– Butterfly Mansion Arc —
Pagi hari di kediaman kupu-kupu di awali dengan teriakan Zenitsu yang tidak mau meminum obatnya.
"AAAAAAAA GAMAUUUUU!!!!"
"KAU HARUS MINUM AGAR CEPAT PULIH!!!"
Itu sudah menjadi rutinitas bagi para pembasmi iblis yang tengah di rawat disana, termasuk Tanjiro dan Inosuke yang bersebelahan dengan Zenitsu.
Kini Tanjiro nampak sedang banyak pikiran, sebenarnya yang ia pikirkan hanyalah sang adiknya-Name, yang semenjak persidangan tak kunjung terlihat. Beberapa hari lalu pun, dia sampai bertanya dengan sang Hashira serangga, Shinobu mengenai adiknya itu. Dan Shinobu hanya mengatakan bahwa saat ini Name sedang sibuk.
"Aku kangen Name-Chan deh." Ucap Zenitsu yang sudah meminum obatnya.
Tanjiro mengangguk, "Aku juga sangat merindukannya, Name baik-baik saja ga ya?" Lirih Tanjiro.
Tepat setelah mengatakan itu, pintu bergeser menampilkan seorang laki-laki berambut hitam yang selalu hoki, Murata. Murata adalah pembasmi iblis seniornya Tanjiro yang saat itu juga ada di Gunung Natagumo.
Dia menanyai keadaan Tanjiro dan kawan-kawan, lalu dia bercerita bahwa dia sempat di panggil saat rapat Hashira.
"Aku di interogasi saat rapat Hashira, mereka menanyaiku tentang kualitas para pembasmi iblis menurun akhir-akhir ini, mereka juga menanyai siapa yang melatih. Mereka bertanya seperti itu pada diriku yang berpangkat rendah."
"Dan kalian tau?! Semua Hashira itu menyeramkan! Bahkan malam itu ada satu gadis bermata cantik yang benar-benar sangat manis juga ada disana, tapi ternyata dia sangat menyeramkan saat mengintrogasi ku." Cerita Murata.
Tanjiro terkejut, 'Gadis bermata indah?' batin Tanjiro dan juga Zenitsu.
"Pokoknya, Hashira itu menyeramkan! Walaupun wajah mereka terlihat baik, sebenernya mereka itu menyeramkan-!" Ucapan Murata terhenti kala Shinobu berdiri di belakangnya sembari tersenyum.
Shinobu menyapa mereka semua, dan Murata yang ke gap pun memutuskan untuk kabur dari sana, yang membuat beberapa dari mereka tertawa kecil.
"Tanjiro-San, apa sudah lebih baik?" Tanya Shinobu, yang di angguki oleh Tanjiro.
"Sudah lebih baik. Ano, Shinobu-San.. Name-" ucapan Tanjiro terpotong karena pintu kembali bergeser dan menampilkan sosok Name dengan sebuah kotak bersalut kain berwarna putih di tangannya.
"Ohayou." Sapa Name saat masuk, ia langsung menghampiri ranjang sang kakak dan duduk di kursi yang ada si samping ranjang sang kakak. Shinobu pun pamit pergi dari sana.
Tanjiro nampak khawatir dengan Name, "NAME?!! KAU BAIK-BAIK SAJA? ADA YANG LUKA? SEJAK HARI ITU KAU KEMANA-?!!!!!" Name membungkam mulut sang kakak dengan telapak tangannya.
"Berhenti melemparkan seratus pertanyaan secara beruntun seperti itu." Tanjiro berhenti dan terkekeh, "Jadi kau baik-baik Name?" Tanya Tanjiro.
Name mengangguk, "Iya, aku baik-baik saja. Maaf aku baru menjenguk Nii-Chan, aku cukup sibuk untuk melaksanakan misi. Karena berkurangnya pembasmi iblis sejak insiden Natagumo, aku jadi harus menggantikan mereka. Oh ya, Nii-Chan sudah lebih baik?"
Tanjiro tersenyum lalu mengangguk, "Ya, sudah lebih baik dari saat itu. Aku senang kau baik-baik saja, aku menghawatirkan mu, Zenitsu juga eh?" Atensi keduanya berpindah kearah ranjang Zenitsu yang kosong, Tanjiro pun menggeledah seluruh sisi ruangan dengan matanya dan menemukan Zenitsu yang tenyata bersembunyi dibalik ranjang.
"Zenitsu? Kenapa bersembunyi?" Zenitsu tidak membalas dan tetap bersembunyi, seperti Tanjiro dan Name paham. Zenitsu nampaknya takut dengan Name, walaupun Zenitsu perduli dengan Name, dia tetap takut semenjak Name memakinya beberapa hari yang lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANOTHER ENDING || Kimetsu No Yaiba x Two!Reader
FantasySeorang gadis bernama Name, yang berasal dari keluarga sederhana bermarga Kamado. Ia anak ke tiga, dari tujuh bersaudara. Pada suatu ketika sang ayah tiada, sang Kakak lah yang banting tulang mencari nafkah untuk keluarga. Terkadang Name juga turut...