Chapter - 17✍️

555 48 2
                                    

Sider menjauh dulu💀🐿

SELAMAT MEMBACA

" Aku tidak ingin menjadi egois! "
-Somebody-

***

Semua manusia di tempat itu tertawa menyaksikan seorang gadis kecil yang sedang di olok-olok oleh teman sebayanya padahal di ruangan itu terdapat banyak orang dewasa tetapi mereka memilih diam dan abai seolah perkataan tadi sebagai candaan anak kecil kepada teman sebayanya.

"Hei, hei jangan menangis bukankah yang ku katakan itu benar." Gadis kecil itu tersenyum jahat sembari menampilkan tatapan sinis kepadanya

Sedangkan anak kecil yang sedang di bully itu tengah berusaha menahan air mata miliknya namun usaha yang ia lakukan itu tidak akan membuahkan hasil karena bagaimanapun tetap saja ia masih seorang anak kecil yang mana pada fase itu ia hanyalah seorang anak kecil normal yang terkadang menangis saat di ejek atau di ganggu ataupun jatuh ketika ia sedang berlari.

Seberusaha apapun shelena. Anak kecil berumur 10 tahun itu mengubur perasaan miliknya tetap saja ia kalah dengan umurnya yang masih kecil itu. Aneh, memang seorang anak kecil yang baru berusia 10 tahun itu bertindak dewasa dari umurnya tetapi itu juga karena keadaan yang memaksa dirinya berperilaku seperti itu. Menjijikan dan miris sekali. Itu yang selalu shelena pikirkan tentang takdirnya.

"Tidak, lena itu bukan pembunuh atau pun yang kalian ucapkan itu tidak benar adanya."

Mulut memang berusaha menyangkalnya tetapi apakah yang ia katakan itu benar?.

"Bohong! Ayah ku saja mengatakan kau pembunuh. Dasar pembunuh!."

Kata itu lagi. Hal yang selalu mereka ucapkan ketika dirinya melawan atau pun membela diri. Walaupun ia selalu mendengar kata-kata biadab itu dari orang sekitar tetap saja setiap kata dan fakta yang selalu mereka beberkan selalu membuat hatinya teriris dan sedih.

Sakit sekali ketika sebutan itu keluar dari orang lain. Shelena ingin sekali meninggalkan kehidupan ini, tetapi shelena tidak mau meninggalkan ayahnya sendiri. Ia takut ayahnya menjadi sedih ketika dirinya pergi begitu saja.

Hal itu yang selalu ia pikirkan ketika di landa oleh perasaan putus asa. Seolah-olah pemikirannya itu merupakan sebuah mantra sihir yang mampu membuat dirinya bertahan.

Tanpa ia sadari teman dari gadis di sampingnya itu menuangkan air dari gelas yang ia pegang tepat di atas kepalanya.

"Kau adalah kuman bahkan air ini saja tidak bisa membersihkan diri mu yang menjijikkan itu!" Gadis seumurnya itu tersenyum puas seolah yang ia siram itu merupakan barang yang habis terjatuh dari lumpur

"Pergi kau kuman!."

"Aku bukan kuman. Aku shelena Shoulter bright seorang anak dari grand duke Alka seorang sword master yang terkenal di seluruh kekaisaran!." Mata yang bagai orchit bulan itu memandang mereka dengan penuh tajam dan menusuk

Ah, memang keturunan Shoulder bright sekali. Kejam, bengis dan penuh akan aura mengancam. Jika saja ia seorang lelaki sudah seperti apa kekuatan keluarga Grand Duke yang terkenal itu.

"Apa yang terjadi di sini!." Suara itu mengalihkan seluruh atensi orang-orang.

Di sana tepat di balik layar jendela yang menjuntai panjang muncul se sosok pria dewasa. Semua orang terdiam apa pria dewasa itu mendengar semua yang meraka katakan. Dengan cepat layaknya angin yang berhembus ketakutan seketika melanda seluruh orang-orang di ruangan itu. Anak-anak yang tadinya asik bermain seketika menangis di tempat bahkan mereka lari ke arah orang tua masing-masing untuk berlindung.

Shelena Another Villains ~Transmigrasi In Novel BL ~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang