Jam 2 itu lanjutan dari jam kemarin, bukan jam 2 siang atau jam 2 malam ckck, stay 4R------------------------------------------
“ Oh iya sebelum aku pergi, nanti kalian ke tempat yang banyak sekali truk besar dan peti kemas besar."
" Kamu tau Rif?" Rendi bertanya kepadaku.
" Ngga tau, Niko tau?"
" Kayanya pelabuhan deh."
" Iyups kalian ke pelabuhan Tanjung Priok Jakarta Utara, Niko pasti tau dong jalannya?"
" Oh iya tau Nit, aku pernah kesana."
" Widih pengalamanmu soal jalan banyak juga Nik."
" Jelas dong Ren haha."
Aku kembali bertanya pada Renita,"Masuk area pelabuhannya gimana Nit?"
" Iya tuh trus kita berangkat jam berapa enaknya?" Niko menyambung pertanyaanku
Tak kalah Rendi bertanya juga, "Kalau berangkatnya sore kita bermalamnya dimana? misal balik ke rumah pak Marco kan lumayan jauh."
" Emmm gini aja deh kalian berangkat agak sore, jadi bebas kalian di rumah Bobby mau main dulu atau jalan-jalan di daerah sini, kalaupun kalian kemalaman dan ngga memungkinkan untuk balik ke tempat Pak Marco tenang, disana ada penginapan untuk tamu, nanti aku kirim nomornya salah satu pegawai disana, masih temen pak Marco juga.”
“ Oh iya besok kita ketemu kamu dimana Nit?” tanya bingung Niko.
“ Hmmm di pagi besok kita ketemu di suatu tempat, selepas kalian bangun di penginapan itu, nanti aku kabarin lagi, inget jangan kesiangan kayaaa."
" Kak Rendiiii."
" Astagfirullah Fiskaaa, Kak Nita kaget tau."
" Hehe maafin kak, eh cepet amat perginya, padahal Fiska masih mau main sama kakak."
Ace melanjutkan, " Iya Ace juga loh kak."
" Tenang aja, suatu saat kalau ada kesempatan pasti kakak main ke rumah kalian lagi okee."
" Emmm oke deh kak." Jawab semangat dari Fiska dan Ace.
“ Eh btw Nit tapiiii...” Rintihan gerutu Rendi membuat langkah Renita tertahan. Aku menepuk pundaknya dan berbisik, “ Awas aja kalau sampai lebay, abisss.”
Gimanapun mengelak suara sinisku membuatnya merinding, Rendi menelan ludah, “ Iya iya Rif.”
“ Apa Ren?” Renita menoleh kearahnya.
“ Ngga diantar?” Jawab Rendi
.
“ Hmmm tuh aku dijemput taksi online.” Lambaian tangan Renita mengisyaratkan kepada supir taksi tersebut." Bisa pesen taksi online Ren?"
Rendi menggelengkan kepalanya, " Ya ngga sih Nik, kamu bisa?"
" Bisa lah kan ngga kudet kaya lu haha."
" Sialin."
Renita berpamitan kepada kami semua, tidak lupa juga kepada Bobby, " Duluan ya Bob, makasih loh udah diajak seru-seruan bakar jagung tadi malem, aku titip mereka ini ya Bob, kasih arahan dikit." Lanjut berbisik pada Bobby, " Ngga hafal jalan, nyasar paling."
" Ah tenang saja kau Nit, hati-hati dijalan, salam buat ibumu."
" Oke siap Bob, duluan ya Rif, Ren, Nik, duluan ya Fiska, Ace, dadahh."
“ Ati-ati diajalan Renitaa.” Teriak Rendi dari kejauhan.
“ Bye semua.”
Aku kembali ke hadapan Bobby, “ Eh Bob jam berapa enaknya ya berangkat kesana? katanya Renita enak sore-sore iya kah?”
KAMU SEDANG MEMBACA
4R
AdventureSebuah kisah tentang kebetulan yang layak dijadikan momen dibalik kamera, beresolusi layaknya perbaikan kualitas hidup, dan hasil indah layaknya rasa cinta dan kasih sayang. Semua tokoh alfabet "R" dalam cerita ini adalah pembangun sebuah karakter k...