CRAZY RICH | WOONGRI [END]

PART 7 | WHO ARE YOU?!

•CRAZY RICH•

•WHO ARE YOU?!•

Hari ini kuliah Ricky mulai dipindahkan ke sore hari semuanya. Setelah usai masa pengenalan selama 2 Minggu. Jadwal kuliah bergeser dari pagi ke sore hari selepas ashar, sekitar jam 4 sore hingga jam 7 malam dan ditambah kelas hari Sabtu siang.

Ricky sendiri justru senang karena ia bisa kembali mengajar. Bagaimanapun juga dirinya masih bertanggung jawab pada anak didiknya meskipun kepala sekolah sudah memberikannya izin.

"Aku pengen ganti anting," gumam Ricky mengecek penampilannya sebelum berangkat sekolah. Ia memang tak terikat peraturan pemerintah mengenai panduan penampilan seorang guru mengingat statusnya hanyalah guru volunteer.

"Tapi aku gak ada uang buat beli benda yang gak penting," kata Ricky menyentuh anting yang ia gunakan hanya di telinga kanannya. Ia jadi merindukan dirinya menjadi orang kaya. Jangankan anting yang tinggal lepas pasang, dirinya bosan dengan isi kamarnya pun dalam sehari kamarnya bisa berubah tema ke tema yang ia inginkan.

"Tapi gak papa Ricky. Ini pilihan hidup yang kamu buat. Kamu pasti bisa," kata Ricky menyemangati dirinya sendiri sebelum beranjak dari cermin sebadan yang dirinya beli untuk memuaskan egonya, memuji dirinya sendiri.

Ricky memilih mengenakan tas ransel yang "jelek" ketimbang tas ransel seharga 500 dolar lebih yang menarik perhatian Jiwoong. Ia tak ingin Jiwoong mengetahui latar belakangnya sebagai anak seorang konglomerat berharta 40 miliar dolar lebih.

Meskipun dirinya memutuskan keluar dari rumahnya. Namun secara teknis dirinya masih bagian dari keluarganya dan ia masih berhak akan warisan dari kedua orangtuanya.

Bicara mengenai harta dan bisnis. Hari ini kebetulan sekolah mengadakan pekan pameran. Di sini setiap siswa akan berkelompok untuk memamerkan sesuatu di hari Sabtu esok. Mereka bisa memamerkan atau menjual sesuatu di pameran tersebut dan Ricky sendiri ingin berperan untuk membantu anak didiknya berdagang. Mengingat latarnya yang dulu merupakan seorang akuntan di perusahaan ayahnya. Ia bisa mengaplikasikannya ke murid-muridnya mengenai cara berbisnis yang benar.

Dan karena hari ini masih hari Senin. Dirinya masih punya waktu untuk bersiap sebelum acaranya dimulai. Dirinya sendiri masih belum membuat konsep apapun karena para guru juga diperkenankan untuk memiliki stand masing-masing.

"Kak Jiwoong ke mana ya?" tanya Ricky tak melihat sosok pria tampan yang menarik perhatiannya tersebut.

"Sudah berangkat kayanya," gumam Ricky lalu memilih berangkat menggunakan bus umum saja.

...

Setibanya di sekolah. Seperti biasa, Ricky menyapa para guru dan pegawai senior. Hingga dirinya bertemu dengan Jiwoong, di sekolah tempatnya mengajar.

"Kak Jiwoong ngapain ke sini?!" tanya Ricky kaget melihat sosok Jiwoong. Meskipun tak melihat wajahnya langsung. Namun dari punggungnya saja, ia sudah bisa menebak punggung siapa itu yang sedang mengobrol dengan pihak kurikulum sekolah.

"Apa jangan-jangan kak Jiwoong punya anak?!!" Ricky heboh sendiri di kejauhan. Hingga mata elang Jiwoong menangkap Ricky yang 'ngoceh' sendiri memperhatikannya.

"Kenapa anak itu?" tanya Jiwoong heran.

"Oh dia guru matematika baru kita pak Kim. Namanya Ricky Shen."