Chapter -23✍️

160 19 0
                                    

SELAMAT MEMBACA

"Mungkin kita membuat terlalu banyak apa yang salah dan terlalu sedikit dari apa yang benar"
-Anonim-

***

"Apa aku mampu memecahkan masalah ini."

Shelena menatap bayang dirinya melalui kaca. Ada sebuah kekhawatiran yang muncul di benaknya. Ia tidak yakin dengan langkah yang ia ambil ini. Padahal sebelum melakukannya shelena sudah menyetujuinya sedari awal.

Namun, mengapa perasaan yang tak berdasar ini datang menghantui benaknya. Seolah-olah ada sebuah tanda larangan yang samar di sekelilingnya.

Ia hanya berbekal keberanian dan niat saja untuk melakukan. Shelena bukan seorang cendekiawan yang bisa berpikir dengan cepat ataupun seorang yang ahli dalam menyusun strategi. Ia hanya gadis biasa pada umumnya.

Katakanlah bahwa dirinya itu takut. Shelena memang orang yang sangat berhati-hati. Tetapi, terlalu berhati-hati bisa membawa petaka bagi diri sendiri.

Menghembuskan napas sejenak. Gadis itu kembali fokus melihat tempat-tempat di lalui kereta kuda.

"Nona, apa yang sedang anda rencanakan sebenarnya?"

Shelena memangku wajahnya menggunakan tangan kiri "Bukan apa-apa, hanya sebuah permainan saja."

"Permainan?" Remaja itu memiringkan kepalanya dengan bingung.

Sudut bibir shelena terangkat "Yah, permainan. Katakanlah kita sedang bermain kucing dan tikus sekarang."

Ungkapan itu, membuat lily menjadi tambah bingung sendiri. Nona mudanya ini sangat sulit untuk ditebak. Semenjak terbangun diri koma, nonanya itu mulai menunjukkan perilaku yang jauh dari kebiasaan sebelumnya.

Memilih menggaggukan kepala. Padahal ia tidak mengerti sama sekali maksud perkataan dari shelena.

***

"Bagaimana dengan rencana selanjutnya?"

"Sabarlah bung, kau itu selalu saja terburu-buru bertindak."

Orang-orang di ruangan gelap itu berdiskusi dengan serius. Tak ada raut ramah yang di tampilkan. Selain tatapan tajam serta aura mengitimidasi dari manusia di tempat itu.

"Rencana yang kita susun rapi sedari awal tidak boleh roboh hanya dengan keputusan dangkal." Pria berumur lima puluh tahun itu kembali melirik lawannya.

"Apa anda mengejek saya Marquess?" Ujar orang didepannya dengan tatapan marah.

Pria itu menerbitkan sebuah senyuman sinis "Saya tidak mengatakannya. Jika anda mengakuinya, maka itu benar."

Keruh sudah wajah yang di milikinya. Ia menatap sang lawan dengan bengis sedangkan respon seseorang dengan gelar Marquess itu sangat santai. Jika saja ia sadar, ada sebuah koboran api amarah dari tatapan yang di layangkan olehnya.

"Hentikan!"

"Kelakuan yang kalian miliki seperti anak-anak." Ungkap orang di sebelahnya, ia kembali menatap kedua orang yang sedang bertengkar itu.

Semua orang di dalam ruangan itu kembali terdiam. Dengan cepat orang itu kembali membuka diskusi yang sempat terputus.

"Jejak kita sudah disadari oleh pihak kekaisaran. Berhati-hatilah setiap bergerak. Penjagaan dari kaisar sudah semakin ketat."

Shelena Another Villains ~Transmigrasi In Novel BL ~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang