Roberto menatap takjub bangunan kuno yang megah berdiri kokoh di depan matanya. Istana Xavier, yang sebentar lagi akan menjadi rumah keduanya setelah istana Edward.Kedatangan nya di sambut ramah oleh Kaisar Xavier beserta permaisuri.
"Selamat datang Roberto" Sambut Samuel ramah
Roberto menepuk pundak Samuel akrab. Tentu tidak banyak yang tahu, bahwa dulu. Di jauh-jauh hari kedua pria pemimpin ini pernah berteman akrab.
"Selamat datang" Irena tersenyum ramah menyambut kedatangan Jasmine
Jasmine tersenyum membalas nya.
Justin sejak tadi terus mengedarkan pandangan ke penjuru istana. Pria itu berniat mencari mangsa baru di tempat ini. Seperti nya banyak wanita cantik yang berada di istana ini. Pikir Justin.
Teresa juga tidak ada bedanya dengan Justin. Wanita itu mengedarkan pandangannya berharap menemukan presensi sang pria pujaan, namun hingga detik ini Teresa belum melihat nya.
"Dimana pangeran Victor? Kenapa dia tidak menyambut ku? "
Pertanyaan tiba-tiba dari Teresa mengalihkan atensi seluruh orang yang berada disana. Mereka menatap Teresa dengan pandangan yang berbeda-beda.
Roberto, Jasmine beserta Sean menatap Teresa dengan tajam. Melalui isyarat nya, ketiga orang itu menyuruh Teresa agar berhenti bersikap tidak sopan di tempat orang lain. Sementara Justin masa bodoh dengan perkataan Teresa. Toh juga ia sudah biasa dengan tingkah tidak sopan adik perempuannya.
"Teresa! Ah maafkan aku Samuel. Dia terlalu antusias dengan pertunangan ini" Ucap Roberto sedikit canggung
"Tidak apa-apa Roberto" Balas Samuel
"Maaf, Victor tadi pergi untuk mengurus sesuatu. Mungkin Sebentar lagi ia akan datang" Irena terpaksa berbohong, jujur saja wanita itu masih belum bisa menemukan Victor.
Seluruh anggota bangsawan Edward mengangguk, mereka digiring menuju kamar agar beristirahat setelah perjalanan yang cukup melelahkan. Mereka juga harus mengisi tenaga untuk acara malam ini.
"Sonya" Panggil Irena
Sonya buru-buru mendekat
"Iya yang mulia? "
"Bawakan barang-barang bangsawan Edward dan antar ke kamarnya" Perintah Irena dan di balas Sonya dengan menunduk hormat
Tepat saat Sonya berhenti menunduk dan melirik sedikit bagaimana rupa anggota bangsawan Edward yang datang, wanita itu terkejut. Hampir tidak menyangka bahwa salah satu pangeran itu merupakan pria yang pernah di temui nya di pasar. Bukan hanya sang pria, Sonya juga kembali terkejut saat melihat wajah calon tunangan pangeran Victor.
Wanita itu adalah wanita yang ku sangka istri dari pangeran di sebelah nya! Oh bodoh nya aku! Ternyata mereka bersaudara!
Rutuk Sonya dalam hati
Sonya juga sempat terpana akan kecantikan Teresa yang ia lihat dari dekat. Kalau tunangan pangeran Victor secantik ini, ia jadi was-was kalau-kalau Victor berpindah haluan dari Ruby.
Sonya mengikuti langkah para bangsawan di belakang. Wanita itu sedikit kesusahan lantaran barang yang tengah ia bawa cukup berat hingga langkahnya terasa lambat dan tertinggal jauh di belakang, para bangsawan sudah terlebih dahulu pergi dan menghilang di belokan lorong istana.
Sonya tidak yakin dengan kemampuan nya, wanita itu ingin mencari bantuan kepada pelayan yang lain. Tetapi terhenti saat seseorang sudah terlebih dahulu merebut beberapa barang di tangan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
last Night
FantasyLangit jingga menghampar luas di negara pixabay, warna jingga keemasannya menyoroti sepasang kekasih. Di bukit seinna, keduanya merenung, memikirkan nasib, berbagai cerita dan memandu asmara. Langit senja nya yang indah begitu mendukung suasana r...