Chapter - 10 ✍️

982 104 5
                                    

awas yee lu sider gue santet online
lu 🔪 😶‍🌫

SELAMAT MEMBACA

" Jangan di pikirin cukup di hayati "

- Shelena

***

Setelah kembali shelena di hadapi dengan satu masalah lagi. Tebak apa?





















Yap, Erwin Laki-laki protagonis dalam cerita ini sedang berada di dalam kediamannya.

Sebenarnya, shelena sudah tidak ingin menerima tamu itu di sebabkan karena energinya sudah terkuras habis akibat berdebat dengan Reymon di pusat kota tadi.

Tetapi mengingat karena Erwin sudah menunggu lama sejak dirinya pergi dari mansion shoulter bright. Kenapa ia bisa tahu? tentu saja karena kepala pelayan yang memberikan informasi kepadanya.

Percayalah, shelena adalah orang yang sangat mudah bersimpati kepada orang di sekitarnya meskipun ia adalah gadis dingin di kehidupan sebelumya.

Tatapan shelena sedang memperhatikan tingkah pemuda lucu itu di depannya. Siapa yang tidak gemas? Posisi tunduk Erwin sembari memilin bajunya menggunakan kedua tangannya belum lagi dengan muka yang sangat tampan dan polos.

Untung saja ia dan Erwin sedang berada di kamar miliknya. Jadi, tidak ada yang lihat atau pun memperhatikan tingkah lucu Erwin. Kalaupun mereka melihat, pasti mereka langsung bersorak kesenangan atau pun gemas dengan tindakannya.

"Erwin." Panggil shelena

Merasa dirinya di panggil Erwin langsung mendongak dan bersitatap dengan iris orchid milik shelena.

Tatapan perempuan di depannya ini dapat membuat dirinya merasa jauh lebih baik dan ia ingin bahwa tatapan itu hanya boleh di tunjukkan hanya kepadannya. Kau sangat egois Erwin

"Ugh, Jantung ku. Padahal aku sudah biasa melihat Laki-laki tampan. Pesona ukenya sangat mematikan tak ayal baik perempuan atau Laki-laki langsung jatuh cinta kepadanya."

Suara tangisan dari seberang sana berhasil mematahkan pikiran shelena. Hei, ada apa ini? Padahal ia tidak berbuat apa-apa.

Dengan langkah cepat ia segera duduk di samping Erwin yang sedang menangis kemudian merengkuh tubuhnya ke dalam pelukan shelena. Dan hal itu langsung di balas oleh sang empu.

"Sudah. Semua akan baik-baik saja menangislah Erwin aku akan selalu bersama mu." Ungkap shelena tanpa memerdulikan perkataan apa yang ia keluarkan.

Sedangkan Erwin. Laki-laki itu sedang asik memeluk curuk leher shelena. Gadisnya ini -Eh gadisnya.

Ya, gadisnya Erwin Laki-laki itu sudah sangat lama menyukai shelena bukan karena paras kecantikannya saja tetapi melainkan hatinya yang lembut juga aura ke ibuan yang di pancarkan oleh shelena sangat membuat dirinya nyaman.

"Mengapa aku dulu bodoh Shelena. Maafkan aku yang selalu mengacuhkan mu aku takut kau akan meninggalkan ku seperti mereka."

Tanpa di sadari shelena. Erwin sedari tadi terus saja menciun curuk milik shelena. Dan kalian tahu apa yang terjadi selanjutnya? Yap, laki-laki itu dengan sadar menghisap leher putih milik shelena hingga meninggalkan bekas berwarna merah keunguan.

Shelena Another Villains ~Transmigrasi In Novel BL ~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang