Chapter 12 -✍️

867 90 12
                                    

😶‍🌫  Awas ya lu sider gue santet online you 🔪

Kabari saya kalau sudah dapat feelnya✨🎼

SELAMAT MEMBACA

" Percaya diri itu penting "
- Shelena

Pagi ini terasa sangat sibuk bagi shelena. Padahal ia sudah merencanakan hari ini untuk pergi mengunjungi toko pusat kota itu seraya mencari pedang namun sekali lagi rencananya itu harus terbatalkan.

Dini hari tadi ia di kagetkan oleh pelayan yang masuk ke dalam kamarnya secara berombongan membuat tidur lelapnya menjadi sangat terganggu.

Jika itu shelena yang asli sudah pasti ia akan mengamuk dan mencaci maki mereka dengan kata-kata tajam miliknya. Tetapi mengingat jiwa di dalam tubuh ini clara ia tidak mungkin mengamuk dengan alasan menganggu tidur.

Selain itu ia bisa melihat wajah dari pelayan yang melayaninya masih sangat lelah dan kurang tidur oleh sebab itulah ia memilih diam.

"Lily, memangnya ada apa dengan hari ini?." Lirik shelena ke arah kaca melihat pantulan dirinya

"Saya pun tidak tahu nona. Tuan grand duke memerintahkan kami untuk membantu anda bersiap." Perempuan itu masih fokus menyisir rambut perak milik shelena.

Ah, sudah ia tebak pelakunya pasti grand duke alka. Ngomong-ngomong tentang ayah shelena, pria berkepala tiga itu tidak pernah muncul lagi setelah pertemuan mereka beberapa hari lalu.

Apa mungkin ia sadar dengan lontaran kemarahan shelena? Atau mungkin ia marah. Mau bagaimana pun gadis itu tidak pusing mau ia sadar atau tidak karena ia sudah mengatakan kepadanya bahwa semua itu akan sia-sia jika ia mulai peduli dengan shelena.

***

Di hadapannya sekarang ia bisa melihat dengan jelas penampilan Grand Duke alka menggunakan jas formal yang menambah kesan tampan dan berwibawa miliknya menjadi berkali-kali lipat. Tak ayal, ia menjadi bual-bualan para wanita bangsawan yang menginginkan untuk menikah dengan pria duda satu anak itu.

Tetapi, jika di pikirkan lagi shelena nampaknya tidak ingin memiliki ibu tiri bahkan dengan umur yang sudah menginjak 18 tahun. Apa lagi dengan umur calon ibu tiri yang sama dengan umur miliknya. Membayangkannya saja shelena merasa sangat imerinding sendiri.

"Shelena." Suara terkesan lembut itu mengalum indah di pendengaran milik shelena

"Ah, iya tuan Duke." Kaget shelena yang baru sadar dari bayangan pikirannya.

Sadar akan jawaban shelena laki-laki berkepala tiga itu tersenyum masam ia mengingat kembali perbuatan yang ia lakukan kepada putrinya.

"Jangan sekali-kali kau panggil nama ku dengan sebutan yang menjijikkan itu!." Ada sebuah kobaran amarah yang terpancar di mata milik alka

"T-tapi ayah-"

"Cukup! Berhenti memanggil ku dengan nama sialan itu!." Marah Duke alka

Shelena. Gadis berusia 3 tahun itu mengerjap kaget apa salahnya ia memanggil sebutan ayah kepada orang tua yang sudah membawanya ke dunia ini.

Mata orchid bulan milik gadis malang itu berkaca-kaca pertanda ia akan menangis pada saat itu juga. Namun, dengan sebisa mungkin ia tahan agar tidak membuat masalah yang dapat membuatnya sakit hati lagi.

"B-baik tuan Duke." Lirih shelena

Para pelayan maupun Ksatria yang menyaksikan kejadian menyedihkan itu hanya bisa tertunduk sedih mereka tidak bisa melawan Grand Duke alka yang nota benenya majikan mereka.

Shelena Another Villains ~Transmigrasi In Novel BL ~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang