Sore itu di depan gerbang istana. Seorang wanita berparas kucing yang menawan terlihat gelisah seperti menunggu seseorang.
"Sedang menunggu siapa? Ruby"
Ruby mendongak dan mendapati seorang pria berumur yang tengah memperhatikan nya khawatir.
"Ah paman Jacob, aku sedang menunggu kedatangan Sonya dari pasar" Jawab Ruby
Jacob William adalah jendral pasukan di istana Xavier. Ruby sudah lama dekat dengan nya, lantaran pria itu merupakan atasan Alice. Bisa dibilang Alice adalah anak buah Jacob.
"Paman baru saja melihat nya di pasar, sedang berbicara dengan pria asing" Pria berumur itu mencoba mengais ingatan samar-samar nya saat tidak sengaja melihat Sonya di pasar
"Ah begitu ya, terimakasih paman"
Ruby menampilkan gummy smile menggemaskan nya, di hadiahkan tepukan singkat di pucuk kepalanya. Setelah mengusap kepala Ruby, Jacob melangkah memasuki istana Xavier.
Ruby kembali termenung menunggu kehadiran Sonya.
"Sedang menunggu siapa? " Pertanyaan yang sama namun dengan orang yang berbeda
Rasa-rasanya Ruby berat untuk sekedar menolehkan kepala, namun tetap ia lakukan sebagai bentuk hormat kepada sang majikan.
"Sonya"
Victor mengangguk menanggapi jawaban singkat Ruby, ia ikut duduk di sebelah sang wanita.
"Aku sedari tadi mencari mu"
Pada dasarnya Ruby itu memang lemah. Hanya pengakuan sang pangeran yang mencari keberadaan nya, membuat semu merah merona terpancar jelas di kedua pipi nya.
Payah
"Apa kau sakit? Pipi mu memerah"
Sialan!
Ruby menutup wajahnya kentara malu. Victor memperhatikan gerakan wanita itu dengan khawatir.
"Aku tidak apa-apa, pangeran" Mencoba mengurapi kegugupan, Ruby berusaha bersikap se normal mungkin.
"Serius? Jika kau benar-benar sedang sakit, aku bisa memanggil tabib untuk mengobati mu"
"Itu tidak perlu, sungguh aku tidak apa-apa"
Hening. Tidak ada lagi percakapan diantara keduanya. Mereka asik bergelut dengan pikiran masing-masing.
"Ruby"
Suara Victor kali ini berbeda. dengan intonasi berat nya, sang pangeran memanggil si wanita agar kembali memulai obrolan. Kali ini Victor ingin menyampaikan tujuan utamanya mendatangi Ruby.
"Iya? "
Victor menatap Ruby dengan intes, tatapan dalam nya membuat Ruby terlena agar terus mengunci pandangan supaya tidak beralih dari netra kelam sang pangeran.
"Esok lusa akan di adakan festival lampion di danau Emerland, aku ingin mengajak mu kesana"
Ruby terdiam. Wanita itu mencoba mencerna satu persatu kata yang Victor ucapkan. Otaknya bekerja dengan cepat seolah memikirkan jawabnya apa yang harus ia ucapkan. Ruby senang? Tentu saja wanita itu kepalang senang, festival lampion yang hanya di selenggarakan saat musim gugur adalah festival yang selalu ingin Ruby datangi sedari lama.
Ruby menangguk cepat disertai binar bahagia yang begitu kentara di netra kucing nya.
"Aku mau pangeran, aku mau! "
Victor tertawa gemas menyaksikan kegembiraan di wajah Ruby. Tanpa sadar tangan pria itu mengacak-acak surai panjang sang wanita.
"Cantik"
![](https://img.wattpad.com/cover/344290602-288-k131567.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
last Night
ФэнтезиLangit jingga menghampar luas di negara pixabay, warna jingga keemasannya menyoroti sepasang kekasih. Di bukit seinna, keduanya merenung, memikirkan nasib, berbagai cerita dan memandu asmara. Langit senja nya yang indah begitu mendukung suasana r...