SEMAKIN DEKAT

46 2 0
                                    

Di hari minggu yang cerah ini, Gus Hanan dan Gus Hasan berada di ndalem bersama kedua orangtuanya, mereka sedang berbincang mengenai Abi dan Uminya yang ingin menghadiri acara pernikahan anak dari teman abi. Mereka juga berniat mudik sebentar untuk menengok Kakek dan nenek dari Gus Hasan dan Gus Hanan yang sedang sakit di kampung, maka dari itu kedua anaknya tersebut diberikan wejangan untuk mengambil alih ponpres selama 2 bulan karena abi dan umi tidak ada ditempat.

"Iya abi, abang dan hanan siap untuk mengurus ponpres selama umi dan abi tidak ada" ucap gus hasan

"Iya nak abi percayakan kepada kalian" icap abi hamza sambil menepuk pundak hasan

"Kalau begitu umi dan abi pamit yah sayang, ingat makan jangan telat, istirahat kalau capek dan yang paling penting sholat jangan ditinggalkan" ucap umi fatimah kemudian mencium kening kedua anaknya

"Bibi saya titip anak saya, kalau mereka nakal jewer aja gak papa" lanjut umi sambil melihat ke arah bibi

"Iya nyai" jawab bibi marni sambil tersenyum

"Abi titip ponpres ke kalian" Ucap abi

"Assalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh" ucap abi dan umi bersamaan

"Waalaikumsalam Warahmatullahi wabarakatuh" jawab gus hasan dan gus hanan sambil menyalimi kedua orangtuanya.

Mobil Abi Hamza Dan Umi Fatimah melaju meninggalkan pekarangan ponpres.

Kemudian Gus hanan dan Gus Hasan berjalan ke area masjid karena para lelaki gotong royong membersihkan area masjid.

...

Disisi lain khalisa, lia dan beberapa santriwati lainnya seperti biasa setiap hari minggu membersihkan area ponpres, area asrama, ada yang di wc, di masjid, di halaman depan, halaman belakang, taman, dan beberapa di kelas. Sedangkan Khalisa, lia dan seorang santriwati bernama Zila berada di area wc masjid sedang membersihkan.

"Huft semangattt ica dikit lagi" Ucap khalisa sambil menyemangati dirinya

Kemudian tiba-tiba

"Akkhhh" teriak zila yang melihat ada cicak yang jatuh diatas kepala khalisa

"Kenapa? Kok teriak?" Tanya khalisa dengan wajah terkejut

"I-itu a-ada cicakkk di atas kepala kamu!!" Seru zila sambil menunjuk ke hijab khalisa

Yang kemudian membuat khalisa histeris dan melompat-lompat karena dia sangat takut dan geli dengan binatang merayap tersebut

"Aaaaaaaah Liaaa tolonginnnn aku geliii" Teriak khalisa dengan wajah panikkk

"Aduhh gimana caranya?" Panik Lia sambil mencari sesuatu untuk membuka hewan tersebut

"Aaa gak mauuu, aku geli bangett ihhhh, mamaaaaaa takutttt" seru khalisa

Karena melompat-lompat khalisa tidak sadar jika lantai yang dipijak masih basah alhasil

Brukk

"Astagfirullah Icaa" seru zia karena kaget melihat khalisa pingsan dengan kepala mengeluarkan darah segar

Gus Hanan yang tidak jauh dari area tersebut mendengar suara teriakan kemudian bergegas sumber suara itu

"Ada apa ini? Astagfirullah Khalisa kok pingsan" Tanya Gus hanan keheranan

"Dia jatuh gus, kepalanya terbentur di lantai" Ucap zila panik melihat keadaan khalisa

"Sini biar saya yang bawa ke ndalem" ucap gus hanan kemudian dengan cepat menggendong khalisa bridal style

"Astagfirullah Ya Allah maafkan hambah, tapi ini darurat" batin Gus hanan sambil menggendong khalisa kemudian bergegas ke ndalem

"Astagfirullah khalisa" ucap Lia yang datang tiba2 melihat khalisa di gendong oleh gus

"Khalisa pingsan mba, tadi jatuh dilantai" ucap zila

"Astagfirullah, kalau gitu aku susul dulu yah" kemudian berlari menuju ndalem

Sesampainya gus hanan di ndalem, bibi melihat itu kemudian datang kembali dengan tergesa-gesa sambil membawa kotak p3k.

"Astagfirullah kok bisa gini?" Tanya bibi sambil membuka kotak p3k untuk mengambil minyak kayu putih

"Kata temannya jatuh di wc bi" Jawab gus hanan dengan wajah khawatir melihat keadaan khalisa

Kemudian datanglah Lia, melihat bibi sedang mengarahkan minyak kayu putih ke hidung khalisa

"Ya Allah icaa, kok bisa gini. Maafin aku ini pasti salahku" ucap lia kemudian menatap khalisa sendu sambil membantu bibi mengobati luka kepala khalisa

"Tidak ada yang salah, ini takdir" jawab gus hanan

Kemudian beberapa menit khalisa siuman, sambil memegangi kepalanya yang sakit

"Alhamdulillah, aku khawatir banget icaa, kok bisa gini?" Tanya lia dengan wajah khawatir

"Gak papa lia, tadi kepeleset abisnya loncat2 padahal lantai abis aku pel" ucap khalisa dengan suara parau

"Ini minum dulu ca" ucap gus hanan sambil menyodorkan segelas air

"Terima kasih gus" ucap khalisa kemudian meminum air tersebut

"Sama-sama" sambil tersenyum

"Oiya siapa yang bawa aku kesini?" Tanya khalisa lagi

"Saya, habisnya saya panik banget liat kepala kamu berdarah, maaf kalau saya lancang menyentuhmu tapi ini darurat" ucap Gus Hanan panjang lebar

"Tidak papa gus, terima kasih sekali lagi" ucap khalisa sambil tersenyum dan dan gus hanan hanya mengangguk dan tersenyum juga

"Kalau gitu, kamu istirahat aja di asrama, pekerjaan kamu nanti yang lain lanjutkan" ucap gus hanan lembut membuat kedua pipi khalisa memanas

"I-iya gus" ucapnya

"Kalau gitu saya tinggal, ca, bibi, lia saya ke masjid dulu assalamualaikum" ucap gus hanan kemudian berlalu

"Waalaikumsalam Warahmatullahi wabarakatuh" ucap mereka

Bibi dan lia yang melihat interaksi keduanya hanya bisa saling menatap dan terkekeh.

Bersambung.....

Nii_

KHALISA🖤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang