5

793 28 2
                                    

Tak

Tak

Tak

Bunyi jari yang diketukkan ke meja terdengar begitu nyaring pada ruangan itu. Ada dua orang yang hanya diam tak berbicara sejak lima menit yang lalu.

"Menurutmu, kenapa dia berubah?" Akhirnya ada yang memulai pembicaran.

Seseorang yang di tanya itu menatap heran kearah Bosnya, "Maksudnya?"

"Dia, kenapa berbeda?" tanya orang itu lagi, sambil menatap lurus kedepan pintu yang tertutup rapat.

"Dia siapa sih!" Gumam seseorang itu, otaknya berfikir keras menebak siapa yang orang ini maksud.

Matanya sedikit membola saat tau siapa orang yang di maksud, "Azela?" tanyanya Ragu dan disahuti deheman oleh, Zaro.

Ya, orang yang ada dalam ruangan itu adalah Zaro dan seseorang yang sedang berkunjung. Anisa, itu nama. Jangan salah, Anisa itu adalah adik kembarnya, dan dia juga ikut masuk kedalam dunia gelapnya, dunia bawah alias Mafia.

"Ya jelas berubah, salah lo sendiri udah cuek, galak lagi. Siapa yang tahan sama lo!" Omelnya.

Sudah, ini yang membuat Zaro kesal jika curhat dengan adik kembarnya ini. Karena pasti dirinya akan diomelin, walau pada akhirnya ada saran untuk bisa menyelesaikan masalah curhatannya.

"Saya tidak cuek dan galak padanya."

"Kalau gak cuek, terus apa? Kucek?" Anisa sungguh sebal dengan Kakaknya itu.

Seharusnya Zaro itu beruntung bisa mendapatkan Zela. Gadis yang tak banyak tingkah seperti dirinya. Zela dalam padangan Anisa adalah pendiam yang hampir anti sosial.

Tujuan Anisa menemui kakaknya untuk minta uang menjadi sirna, sebab mendengar curhatan kakaknya membuatnya iba. Mereka adalah keluarga yang sangat harmonis, tapi entah kenapa perilaku Zaro itu sangat tak mencerminkan dari didikkan keluarganya.

Dari dulu dia adalah anak pembangkang, bahkan saat orang tuanya tahu kalau Zaro masuk kedunia Mafia membuat kedua orang tuanya syok, bahkan mama mereka pingsan.

"Baiklah-baiklah saya salah. Sekarang apa tujuanmu kesini? Minta uang?" Senyum Anisa melebar saat Zaro peka akan kedatangannya.

"Wah peka sekali kakakku tersayang, bagi duit!"

Zaro menatap Anisa, "boleh, asal ajak Azela jalan-jalan."

"SIAP!"

*****

"Zel, kata si Curut lo berubah?"

Zela gadis yang ditanyain oleh calon adik iparnya, mengerutkan dahi. "Iya jadi Anime."

"Ihh gue serius, lo kenapa?"

"Gue bukan Azela."

Setelah mengatakan itu, Zela menginggalkan Anisa didalam mobil, lalu melangkahkan kakinya kedalam Mall yang terbesar membuat Anisa mengerutkan keningnya heran.

"Kayaknya memang gila deh," gumam Anisa sebelum menyusul calon kakak iparnya.


Zela menguap dengan lebar tanpa menutup mulutnya, membuat Anisa geram. Otaknya berfikir keras, kenapa bisa Azela yang kalem menjadi aneh begini.

"Zel, gue laper. Makan yuk."

"Oke."

Mereka tempat makan di dalam Mall itu, setelah menemukan mereka segera masuk dan memesan makanan.

Sembari menunggu makanan datang, Zela memainkan hp nya membuka aplikasi taktak, membuatnya kadang tertawa kadang menggeram marah. Anisa memperhatikan calon kakak iparnya dengan seksama, sungguh sangat berbeda.

"Lo masih cinta sama kakak gue?"

Zela terdiam, ia menjeda Video yang ia tonton, "Kenapa, emang?" bukannya menjawab malah bertanya balik.

"Gak papa, nanya aja. Secara lo kan cinta sama kakak gue."

Perlu kalian ketahui, dulu Azela dekat dengan Anisa, setelah Zero mengenalkan bahwa Anisa adik kembarnya membuat Azela tidak terlalu canggung. Hari demi hari mereka semakin mendekat, membuat Anisa mengetahu sifat Azela yang kalem, lebih tepatnya Ansos.

Anisa kesal pertanyaanya tidak dijawab, "Zel kok lo berubah? Lo pergi ketempat mana sih? Sampai-sampai kerasukan gini."

Zela menatap Anisa dengan senyum malas, "Habis dari rumah hantu, ketemu setan ganteng."
Zela menjeda ucapannya.

"Gue gak suka sama kakak lo."

Anisa terkejut, "kenapa? Apa karna sikapnya?" Yah Zela akui siapa sih yang tahan sama sikapnya, udah cuek galak lagi."

"Gue hampir di perkosanya, pas gue mau putus sama dia." Gumam Zela pelan.

Mendengar itu, lantas Emosi Anisa langsung naik, "kakak bangke! Gila tuh yah bocah main sodok-sodok—"

"Belum di sodok BTW."

Plak

Sangat renyah sekali pukulan pada lengan Anisa membuat gadis iti meringis, "Terus lo mau gitu di sodok-sodok?"


Zela menatap Anisa dengan senyum smirk, "boleh kalau gede." ucapnya kemudian mengedipkan senelah mata

Anisa melotot dengan mulut menganga, sebelim berteriak, "AAAAAA KEMANA ZELA GUE YANG POLOS!!"

Oke sudah di pastikan mereka menjadi pusat perhatian, Zela kembali fokus pada hp nya menghilangkan rasa malu dari Anak didepannya ini.

Saat asyik mengscroll, Zela teringat sesuatu, "Nis, lo tau tentang Miza?"

Sekali lagi Mata Anisa membola, tetapi langsung digantikan dengan raut muka bertanya-tanya. "I-itu apa? Grub boyband? Atau drakor?"

Zela tersenyum manis, "ah ... lupakan saja."

"Kena."

*****

Maf yah baru update
Selamat membaca

See you next time

20.55
Sel, 18 juli 2023

Azela transmigrasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang