– Kamado Arc — 2 ·
Fajar tiba, perlahan-lahan kamu membuka matamu, entah apa yang terjadi namun sekarang kamu tidak merasakan rasa sakit apapun.
"Aku mati ya?" Gumammu, namun didetik selanjutnya kamu sadar bahwa kamu belum mati.
Kamu perlahan duduk dan melihat seluruh tubuhmu. Kamu terdiam tak berkata-kata sepatah katapun kala melihat seluruh luka yang ada ditubuhmu sebelum sudah tidak ada. Pulih tanpa jejak. Ini membuatmu mengingat Muzan yang dapat beregenerasi dengan mudahnya.
Kamu terdiam, air mata mengalir di pipimu. Kamu menangisi dirimu yang telah berubah menjadi seperti makhluk yang menyerang keluarganya, yaitu iblis.
Namun kamu kembali berpikir bahwa mungkin Tuhan memberimu kesempatan kedua untuk melindungi anggota keluargamu yang tersisa.
Merasa terinspirasi, kamu sontak bangkit dan segera mengecek keadaan anggota keluargamu satu persatu. Mulai dari ibumu hingga adik-adikmu.
Namun sia-sia tubuh mereka sudah terlampau dingin, kamu berjalan menuju tubuh Nezuko dan Rokuta yang belum kamu periksa. Kamu menyentuh tubuh Nezuko, dan kamu terkejut kala tubuhnya masih hangat namun tidak dengan Rokuta.
"Nee-San! Nee-San!" Panggilmu mencoba menyadarkan Nezuko, namun Nezuko tak kunjung merespon.
Tak lama kamu mendengar suara langkah kaki mendekat kearah rumah, kamu tau bahwa itu adalah Kakakmu, Tanjiro.
Dan benar saja Tanjiro datang sambil berlari. Tanjiro menangis kala melihat seluruh anggota keluarganya telah terbantai.
"APA YANG TERJADI NAME??" Tanjiro terisak sembari memeluk tubuhmu.
"..maaf.. hiks..."
Tanjiro mengecek seluruh tubuh anggota keluarganya satu persatu dan sama seperti mu sebelumnya, tubuh mereka telah dingin.
"Nii-Chan! Bawa Nee-San ke tabib! Tubuh Nee-San masih hangat!" Ucapmu yang di turuti oleh Tanjiro.
Kamu membantu mengangkat tubuh Nezuko untuk naik keatas punggung Tanjiro. Tanjiro menoleh kearahmu.
"Kamu bagaimana? Apa kau terluka? Lebih baik ikut!" Ajaknya namun kamu menolaknya.
"Aku baik-baik saja, aku akan menguburkan mayat mereka dengan layak. Nii-Chan selamatkan Nee-San saja! Cepat!" Ucapmu menatap Tanjiro dengan penuh keyakinan. Akhirnya Tanjiro mengiyakannya dan membawa Nezuko pergi menuju tabib terdekat.
Kamu melihat Tanjiro perlahan menjauh bersama dengan Nezuko di punggungnya. Kamu tau bahwa Tanjiro pasti sangat sedih, namun Tanjiro tetap bisa menenangkanmu seolah dia tidak kenapa-kenapa.
Kamu kembali kedalam rumah dan mencoba untuk merapikan mayat anggota keluargamu. Kamu ingin keluargamu dimakamkan dengan layak. Kamu menyusun tubuh anggota keluargamu di dalam rumah dengan rapih.
"Maaf, maafkan aku.. hiks.. kalau, k-kalau aku bisa melindungi kalian.. hiks kalian tidak begini.." Isakmu.
Kamu kembali menangis di hadapan keluargamu yang sudah tidak bernyawa. Setelah selesai menangis, kamu pun beranjak menuju halaman rumah mu dan mulai menggali tanah untuk makam keluargamu.
Singkat cerita, kamu telah selesai memakamkan keluargamu dengan layak dan tak lama Tanjiro serta Nezuko telah kembali dengan selamat.
Namun apa itu? Sebilah bambu berada di mulut kakakmu. Jelas kamu sangat menantikan penjelasan dari kedua kakaknya itu.
"Nee-San? Itu apa?" Tanyamu sambil menunjuk kearah mulutmu sendiri. Nezuko yang paham melihat kearah mulutnya yang terdapat sebilah bambu.
Dia juga nampak kebingungan. Tanjiro menepuk pundakmu, yang membuatmu menoleh kearahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANOTHER ENDING || Kimetsu No Yaiba x Two!Reader
FantasySeorang gadis bernama Name, yang berasal dari keluarga sederhana bermarga Kamado. Ia anak ke tiga, dari tujuh bersaudara. Pada suatu ketika sang ayah tiada, sang Kakak lah yang banting tulang mencari nafkah untuk keluarga. Terkadang Name juga turut...