💍 Out dari Kantor

366 75 16
                                    

- J E W E L S B L U E -
°°°

Prang!

Buru-buru Juna ke kamar setelah mendengar bunyi yang cukup keras. Bunyi itu berasal dari botol parfum milik Juna, tapi botol parfum itu pecah dan berserakan di lantai.

"Jun maaf.. Gak sengaja."

"Jangan dipegang! Biar aku yang bersihin." Juna melarang Lia karena takut tangannya terluka.

Juna dengan lihai membersihkan pecahan kacanya sampai bersih. Dia memastikan lagi kalau sudah tidak ada serpihan kaca kecil yang mungkin bisa menancap di kulit.

Lia nahan lengan Juna, "Aku gak sengaja senggol, maaf."

"Gapapa, cuma parfum doang. Nanti tinggal beli lagi."

"Tapi akunya gak enak. Nanti aku ganti yang baru."

Juna menghela napas, "Terserah kamu aja."

Gimana lagi, udah terlanjur pecah walaupun isinya masih banyak dan Juna baru beli minggu lalu. Juna ngajak Lia duduk di pinggiran kasur.

"Kok bisa jatuh?" Tanya Juna.

"Gak sengaja. Tadi abis mandi terus mau pake body lotion, malah kesenggol botol parfum punya kamu Jun.. Aku beneran gak sengaja, maaf."

Juna panik seketika karena Lia ujung-ujungnya nangis. Padahal Juna tanya baik baik, pakai nada alus. Istrinya lagi sensitif banget gak sih?

"Ya-ya udah, gak disengaja juga." Juna nyeka air mata Lia, "Jangan nangis dong."

Gak ada angin gak hujan, Lia lebih dulu peluk Juna. Sudah tentu Juna kebingungan dan gak ada hitungan detik, timbul suara tangisan. Ini Juna nambah bingung, masa perkara gak sengaja senggol botol parfum jadi begini.

Tangan Juna mengelus punggung istrinya, "Kamu lagi sensitif hari ini. Ada apa hm?"

Tangisan Lia makin keras. Boleh jujur ya, Lia tuh orangnya jarang nangis bahkan kayaknya baru kali ini Juna lihat dia nangis. Makanya sekarang dia bingung menenangkan Lia dengan cara apa.

"Aku bukan cenayang.. coba cerita, siapa tau aku bisa bantu."

Ada kali sepuluh menit Lia nangis terus, mulai reda barulah Lia bercerita. Dari cerita itu, Juna paham apa yang membuat Lia jadi begini. Urat-urat lengan Juna mulai keliatan dan kepalan tangan itu siap nge-hantam apapun termasuk...

"Jenan Bgst!" Juna langsung berdiri tapi ditahan.

"Kamu mau ngapain?!"

"Dia keterlaluan Lia! Dia gak bisa nuduh kamu dengan sebuah bukti pesan singkat saja!"

"Terus kamu mau melakukan apa? Jenan punya kedudukan, pengaduan kamu gak akan digubris sama petinggi perusahaan." Lia menarik Juna untuk duduk kembali dipinggir kasur, "Setelah ini, sebisa mungkin kamu hindari Jenan. Please Jun.."

Siapa sih yang gak marah karena dituduh tanpa bukti? Juna lantas memeluk Lia. Juna jadi kaya orang jahat yang gak tau apa-apa, padahal mereka satu kantor. Lia melepas lilitan tangan Juna.

"Aku berani sumpah, Aku gak ngelakuin itu." Lia genggam tangan suaminya dengan erat.

Juna mengangguk dan gak ada keraguan sedikit pun, "Aku percaya Li.. Aku percaya."

"Aku takut kamu jijik, malu, nyesel nikah sama aku! Itu yang aku pikiran dari tadi."

Juna menggeleng cepat, "Gak sedikitpun terlintas dipikiran ku soal itu!"

Let's Get Married! - JLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang