💍 Rere jadi Saksi

545 102 31
                                    

Sesuai omongan Juna semalam, dia benar-benar menjemput Lia di apartemennya. Bahkan sangking senangnya, dia rela jalan ke unit apartemen wanita itu.

Sepanjang jalan hanya sebuah senyum manis terpampang di wajah seorang Arjuna. Udah kaya jemput pacar aja ya.. Eh!

Good morning Lia.”

Yang disapa selamat pagi sama Juna langsung terkejut saat dirinya baru keluar dari unit serta membawa koper.

“Ngapain kesini? Kan gue udah chat, tunggu di basement apartemen aja.” ujarnya Lia.

“Iya gue udah baca kok, mungkin gue terlalu excited, sampai nyamperin lo kesini.” Juna garuk-garuk belakang kepalanya yang tidak gatal.

Lia ber-oh saja, dia dan Juna turun ke lantai paling bawah atau basement apartemen. Juna sesekali menawarkan bantuan untuk membawa koper Lia, tapi wanita itu kekeh untuk dibawa sendiri.

Sudah masuk bagasi dan siap berangkat, mobil Juna melesat keluar wilayah apartemen.

“Udah sarapan pagi Li?” tanya Juna yang sibuk menyetir mobil.

Wanita itu hanya mengangguk saja sebagai tanda jawaban kalau dia sudah sarapan pagi.

“Koper lo biar gue yang urus. Lo bus nomor 3 kan?”

Kata Juna saat mereka sudah sampai di basement kantor. Untuk menaruh mobil.

Lia mengangguk, “Iya. Gue titip koper ya? Awas! Koper gue sampai ada yang lecet.” Wanti-wanti nya kalau ada goresan di koper, bakal Lia uber si Juna.

“Siap Lady!

Setelah selesai, Juna bergabung dengan yang lain didekat bus. Tidak lengkap rasanya, jika para Pria berkumpul tanpa merokok.

“Gue yang salah lihat atau emang bener? Akhir-akhir ini lo sering banget kayaknya bareng sama Julia.” Tanya Pria bermuka bewok yang namanya Farhan.

Juna mengerutkan dahinya, "Kebetulan doang. Emang dia sempat gak bawa mobil, yaudah gue kasih tebengan.” Jelasnya.

“Ya gapapa juga sih, lo keseringan bareng sama dia. Cuman gue wanti-wanti aja nih, yang gue dengar Julia itu suka gonta-ganti Pria, makanya mantan nya banyak.”

Rumor itu lagi??

Serius?!” Kaget Oman menutup mulutnya, orang yang di samping Juna.

Dih! Buktinya, dia sering banget tuh dapat kiriman dari orang yang berbeda. Tapi gak pernah tau kan, muka orangnya gimana?” Farhan memulai pembicaraan unfaedah nya.

Juna tahu, pembicaraan ini akan berujung kemana. Kalau dia disini terus, lama-lama bisa terjerumus.

Bukan hanya emak-emak yang suka Gibah ternyata mereka juga!

“Gue ke dalam bus duluan ya, ngantuk. Kurang tidur semalem.”

Juna masuk ke dalam bus kemudian duduk. Lebih baik tidur lalu telinga ditutup pakai headset sembari mendengarkan lagu, daripada harus ikut bergibah dengan mereka.

Auto Dosa si juna kalau ikutan.

💍💍

Gathering kali ini jauh dari suara bising perkotaan. Yang Lia lihat hanya pohon, rumah penduduk desa, sungai yang bersih. Paru-paru jadi lebih sehat sepertinya.

“Bu! ikutan main air sini!”

Lia menggeleng pelan seraya tersenyum ke arah Rere. Wanita itu duduk manis di pinggiran kolam sembari minum teh.

“Gak seru ah! Jangan mikirin kerjaan mulu Bu, kita kesini buat Refresing otak lho.” Rere kembali membujuk atasannya itu.

Lia meminum teh hangatnya sekali lagi, “Enggak Re, kamu aja sama yang—

“Yang dibilang Rere itu benar Li. Kita kesini untuk refreshing otak.”

Lia dan Rere sontak menoleh ke arah Pria yang seluruh badannya sudah basah terkena  air. Tetesan air dari rambut mengenai wajahnya, membuat dua wanita dewasa ini bikin.. Uhh!

“Katanya pikiran lo lagi kacau kan? Mending keluarin deh.. semua beban pikiran lo disini, bareng gue.” Ucap pria itu kemudian mengulurkan tangannya ke arah Lia,

“Ikut aku main air yuk?”

Lia cengo sedangkan Rere bingung harus bereaksi seperti apa, pemandangan macam ini? Ini momen langka, antara atasannya dan....

Tanpa menunggu jawaban Lia, Juna langsung menarik tangan wanita ini ke kolam Renang.

“Tutup mata terus tahan napas, Oke?!”

“Hah? Apaan sih Jun.”

Kelamaan nunggu Jawaban Lia lagi. Langsung saja, Juna meluk Lia dan menceburkan diri mereka ke kolam renang. Tidak ada yang sadar, karena yang lain sibuk dengan aktifitas masing-masing.

Kecuali Rere mungkin...

“Gila ya Lo?!” pekik Lia pelan. Dia bertumpu pada bahu Juna.

Juna tertawa puas, “Seru kan?! Airnya dingin sejuk gitu.” Tangannya sibuk menahan pinggangnya, agar tidak tenggelam.

Lia mengelap mukanya karena terkena air, “Seru sih, cuman bilang-bilang lah! Kalau mau lempar anak orang Juna!” semprot nya.

“Gapapa, kan ada gue yang jaga. Lo bisa berenang kan? Gue lepas nih ya.”

Lia yang mendengar ucapan Juna, reflek memeluk leher Juna setelah bertumpu pada bahunya, “You crazy! Ini kolam dalem Jun. Kaki lo panjang kek bambu, beda sama gue!”

Auto berdengung telinga Juna. Enak sih dipeluk, cuman Lia teriaknya pas di telinga kanan Juna.. Kenceng banget suaranya.

“Artinya, lo mau main air kan sama gue?”

“Pake ditanya, Ya iyalah Juna!”

Mereka terhanyut kembali dalam tawa.

Sedangkan di sebrang sana, ada Rere yang sambil mengelus dada, melihat pemandangan macam apa ini?!

💍💍

Tag si Juna jangan?? wkwk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tag si Juna jangan?? wkwk






Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Let's Get Married! - JLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang