Chapter -14✍️

853 83 0
                                    

✨ sider menjauh dulu 💀🔪

SELAMAT MEMBACA

" Cerita yang tidak tertulis"
-anonim

***

Pintu berwarna putih gading menjadi tempat berhenti shelena. Di dalam sana ada seseorang yang menjadi tujuan utama shelena datang ke mansion Brings Lavon.

Dengan ragu satu tangan miliknya terangkat dengan maksud mengetok pintu seraya meminta izin kepada pemiliknya.

Tok

Tok

"Erwin ini aku shelena." Panggil gadis itu yang masih mengetuk pintu

Hening. Tak ada suara di dalam sana padahal ia sudah mengetok pintu beberapa kali. Dengan keberanian yang di milikinya shelena mulai membuka pegangan pintu.

Drek~~

Sesuatu yang menyambut shelena adalah ruang gelap menggambarkan suasana Kamar Erwin yang ia tangkap di penglihatan miliknya.

Tuk~

"Mengapa ada vas kaca di depan pintu?." Batinnya sembari melirik sekitar kamar

"Erwin." Panggil shelena dari dalam sana.

Bruk

Ada seseorang memeluk dirinya. Saking kagetnya, ia bahkan terjatuh ke atas sofa. Untung saja ada benda empuk ini. Jika tidak, sudah di pastikan bokong miliknya akan mencium marmer dingin ini.

"Shelena aku merindukan mu." Bisik Erwin di samping telinga shelena

Mendapat sapaan itu shelena merinding sendiri.

"Aku tahu. Tapi bisakah kau melepaskannya ini membuat ku sesak." Ujarnya yang sekuat tenaga mendorong Erwin menjauh

"Tidak akan!." Bantah Erwin

Pemuda itu masih sibuk memeluk shelena seolah tak ada hari untuk keesokan harinya. Dengan rakus laki-laki itu menghirup bau tubuh miliknya seakan itu adalah obat penenang bagi dirinya yang gila.

Ah, sudah seminggu ia tidak bertemu dengan gadis ini. Andai saja pekerjaan miliknya sedikit dan iblis itu tidak muncul. Mungkin semalam ia bisa bertemu dengan shelena di pesta marchioniss chamber.

"Jika kau masih menolaknya maka jangan salahkan aku untuk kembali!." Ancam shelena

Dengan cepat pemuda itu menggelengkan kepalanya "Tidak!Jangan pergi!."

"Kalau begitu lepaskan!." Tekan shelena

Dengan perasaan tak rela Erwin mencoba melepaskan rangkulan miliknya. Shelena yang melihat kelakuan pemuda berambut putih itu menghelakan napas sejenak hampir saja ia terbakar emosi.

Pemuda di depannya sangat keras kepala. Sifat yang ia tunjukkan itu tidak sesuai dengan karakter yang di tuliskan oleh si penulis.

***

Sudah berjam-jam lamanya shelena berada di kamar pribadi Erwin. Hari sudah semakin sore jika di lihat dari luar jendela bagaimanapun ia sempat terkejut setelah melihat penampakkan kamar pemuda itu.

Yang usut punya usut dengan alasan laki-laki ini merasa bosan pada desain interior kamarnya. Padahal menurut shelena sendiri desainnya sudah sangat sempurna di tambah parabotan mewah.

Jadi tanpa pikir panjang ia langsung mengeksekusi tempat pribadinya ini. Alasan yang tidak masuk di akal menurutnya tetapi dengan gampangnya perempuan itu percaya dengan alasan milik Erwin.

Shelena Another Villains ~Transmigrasi In Novel BL ~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang