Terima kasih banyak yang sudah vote dan komen😊
Malam adalah saat dimana saat orang-orang akan beristirahat sejenak, malam yang membawa kedamaian dengan bintang-bintang yang bertaburan menghiasi langit.
Dalam malam yang indah itu, terlihat sekelompok remaja dengan pakaian santai, berdiri tepat depan sebuah wahana yang akan mereka naiki.
"Yuk kita naik, guys!" Terdengar teriak seorang gadis dengan menunjuk sebuah wahana yang banyak terdengar teriakan ketika menaiki wahana itu.
"Gak mau, takut!" tolak gadis berambut pendek tepat disamping gadis berhijab yang mengajak mereka menaiki wahana itu. Mereka bernama Rayya dan Mia
"Ayolah, Naik, gue aja naik nih, ditengah aja duduknya," bujuk gadis lainnya, tangannya memegang lengan temannya Rayya yang tidak mau ikut wahana itu.
Rayya terdiam, matanya menatap kearah wahana yang ingin dinaiki oleh teman-temannya. Kora-kora namanya, siapa yang tidak tau wahana itu, wahana yang seperti perahu tetapi dimainkan seperti ayunan.
"Tapi gue takut!" ucap Rayya memberitahu kalau ia tak ingin ikut itu.
"Ayolah ... gak bakalan mati juga ikut itu!" sahut Azella gadis yang sedari tadi menggandeng tangannya.
"Zel, Nanti duduk di paling ujung yuks," ucap seseorang yang terdengar dari belakang mereka sambil membawa empat kartu untuk menaiki wahana itu- Dava namanya
Azella mendengar itu langsung membalikkan badannya menghadap Dava, "GAK! Pasti tinggi banget itu!" tolak Azella.
Dava terkekeh, "kenapa takut, lo?" Matanya menatap remeh pada Azella.
Melihat tatapan remeh dari temannya membuat tangan Azella gatal ingin memukul wajah tengil temannya itu.
"Sabar, Zell. Harus sabar," ucapnya sambil mengelus dada. Memang menghadapi teman-temannya Azella harus ekstra sabar.
Setelah percapakan itu tidak ada lagi pembicaraan dari mereka berempat, bahkan Rayya yang awalnya tidak mau, menjadi mau karena sudah di traktir temannya untuk menaiki kora-kora itu.
Pelahan-lahan waktu berlalu, sekarang giliran mereka yang Naik. Langkah pelan mereka menaiki tangga dengan rasa ragu terutama untuk Azella karena ia baru pertama kali menaiki wahana tersebut.
Sesampai di anak tangga akhir, ia menyerahkan kartu yang Dava bagikan sebelum menaiki tangga tadi, tangannya memegang erat tas yang ia bawa.
Matanya menatap kearah Dava yang sudah duduk manis di kursi kedua paling atas, Dava melambaikan tangannya menyuruh Azella dan yang lainnya untuk duduk sebaris dengannya.
Sebelum, Wahananya dijalankan, Rayya menyempatkan untuk memvideo, "sebelum yah, sebelum dimulai wahananya." Rayya mengarahkan kameranya kearah temannya. Dan Azella masih bisa tertawa dalam rekaman itu.
Saat Wahana mulai bergerak, perasaan yang ragu sekarang berubah menjadi cemas, entah mengapa ia merasa takut. Satu ayunan, dua ayunan masih aman.
"AAAAAA!" Teriak mereka bersamaan dengan yang lainnya
"ANJING! BANGSAT!" Sekali lagi mereka berteriak kencang.
Entah berapa ayunan sudah, Badan Azella terasa lemas, ia tak sanggup menahan berat badannya, dan lagi ia lupa memakai pengaman, sehingga ia hanya berpegangan pada tiang yang tepat di depannya.
Ayunan Kora-koranya semakin melaju, membuat Azella merasa lemas, ia sudah tidak tahan dengan ayunannya yang tinggi, padahal pas saat pertama kali ia naik wahana ini tidak setinggi itu. Entah kenapa malam ini terasa tinggi.
Tangan Azella terlepas dari pegangganya, Ayunan dari kora-koranya tepat pada bagian atas sehingga menyebabkab badan Azella tersungkur kedepan.
"AZEL!" Teriak para temannya.
Kora-koranya masih berayun kencang tapi tida sekencang tadi, orangnya yang menjalankan wahana pun melihat itu dan langsung memberhentikannya.
Azella sendiri, kepalanya terbentur kebeberapa kursi yang kosong didepannya, kepalanya berdarah, pandangannya memburam, sama halnya pendengarannya yang mulai berkurang.
"AZELA BANGUN!"
"AZELAAA!!"
Telihat begitu banyak orang mulai berdatangan mengelilingi wahana itu, sedangkan Dava panik dengan cepat ia menggendong tubuh Azella keluar dari wahana itu.
*****
"ANJING!" Teriak seorang gadis yang meringkuk diujung kasur
Rambutnya acak-acakkan, terdapat banyak bekas kemerahan di berbagai tubuhnya. Gadis itu masih tidak sadar kalau dirinya sama sekali tak berbusana.
Tepat disampingnya ada seorang pria yang baru saja terbangun akibar pergerakan dari gadis yang kelihatannya syok.
Pria iti mendekati gadis itu, lalu memegang lengannya, "Kenapa?" tanyanya pada gadis itu.
Sedangkan gadis tadi yang masih terlihat syok, langsung menoleh kesamping tepat dimana suara berasal. Matanya menelusuri seseorang di depannya itu, yang sama-sama tidak menggunakan busana.
"AAAA BABI! LO SIA-mppp!" Belum selesai ucapannya, bibirnya sudah di sumpal dengan sesuatu yang empuk dan lembut.
Gadis itu terkejut, kedua matanya seketika melebar, ia terlalu syok sama apa yang ia alami beberapa saat lalu dan sekarang ia syok dirinya di cium orang tak kenal.
Gadis itu mendorong kuat laki-laki itu, sehingga ciuman mereka berdua terlepas. Gadis itu mengelap bibirnya yang basah akibat lumatan yang membuat muka gadis itu memerah.
Ia menatap laki-laki itu yang masih menatapnya lekat, lantas ia kembali terkejut, baru menyadari apa yang saat ini ia alami.
"AAAAA ANJING LO PERKOSA GUE BABI!!"
Teriaknya berlari menuju ke kamar mandi, tetapi malah ia tak sadar jika pintunya masih tertutup sehingga ia menabrak pintu itu dengan keras, menyebabkan dirinya pingsan, lagi.
***
Hai guys ini cerita pertama aku
Semoga kalian suka yah sama ceritanyaKalau ada kesamaan tokoh, alur, dan Nama itu unsur ketidak sengajaan. Mohon di maklumi ya man teman
Oh ya aku terinspirasi dengan cerita-cerita transmigasi. Jadi pengen coba buat transmigasi.
See you Happy reading all
1.30
18 Juni 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
Azela transmigrasi
Teen FictionWARNING CERITA DEWASA!! DIBAWAH UMUR MENJAUH!! "Wah!" "keren-keren, gue jadi bisa ngerasain Transmigrasi!" Azela Kaylin, gadis berusia 20 tahun, yang tiba-tiba bertransmigasi pada tubuh seorang cewek yang anti-sosial. Dan Na'asnya cewek itu adalah...