Chapter -15 ✍️

1K 88 11
                                    

✨ Sider jauh-jauh dulu💀🐿

SELAMAT MEMBACA

" Kegilaan ini membuat dirinya hancur "
-anonim

***

"Kau terlihat lebih menakutkan dari biasanya Duke." Kekeh Ansel yang mengejek Erwin, padahal ia tidak kalah menyeramkannya dari objek yang ia ejek

"Jangan merayunya sekarang Ansel. Kau tidak bisa lihat wajah murung lelaki berambut putih itu." Timpal enduardo yang tak kalah

"Woow~ aku baru pertama kali melihatnya. Tidak biasanya Duke muda yang terkenal bengis di medan perang ini memunculkan wajah lemah seperti itu." Tambah Renald yang semakin gencar menggoda pemuda tersebut

Ke-empat orang ini sedang berada di lokasi perbatasan hutan terkutuk yang sekarang masih terhubung dengan kekaisaran ailand. Walaupun masih berbagi tanah di tempat yang sama. Tetapi Kaisar aslan sang pemimpin melarang setiap warganya untuk mendekati atau memasuki hutan terkutuk tersebut.

Bukan sebab apa, jika ada satu manusia saja yang masuk ke dalam hutan ini di pastikan mereka tidak akan bisa kembali secara hidup-hidup dengan kata lain mereka akan mati juga di hutan terkutuk berisi berbagai macam makhluk mulai dari hewan kontrak hingga monster.

Sebutan dari hutan terkutuk juga mengambil dari banyak kejadian aneh yang terjadi di tempat ini. Oleh sebab itulah Kaisar aslan meminta bantuan kepada empat orang tersebut yang terkenal akan kekuatan dan sihir yang di miliki oleh setiap orang-orang ini.

Duke leonardo, Erwin Brings Lavon, Marquess Renald Dominick, dan satu lagi tokoh yang paling di hindari shelena sekaligus malaikat pencabut nyawanya Ansel De athen.

Sedangkan Reymon De oldenight yang menjabat sebagai putra mahkota itu tengah di sibukkan dengan kertas-kertas menumpuk di atas meja miliknya yang kian hari makin bertambah. Seharusnya ia ikut penghabisan monster ini tetapi dengan tega ayah yang kejam itu menyuruh dirinya membereskan kertas-kertas dan harus selesai sebelum ke-empat orang ini kembali Kekaisaran.

Sangat di luar nalar dan membuat dirinya di landa sakit kepala. Meskipun ia memiliki asisten pribadi mustahil kedua orang ini bisa menghabiskannya secara cepat sebelum ke-empatnya kembali.

"Ingin sekali aku membakar kertas-kertas putih ini."

Ucapan itulah yang ia selalu sematkan ketika melihat dokumen di mejanya. Raymon lebih baik pergi berperang menghabiskan waktunya membunuh pengkhianat dan mengasah skill yang ia miliki dari pada berkencan dengan kertas-kertas buku yang tebalnya tidak manusiawi.

"Kira-kira sedang apa putra mahkota itu sekarang." Ujar Erwin seraya mengalihkan pembicaraan

"Ku tebak, ia pasti sudah mati karena stress pada dokumen di mejanya yang menumpuk." Balas santai Ansel yang masih sibuk dengan acara memotongnya.

Mulut laki-laki ini sangat lemas layaknya mulut seorang perempuan. Ia bahkan secara gamblang menyebut nama depan Raymon tanpa embel-embel putra mahkota.

"Jika pemuda berambut pirang itu mendengar mu sudah di pastikan kepala mu akan melayang sekarang." Tambah leonardo

"Kau saja menyebutnya rambut pirang berkacalah dulu sebelum mengatakan kalimat tak berarti mu itu!." Ujar Renald dengan nada menusuknya

"C'mon bung, kita adalah tim sekarang jadi berhentilah berbicara di depan musuh untuk sekarang." Lerai leonardo atas pembahasan yang tidak bermutu

Shelena Another Villains ~Transmigrasi In Novel BL ~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang