INSIDEN PISANG GORENG

57 6 2
                                    

"Gus Ayanggg" teriak wanita dari arah belakang

Gus Hanan menutup matanya menarik nafas panjang dan membuka matanya menatap kearah wanita tersebut

Gus Hanan menutup matanya menarik nafas panjang dan membuka matanya menatap kearah wanita tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gus ayang apa kabar?" Tanya Khalisa sambil tersenyum riang

"Baik" jawab Gus Hanan tanpa melihat kearah Khalisa

"Gus kapan pulangnya? Kok gak kabarin aku?" Tanya Khalisa lagi

"Perlu saya kabari? Siapa kamu?" Tanya Gus Hanan kemudian berlalu

Khalisa menatap sendu punggung Gus Hanan

"Kapan yah Gus Hanan hargai perasaanku, setidaknya senyum atau paling tidak gak judes" Gumam Khalisa

...

Sementara itu di ndalem...

"Bang bagaimana dengan proyekmu, lancar?" Tanya Abi Hamza kepada Gus Hasan sambil menyeruput tehnya

"Aman Bi, tenang ada bawahan abang yang handle selama abang disini" Ucap Gus Hasan sambil memakan pisang goreng yang disajikan oleh uminya

"Jangan gitu bang walaupun abang bos tapi tetap saja itu tanggungjawab abang" nasihat Umi Fatimah

"Iya umi ku sayang" ucap Gus Hasan sambil mengecup pucuk kepala uminya

"Assalamualaikum" Ucap Gus Hanan yang baru memasuki ndalem

"Waalaikumsalam Warahmatullahi wabarakatuh" ucap yang ada diruangan itu

"Wah ada pisang goreng nih" ingin mencomot pisang goreng yang ada di meja

Plakk

"Awsshh sakit umi" ucap Gus Hanan sambil mengusap punggung tangannya yang di pukul oleh Umi Fatimah

"Sana cuci tangan dulu mas, tangannya Kotor" ucap Umi Fatimah

"Iya umi ku sayang" ucap Gus Hanan kemudian beranjak untuk mencuci tangan setelah itu kembali untuk memakan pisang gorengnya

"Mas bagaimana kabar cafe dan restoranmu?" Tanya Abi Hamza kepada Hanan

"Alhamdulillah lancar Bi" ucap Gus Hanan

"Baguslah, kalau begitu habiskan makananmu karena sebentar lagi sholat dzuhur" ucap Abi Hamza kemudian meninggalkan tempat diikuti Umi Fatimah yang kearah dapur

"Yaelah bang sini gw baru makan 3 biji" ucap Gus Hanan sambil menarik piring pisang goreng yang ada ditangan Gus hasan

"Gak, ini punya abang kalau mau sana goreng sendiri" ucap Gus Hasan Sambil menarik piring pisang gorengnya menjauh dari Hanan

"Aelah bang bagi sini" ucap Gus Hanan sambil menarik baju Gus Hasan

"Gak, ini punya abang" seru Gus Hasan

"Umiiiiiii bang Hasan gak mau bagi pisang gorengnya" teriak Gus Hanan

"Kalian berdua yah ditinggal beberapa menit udah bertengkar kayak bocah aja, Abang gak boleh gitu sama adiknya" nasihat Nyai Fatimah pada kedua putranya

"Yaudah ini tapi jangan semuanya ambil 2 sisanya punya abang" ucap Gus Hasan sambil menurunkan piringnya

"Iya bang" ucap Gus Hanan kemudian berlari menuju kamarnya karena ternyata mengambil banyak dan menyisahkan 2 biji

"Astagaa Hanan balikin gakkkkk" teriak Gus Hasan sambil mengambil ancang-ancang untuk berlari mengejar Gus Hanan tapi suara wanita menghentikan kegiatannya

" Assalamualaikum Ada apa umi?kok ribut yah? Tadi Khalisa abis dari dapur terus denger ribut makanya kesini" Ucap Khalisa yang datang tiba-tiba karena teriakan Gus Hasan

"Waalaikumsalam Gak ada apa-apa nak, biasa 2 bocah Umi bertengkar" ujar Nyai sambil menahan tawanya

"Hehe" Gus Hasan mengusap Tengkuknya yang tidak gatal karena merasa malu

"Oh kirain ada apa Umi, kalau gitu Umi Gus ica balik ke dapur dulu, assalamualaikum" pamit Khalisa sambil tersenyum

"Waalaikumsalam Warahmatullahi wabarakatuh" ucap Nyai Fatimah dan Gus Hasan

"Aduhh Hasan malu umii" ucap Gus Hasan sambil menutup kedua pipinya yang memanas

"Hahaha Kamu ini ada-ada aja siapa suruh teriak kayak gitu jadi malu sendiri kan" ucap Nyai Fatimah sambil tertawa

"Hehe, assalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh umi" ucap Gus Hasan kemudian berlari ke arah kamarnya

"Waalaikumsalam Warahmatullahi wabarakatuh" jawab Nyai Fatimah sambil geleng-geleng melihat tingkah kedua putranya yang memang dari dulu suka bertengkar karena hal-hal kecil.

"Waalaikumsalam Warahmatullahi wabarakatuh" jawab Nyai Fatimah sambil geleng-geleng melihat tingkah kedua putranya yang memang dari dulu suka bertengkar karena hal-hal kecil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ekspresi Gus Hanan saat tidak diberi pisang goyeng oleh abangnya

.

.
.

Biar gak pada nanya-nanya lagi Gus Hasan dan Gus Hanan tuaan mana?
Biar kujelasin

Gus hanan dan Gus hasan adalah saudara kembar, Gus Hasan Kakak dari Gus Hanan. Meskipun kembar tapi tidak sama, maksudnya wajahnya beda, sifat dan perilaku juga sangat jauh berbeda.
Gus Hanan lebih tinggi 5cmn dari Gus Hasan, Gus Hanan keras dan tegas, jarang tersenyum bahkan tidak pernah sedangkan Gus Hasan lemah lembut, sering tersenyum dan kalau ada tanya Gantengan Gus Hanan atau Gus Hasan? Yah lebih ganteng Gus Hanan tapi bila bertanya manis mana maka Gus Hasan lebih manis dan tidak membosankan.

And then umi dan abi mengajarkan mereka untuk tidak memanggil dengan nama tapi abang dan mas untuk Hanan dan Hasan katanya biar saling menghormati sesama sodara, tapi bagi hasan memanggil hanan dengan namanya biasa terjadi saat mereka bertengkar.

Sekian

Bersambung.....

Ni_

KHALISA🖤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang