- Final Selection Arc - 1 ·
Dua tahun telah berlalu semenjak kejadian tragis yang menimpa keluarga Kamado. Kini Tanjiro dan Name tengah merayakan keberhasilan Tanjiro yang menyelesaikan latihannya.
"Wah.. kenapa? Sampai sebanyak ini?" Tanya Tanjiro yang melihat Name dan Urokodaki yang tengah memasak banyak sekali makanan.
"Ini adalah perayaan atas berakhirnya latihanmu. Tidak perlu sungkan, makanlah." Ucap Urokodaki sembari memberikan Tanjiro sebuah mangkuk berisi sup.
Tanjiro menerimanya dengan senang hati, "Terimakasih banyak." Ucap Tanjiro lalu memakan sup tersebut dengan lahap.
Name menatap Tanjiro sejenak lalu mengambil mangkuk dan mulai mengisinya dengan sup.
"Name, sebaiknya katakan saja sekarang." Ucap Urokodaki.
Tanjiro menghentikan aktivitasnya dan melirik kearah Name yang terdiam sembari menatap sup di depannya.
"Katakan apa? Pada siapa?" Tanya Tanjiro pada Urokodaki.
Name terdiam lalu melirik sekilas pada Tanjiro lalu menatap supnya kembali.
"Nii-Chan." Panggil Name tanpa menatap sang kakak.
Tanjiro menoleh, "Ya? Kenapa?" Tanyanya.
Name mengambil nafas lalu menatap serius sang kakak.
"Aku ini ikut seleksi akhir." Ujarnya dengan penuh keseriusan di setiap katanya.
Tanjiro terdiam, "Tidak, tidak boleh!"
"Kenapa?"
"Name, itu berbahaya. Lagi pula kamu juga ga tau soal Pernafas--" Ucapan Tanjiro terpotong oleh Urokodaki.
"Tidak, kau salah. Dia sudah mempelajarinya tanpa sepengetahuan mu" Ujar Urokodaki.
Mata Tanjiro melebar dan langsung menatap tajam sang adik.
"Name.."
Name menatap sang kakak serius, "Aku serius. Aku serius ingin ikut dan membantu Nii-Chan demi Nee-San." Ucapnya.
"Aku bukan anak kecil yang terus di lindungi, Nii-Chan" Lirih Name.
Tanjiro tertegun detik selanjutnya ia tersenyum, tak ia sangka kini adik perempuannya telah beranjak dewasa. Tanjiro mengelus rambut Name lalu memeluknya.
"Name sudah besar ya?" Ucap Tanjiro.
Name membalas pelukan tersebut, "Um!"
Malam itu Name memutuskan untuk tidur lebih dulu, karena pagi nanti mereka akan pergi menuju tempat seleksi akhir.
Keesokkan paginya Name bangun lebih dulu di banding sang kakak. Name membuatkan sarapan untuk Urokodaki dan Tanjiro, lalu bersiap untuk seleksi akhir.
Ia menggunakan yukata berwarna hitam dengan haori berwarna putih pemberian dari Urokodaki padanya. Melihat sang kakak juga sudah siap dan menunggu di depan bersama dengan Urokodaki, Name pun berjalan menghampiri mereka setelah mengucapkan salam pada Nezuko yang masih tertidur selama 2 tahun ini.
"Terimakasih banyak, Urokodaki-San. Kami pergi dulu." Ucap Tanjiro dan Name sembari membungkukan badannya.
Mereka pun mulai berjalan pergi meninggalkan kediaman Urokodaki, namun baru beberapa langkah Tanjiro langsung menghentikan langkahnya dan berbalik. Itu membuat Name yang berada di depan itu berbalik.
"Titip salam untuk Sabito dan Makomo!" Ucapnya lalu kembali berjalan.
"Sabito? Makomo? Siapa?" Tanya Name.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANOTHER ENDING || Kimetsu No Yaiba x Two!Reader
FantasySeorang gadis bernama Name, yang berasal dari keluarga sederhana bermarga Kamado. Ia anak ke tiga, dari tujuh bersaudara. Pada suatu ketika sang ayah tiada, sang Kakak lah yang banting tulang mencari nafkah untuk keluarga. Terkadang Name juga turut...