CATATAN:
Kalian masih bisa mengikuti STRICTLY di Wattpad secara GRATIS dengan update di setiap perolehan 50 vote. Jadi, hanya akan up setelah mendapatkan jumlah vote min. 50. Akan tetapi, Karyakarsa tempat untuk pendukung yang menginginkan update lebih cepat dan prioritas dan bisa dinikmati SEUMUR HIDUP.
Gunakan voucher baru "FORYU10K" agar mendapatkan potongan Rp. 10.000,- untuk karya tertentu seperti:
1. Healing Love
2. ORANGE
3. Night Doll
4. 02:00 AM
Tersedia secara terbatas sampai tanggal 30 Juni 2023. Jangan sampai ketinggalan. Segera kunjungi Karyakarsa.■□■□■□■□■
"Aku pastikan kamu melihatku, begitu membuka mata lagi setelah tidur siang."
Sebelum Naruto terbawa oleh mimpi dengan mudahnya, dia senang mendengar Hinata akan tetap bersamanya. Dan tidak disangka-sangka, gadis itu benar-benar masih ada di sini, menunggunya terbangun.
Melihat ke arah jendela, waktu sudah menunjukkan malam hari, berpindah melihat ke arah jam di dekat nakas, dia melihat sudah pukul sembilan malam. Kamar hotel itu gelap, hanya ada cahaya dari lampu meja yang menyala. Ia melirik Hinata yang pulas di sampingnya, gadis itu tidur, mungkin bosan menunggunya.
Naruto tak cepat-cepat untuk membangunkannya. Ia mengambil ponselnya dan mengabadikan wajah gadis itu dengan kameranya. Setidaknya dia punya satu foto lucu untuk dikoleksi dan disimpan rapi, kalau-kalau dia kangen, dia bisa melihatnya kapan pun dia suka.
Sampai empat kali jepretan, Naruto akhirnya puas. Mukanya memerah karena sebahagia itu dia bisa mendapatkannya cuma-cuma. Kalau Hinata sampai tahu, gadis itu jelas tidak setuju dengan apa yang dilakukannya, maka dia hanya diam saja selagi menggoyang tubuh Hinata perlahan untuk membangunkannya.
"Hinata, ini sudah malam, ayo kita pergi makan malam."
Mata Hinata terbuka perlahan, tapi gadis itu tidak keburu bangun dari tidurnya. "Kasurnya nyaman sekali sampai membuatku ikut terlelap."
"Kamu pasti bosan ya hanya ada di sini menungguku tidur. Ini semua salahku, aku tidak harusnya merasa lelah saat mengajakmu bertemu dan bermain pada pekan ini. Aku akan menebusnya. Kamu ingin apa? Makan steik premium? Mau minum anggur?" Hinata malah menarik selimut ke tubuhnya. "Kamu masih ingin tinggal di sini?"
"Apakah boleh?"
"Tentu saja, tidak ada yang melarang kamu tinggal di sini."
"Tapi tempat ini terlalu mahal dan mewah bagiku," Hinata melirik sekeliling dan memperlihatkan wajah kurang nyaman.
The Ritz adalah hotel bintang 5 yang berada di urutan nomor satu sebagai hotel dengan biaya luar biasa. Ia tak harus tinggal di sini hanya demi rasa kenyamanan yang merepotkan orang lain. Namun berbeda dari Naruto, pria itu malah senang-senang saja kalau Hinata memberitahu apa yang disukainya. Tapi gadis itu selalu menghindari penawaran yang diberikan secara cuma-cuma. Tidak ada tarif setiap kencan mereka di akhir pekan, karena tentunya, gadis itu bukanlah seorang escort baginya yang membutuhkan seorang pendamping setelah selepas lelah bekerja selama enam hari.
Mereka kemudian berpisah seusai makan malam. Hinata pergi ke stasiun kereta bawah tanah yang tidak jauh dari The Ritz, sedangkan Naruto menaiki taksi untuk pergi menuju ke kelab malam, karena Gaara dan Sasuke mengirimi pesan kepadanya, ada pesta yang tidak boleh terlewat. Sasuke, kata Gaara, sedang menggila dengan membawa pacarnya si gadis Ukraina ke Jepang.
Naruto biasanya tidak suka datang ke kelab malam. Tapi hari ini dia butuh penghiburan karena seharian suntuk. Acara kencannya rusak karena dia mengantuk, terlalu sibuk oleh pekerjaan, tetapi lebih banyak memikirkan tentang Hinata sepanjang waktu sampai dia hampir gila.
![](https://img.wattpad.com/cover/343792313-288-k23119.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
STRICTLY ✔
Fanfiction✿ Baca cepat di Karyakarsa Suatu hari, seorang pria dan wanita yang berhubungan tanpa status memilih untuk mengakhiri hubungan tersebut dan berjanji untuk tidak saling mengenal. Sedangkan salah dari mereka memutuskan untuk menikah. Namun, apakah pad...