Chapter -11 ✍️

943 94 6
                                    

😶‍🌫 Awas ya lu sider gue santet online lu 🔪

SELAMAT MEMBACA

" Kau tahu lato-lato? jika tidak tahu maka selamat anda berhasil lolos dalam pukulan kenyataan dua benda bulat itu "
-Clara

***

Siang berganti malam menggantikan matahari yang cerah dengan bulan yang selalu kesepian di setiap malam. Seperti yang shelena rasakan pada saat ini.

Gadis dengan orchit bulannya itu menatap sang bulan yang kesepian persis seperti dirinya yang hidup di antah berantah tanpa satu pun orang lain yang ia kenal.

Jika boleh jujur shelena lebih suka kehidupan di kota moderennya dari pada di tempat ini. Di sini batinnya tersiksa banyak kebencian yang ia terima karena ulah dari pemilik tubuh sebelumnya apa lagi dengan kebencian ayahnya.

Shelena selalu bertanya-tanya jika ia di sini lalu di mana jiwa asli shelena apa kah ia menghilang sama seperti dirinya atau bagaimana. Mengapa jiwa asli shelena belum bisa juga ia temui hingga saat ini.

"Aku merindukan rumah. Ibu ayah ara merindukan kalian." Suara shelena terdengar sangat lirih

"Tidak!. Shelena jangan menjadi lemah kau perempuan kuat. Semangat demi kehidupan yang bebas dan nyaman!." Ungkap shelena diselingi kata-kata semangat.

"Juga untuk meninggalkan tempat ini!."

Hoam

Gadis bersurai perak itu meringis sepertinya ia mulai mengantuk dengan langkah santai ia mulai berjalan ke arah ranjang besar miliknya.

Menarik selimut kemudian memejamkan mata setelah beberapa menit berlalu dengkuran halus mulai terdengar dari bibir shelena.

Tanpa ia sedari, seseorang masuk ke dalam kamar miliknya melalui jendela. Dengan hati-hati orang itu mendekati shelena dapat ia lihat gadis itu sangat pulas dalam tidurnya tanpa menyadari seseorang yang sedang berada di hadapannya

"Shelena." Orang itu mengusap lembut surai perak miliknya

Mengambil beberapa helai rambut shelena kemudian menciumnya "Kau berubah. Gadis kecil penakut namun sombong kini berubah dan aku suka dengan perubahan mu." Tatapan orang tersebut sangat lembut dalam menatap shelena.

Ceklek

"Sial!." Dengan secepat kilat orang tersebut menghilang dari kamar shelena

Duke Alka merasa ada seseorang yang berada di kamar putrinya segera membuka pintu.

Sunyi. Menggambarkan suasana di dalam kamar shelena ketika ia memasukinya. Namun, filling Alka tidak mungkin salah. Ia bisa merasakan keberadaan seseorang melalui mana yang di tinggalkan oleh pemiliknya. Tetapi entah kenapa, mana yang dia tinggalkan tidak bisa alka lacak menggunakan sihir yang ia miliki.

Pikiran Duke Alka teralihkan oleh gerakan shelena sesaat sebelum gadis itu terlelap di dalam mimpi indahnya kembali. Lihat saja, gadis itu tersenyum ketika tertidur sudah pasti mimpi shelena sangat indah.

Grand duke Alka mendekat ke arah shelena. Tanpa aba-aba ayah dengan satu anak itu langsung mengelus surai rambut perak putri satu-satunya. Rambut perak itu, persis seperti rambut miliknnya.

"Bagaimana mungkin ayah mu yang bodoh ini bisa mengabaikan diri mu." Lirih Duke Alka.

Jika lily mendengar perkataan tuannya itu sudah pasti ia akan berteriak senang dalam hati.

"Kau memang bodoh tuan!."

Salahkah dirinya mengabaikan putrinya sendiri? Mungkin ini terkesan agak jahat. Namun, shelena dan liliana mending istrinya sangat mirip. Bukan itu saja duplikat wajah dan mata orchit bulan milik putrinya sama seperti mendiang ibu shelena.

Shelena Another Villains ~Transmigrasi In Novel BL ~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang