat si pria terganggu.

Tak mau berbasa-basi, pria itu menendang perut salah satu perampok itu hingga terpental. Tanpa membuang waktu ia memukul belakang kepala perampokan yang satunya hingga perampokan itu jatuh tak sadarkan diri.

"Pergi dan jangan pernah kembali lagi! " Nada bicara nya terdengar tenang namun tajam

Si perampokan yang terpental itu berdiri dengan tertatih-tatih. Temannya yang tak sadarkan diri ia tinggal kan begitu saja.

"Cih, tidak setia kawan" Gumam pria itu

Si pria mendekati wanita yang hampir di rampok. Ia menarik pergelangan sang wanita agar berdiri.

"Terimakasih banyak" Ucap sang wanita sambil membungkuk beberapa kali

Sang pria hanya diam, keterdiaman nya membuat sang wanita mendongakan wajahnya menatap wajah si pria itu. Beberapa detik berlalu di habiskan dengan adegan menatap mata satu sama lain.

"Lain kali jangan bersikap lemah seperti itu. Meskipun kau wanita tapi kalian berhak mendapatkan ke adilan. Maka dari itu jangan pernah memohon atau apapun yang akan merendahkan kaum mu"

Sang wanita terdiam mencerna ucapan si pria barusan. Bukan maksud nya bersikap lemah, ia ingin melawan hanya saja ia tidak mampu. Mau dilihat dari manapun juga ia akan kalah jika melawan dua perampokan itu.

Ke terdiam sang wanita di artikan pria itu sebagai pemahaman. Ia melanjutkan langkahnya yang sempat tertunda. Hingga langkahnya kembali terhenti saat sang wanita memanggilnya.

Pria itu membalikkan badanya dan menatap sang wanita dengan raut wajah seperti mengatakan ada apa?

"Siapa namamu? "

"Apakah penting untuk mu tahu siapa namaku? "

"Tidak juga, tetapi siapa tahu kita akan bertemu di lain hari"

Pria itu menghela nafas, dari penglihatan nya. Sang wanita terlihat serius ingin tahu namanya.

"Victor"

"Namaku Ruby"

Percakapan singkat itu menjadi akhir dari pertemuan mereka. Namun siapa sangka, percakapan singkat itu juga menjadi awal dari perjalanan kisah asmara keduanya.

                              Main Character

  

                                          Victori Vante Xavier

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

                       
                   Victori Vante Xavier

                   

                               Jelena Ruby

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

       
                        Jelena Ruby

last NightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang