17 hari

7 0 0
                                    

"...."

7.am

" Bangun Rif, bangunn."

" Alarm pasang sendiri, nadanya keras banget malah ujungnya kamar sebelah yang denger, siram air baru tau rasa." Begitu lanjutnya.

Membuka mata dengan pandangan silau seperti biasanya, di sebelahku terlihat Rendi memegang botol minum. Sial, jika telat sedikit bisa saja percikan air akan datang menyerang.

" Santai Braderr, ini udah bangun udah, itu botol minum? haus?"

" Panik ya? haha ngga Rif tadi aku haus, ke kamarmu berhubung itu alarm berisik banget." Sembari menunjuk alarm di meja.

" Udah bunyi berapa kali Ren?"

" 3 kali kayanya, sana ah cuci muka dulu atau sekalian mandi, muka mu itu loh kaya abis tidur seminggu."

Aku beranjak dari tempat tidur, berdiri tegap di depan kaca, merapihkan susunan rambut yang acak-acakan.

Rasa ngantuk tak kunjung hilang, " Tunggu disini bentar ya Ren, mau mandi sekalian."

" Okeey."

Rendi berputar di kamar Rifki, sedang merasa bingung akan suatu hal, " Kita ada job berhari-hari, masa harus ditunda lagi perihal Keyla." Rendi seperti sedang beradu argumen dengan batinnya sendiri.

Pandangannya berputar ke setiap sudut ruangan, dia melihat sebuah papan tulis yang berisi rangkaian agenda hidup Rifki. Sebelumnya dia juga sudah pernah melihat, tapi kali ini berbeda.

Dari sudut lain terlihat sebuah celah dari papan tulis tersebut, seperti tempat rahasia. Karena penasaran dia memasukkan jari ke celah tersebut, dan benar saja, Rendi menemukan sebuah buku kecil, buku usang yang entah sejak kapan tidak dibuka oleh pemiliknya. Dia berfikir mungkin Rifki lupa mengenai hal ini.

Jam mandi Rifki lama seperti biasanya, karena semakin penasaran dia membuka catatan tersebut. Di sebalik sampul Rifki memberi judul " Siapa Namanya?"

Pada awalnya dia berfikir buku ini bercerita tentang Raya, tapi setelah melihat halaman pertama merasa tebakannya salah.

Untukmu,

Dunia memang diciptakan untuk berjalan dalam alur waktu sesuai kehendak pencipta.

Aku tidak mengenalmu, aku tidak tau siapa sosok dirimu, tapi seseorang mengatakan bahwa duniamu adalah aku.

Jika demikian, untuk apa pengorbananmu? bukankah berujung sia-sia dan tanpa hasil?

Selalu berdoa dan berharap agar setidaknya aku tahu siapa kamu, atau sekedar tahu siapa nama kamu.

Dariku : Rifki

Rendi semakin bingung, dia tidak memiliki bakat mengenai sebuah tulisan, hanya tau membaca dan hanya bisa merasakan betapa tulisan tersebut terlalu indah jika di uraikan.

Pada halaman selanjutnya dia hanya membaca sebuah tempat dan catatan waktu. " Bandung, Juni 2007."

Apa maksud dari halaman pertama dan halaman selanjutnya? apakah Rifki menulisnya pada tahun itu? atau bisa jadi tahun itu memiliki kisah lain?

Dia semakin bingung setelah melihat halaman-halaman selanjutnya. Banyak tulisan yang hanya berisi coretan, tidak bisa membaca dan bahkan tidak bisa memaknai apapun.

Pada halaman ke-7 terbaca sedikit kalimat, " Bantu aku Keyla." Rendi terdiam sejenak, nama Keyla seperti memenuhi isi pikirannya saat ini. Mengapa ada di dalam catatan, mengapa Rifki menulisnya, apakah dia mengenal Keyla?

4RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang