- J E W E L S B L U E -
°°°“Kata kamu, sisanya dicicil aja Jun?”
“Hehe.. Iya mbak. Ada rezeki lebih jadi langsung di lunasin aja.”
“Oh gitu, Jun.. Mbak tutup ya telponnya, anak mbak lagi rewel.”
“Oke mbak, have a nice day.”
Juna mematikan panggilan telepon dari Saudaranya. Dia kaget karena Juna awalnya bilang kalau sisa bayaran rumah akan dicicil tapi tiba-tiba aja Juna langsung lunasin.
Juna lempar ponselnya ke atas meja cafe membuat dua orang didepannya jadi kaget.
“Buset! HP tuh bukannya kertas, asal lempar!” cetus Noa.
“Sekalian Jun, lempar noh ke tengah jalan biar di lindes sama kendaraan.” Sambar Abin.
Dapat omelan dari dua temannya, Juna ambil lagi ponselnya terus di elus-elus sembari meramalkan kata maaf.
“Yah! lecet dikit, baru beli tahun lalu nih.” Juna jadi nyesel habis lempar ponselnya.
Noa geleng-geleng, “Abis beli rumah malah ngamuk, lo kenapa?”
Juna masih diam, Abin paham situasi kaya gini jadi dia memanggil pelayan cafe untuk diantar kan tiga gelas kopi.
Namanya juga cowok, gak ngopi gak enak.
“Tuh gue pesenin kopi, buat nemenin lo cerita!” Abin hapal banget kelakuan makhluk bernama Juna.
“Astaga.. Kirain gue kenapa, ternyata minta kopi.” celetuk Noa.
“Tapi lo, juga mau ngopi kan Wa?”
“Hehe iya.”
Hehe....
Persahabatan tidak akan disebut persahabatan kalau belum bisa menyusahkan temannya.
Jadi ketiga orang ini, malam-malam nongkrong di cafe tapi Noa bawa Laptop, sekalian bikin materi buat presentasi meeting di kantor. Tadinya Abin dan Juna mau bantuin malah sekarang Juna lagi badmood.
“Lo kan udah lunasin rumah, terus pindahnya kapan?” tanya Noa.
“Nah itu! Rumah emang udah lunas tapi Lia bini gue, malah gak mau pindah. Seminggu main bisu-bisuan sama Lia, gimana gak mumet otak gue.” Juna menceritakan isi beban di otaknya saat ini.
“Dia gak mau pindah dari apartemen, alasannya?” Abin jadi penasaran kan.
“Nah itu! Gue gak tau.”
“Iya sih, buat apa rumah langsung di lunasin kalau gak langsung di huni?” Cetus Noa lagi.
“Nah itu! Buat apa coba.”
“Nah itu, Nah itu mulu! Gak ada kata lain apa jun?!”
Juna cuman ketawa kemudian datang lah pelayan cafe membawakan kopi untuk mereka. Juna jarang sih minum kopi, takut kebanyakan kafein.
“Tau deh, gak bisa mikir gue. Nge vape enak nih?” Juna naik turunkan alisnya memberi kode ke Abin dan Noa.
“Disini boleh nge-vape?”
“Boleh kayaknya, kita kan lagi di luar cafe bukan dalem.”
Ngopi ditambah nge-vape, prilaku yang tidak sehat, cuman gimana dong emang enaknya begini kalau lagi nongkrong. Dari mulut Noa, keluar kepulan asap berbau mint di tambah lagi kepulan asap dari Juna dan Abin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let's Get Married! - JL
Fiksi PenggemarIni diluar nalar Juna! pulang dari Gathering perusahaan, Dirinya malah di 'AJAK' menikah dengan seorang wanita?!yang mana dia juga teman sekantornya. Ini Prank bukan sih?!