6. Alur yang Sama

33 8 0
                                    

"Tidak apa-apa menyukai kakak ku, dia juga manusia. Bukan dewa, aku akan selalu mendukung mu. Karena ku rasa kau cocok dengan nya"

"Pangeran Victor memang jauh lebih tinggi derajat nya dari kita. Tetapi bukan sesuatu yang mustahil kalian bisa bersama, bisa jadi kisah cinta mu seperti dongeng Cinderella. Dari seorang wanita biasa menikahi seorang pangeran. Meskipun itu hanya sebuah dongeng saja tapi sungguh, tidak ada salah nya untuk mencoba"

Suara putri Grace dan Sonya masih berdengung di kepala Ruby seperti kaset rusak. Bahkan sampai membuat kepala wanita itu sakit akibat memikirkan perkataan kedua wanita itu.

Di halaman istana, Ruby sedang menyapu dedaunan kering yang sudah luruh dari pohon nya, seperti nya sebentar lagi akan tiba musim gugur.

Akibat kecerobohan nya sendiri, Ruby yang sedang melamun tersandung batu hingga membuat nya hampir terjatuh. Sebelum sebuah tangan kekar menarik lengan wanita itu agar tidak terjatuh.

"Hati-hati"

Sempat terdiam beberapa detik. Ruby akhirnya tersadar dan cepat-cepat mengambil langkah untuk menghindar.

"Terimakasih"

Setelah membungkuk hormat. Cepat-cepat wanita itu melangkah menjauhi presensi si pangeran. Bukanya Ruby tidak tahu diri, ia sangat tahu. Perbedaan kasta yang sungguh kontras membuat Ruby merasa tidak pantas.

Sepeninggal Ruby, Victor tertegun melihat perubahan wanita itu. Ada apa dengan Ruby? Kenapa beberapa hari ini wanita itu seakan menghindar darinya?

.

.

.

.

Siang ini. Sonya, Ruby, Rosie dan Alice sedang berada di pasar untuk membeli keperluan masing-masing. Seperti Alice yang membutuhkan pedang baru, Rosie yang ingin membeli buku titipan Grace, Sonya dan Ruby yang ingin membeli bahan masakan.

"Aku masih kesal kepadamu, Rosie" Kata Alice saat mereka berempat sedang berada di depan kios penjual senjata.

"Kenapa aku? " Tanya Rosie, bukan hanya wanita pirang itu. Sonya dan Ruby juga penasaran kenapa Alice bisa terlihat kesal dengan Rosie, memangnya mereka sedang bertengkar?

"Karena kau memanggilku ku saat bertarung dengan pangeran Jack, membuat ku kalah dan harus menuruti keinginannya"

Rosie mengusap tengkuk nya dan tertawa canggung. Jadi itu yang membuat Alice terlihat kesal kepada nya kemarin.

"Maaf"

"Kalian berduel lagi dan kali ini dengan sistem taruhan? " Tanya Sonya

Alice mengangguk.

"Jadi, apa taruhan nya? " Tanya Ruby

Alice menggeleng "tidak tahu, aku belum bertemu pangeran Jack setelah itu"

"Mungkin pangeran Jack akan mengajak mu berkencan"

Perkataan asal-asalan Rosie membuat Alice membelalakan mata dan meninju lengan wanita pirang itu main-main.

"Itu tidak mungkin terjadi! Pangeran Jack dan aku ibarat langit dan bumi, Mustahil untuk bisa bersatu. Lagipula aku cukup tahu diri dengan posisi ku sekarang"

Perkataan Alice sedikit menyentil perasaan Ruby. Wanita itu sedikit tersinggung mendengar nya, walaupun ia tahu Alice tidak ada maksud untuk menyinggung nya.

Sementara itu, Sonya menatap lamat-lamat kedua wanita yang bernama Ruby dan Alice. Naluri nya berkata bahwa kisah cinta keduanya akan memiliki alur yang sama meski terdapat konflik yang bisa saja berbeda.

last NightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang