BAB 7

216 68 1
                                    

■□■□■□■□■

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

■□■□■□■□■

Hari ini Naruto terlalu lama tidur, maka dari itu dia tidak akan terlelap, meskipun alkohol membuatnya semakin pening. Ini adalah kasus yang tidak pernah diperkirakannya terjadi, sialnya mengapa dia harus datang ke kelab malam saat temannya memintanya. Sudah lebih baik dia pulang ke rumah, atau tetap di hotel sepanjang malam.

Tiga kuasa hukumnya baru selesai dengan tugas masing-masing. Mendekati Naruto yang duduk di depan seorang detektif yang sedang membicarakan masalah tersebut bersama rekan-rekannya mengenai kasus yang terjadi malam ini. Lagi pula di kelab malam, hal tersebut bukan insiden pertama kalinya. Sering kali orang-orang mabuk membuat celaka diri mereka sendiri.

Seorang saksi mata mengatakan kalau gadis itu memaksa, sementara Naruto Uzumaki, pengunjung yang ingin menyendiri itu tidak suka disentuh apalagi digoda. Pria itu mencoba menghentikan si gadis yang berusaha melecehkannya. Namun, terlalu runyam ketika keluarga gadis itu datang dan marah-marah karena tidak terima putrinya berakhir koma karena cedera otak.

Sebagai dasar itikad baik dan sebagai manusia yang menyadari kesalahannya, dia membiayai pengobatan gadis koma itu. Akan tetapi keluarga gadis itu lebih histeris, mengatakan bahwa pembiayaan itu tak akan cukup. 

Dia mengamati bagaimana ibu wanita itu sepertinya adalah seorang induk semang di distrik merah. Tampilannya sungguh meyakinkan sebagai wanita mata duitan, mencoba menggunakan putrinya sebagai ladang uang.

"Bibi, apa kamu tidak tahu kalau putrimu seorang pecandu?" wanita itu tercengang. "Aku akan membiayai pengobatannya sampai dia sembuh, jangan khawatir, tetapi di luar itu aku tidak akan memberikanmu uang. Putrimu mungkin saja bisa dijatuhi hukuman karena dia seorang pemakai, dan tidak ada alasan bagiku untuk memberikannya pelayanan maksimal dalam pengobatan cederanya. Aku tidak ingin bicara seperti ini. Tapi kamu menghalangi jalanku dengan menangis seolah aku yang bersalah di sini."

Wanita itu terdiam, hanya duduk di lantai yang dingin dengan tercengang. 

Masalahnya, Naruto amat kesal sampai akhirnya dia mendekati wanita itu dan berbisik, "Untung saja ini kantor polisi, kalau tidak, aku akan membunuhmu dengan tanganku sendiri."

Bersama ketiga kuasa hukumnya, Naruto meninggalkan kantor polisi. Sedangkan di luar kantor, ada Gaara, Sasuke, dan seorang gadis Ukraina yang berpakaian minim, sementara kulitnya makin terlihat pucat karena udara dingin.

"Sudah selesai urusanmu?" tanya Gaara, wajahnya kacau bukan main, karena barangkali masih syok. "Gadis itu mengalami cedera parah. Kepalanya membentur ujung meja kaca. Pengaruh obat-obatan dan minuman keras. Dia sedikit mengalami masalah. Tidak perlu khawatir, ini bukan salahmu."

Naruto melirik ke samping. "Kalian pulang saja, terima kasih sudah datang malam-malam begini."

"Hubungi kami kembali jika ada masalah lain dari kasus ini. Semakin Anda cepat mengabari, semakin kami dapat menyelesaikan masalah tersebut untuk Anda," Naruto hanya mengangguk. "Selamat malam, Pak."

STRICTLY ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang